TL- 02 / SIAPA?

18 4 6
                                    

Warning typo berhamburan

¤
¤
¤

Seorang pria tampan sedang merenung di balkon rumahnya dengan disinari sinar bulan yang terlihat terang malam ini. Mata tajam pria itu terlihat kosong dan penuh dengan kepedihan.

Kenapa hidupannya begitu menyedihkan? Apa salahnya? Sehingga dia harus hidup seperti ini.

Dipegangnya sebuah pisau tajam. Darah mengalir dari pergelangan tangannya, wajah dan bibirnya begitu pucat. sudah cukup sakit yang ia rasakan dia sudah lelah dengan semua ini.

Kedua orang tuanya telah berpisah sejak dia berumur satu tahun. Dia ditipkan kepada neneknya, dan sejak itu pula dia tak pernah merasakan kasih sayang kedua orang tuanya lagi.

Kini neneknya yang selalu menemaninya sudah tiada dia telah berpulang kepada tuhan, tak ada lagi yang menemani hari-harinya dia selalu sendirian.

Kedua orang tuanya meninggalkannya sendirian tanpa kasih sayang sedikit pun, melupakannya yang masih anaknya itu.

Sejak kecil dia selalu bertanya kepada sang nenek apakah orang tuanya menyayanginya?

Flashback

Hari pertama

"Nek aku pengen ketemu sama mamah dan ayah"ucap davin kecil.

"Iya besok pasti mamah dan ayah kamu kesini sayang" jawab sang nenek.

Hari kedua

"Nek eng.. kok mamah dan ayah gak ada juga yah.." tanya davin dengan mata berembun.

"Mungkin besok orang tua davin kesininya sayang" jawab sang nenek lagi

Minggu pertama

"Nek kenapa mamah hiks.. sama ayah masih gak ada juga sih?.." tanya davin kecil dengan air mata dipipinya.

"Mungkin mereka sibuk sayang" jawab sang nenek sambil memeluk davin.

Bulan pertama

"Nek kenapa mamah sama ayah gak dateng-dateng hiks.. apa mereka marah sama davin hiks.."tanya davin kesekian kalinya.

"Mereka gak marah sama davin, mereka sayang sama davin. Tapi mereka lagi sibuk aja sayang" jawab nenek lagi, dia tak tega melihat sang cucu yang selalu menanyakan kedua orang tuanya.

Tahun kedua

"Hiks.. nek davin salah apa kenapa mamah dan ayah gak mau ketemu davin hiks.. apa davin nakal nek? Apa davin salah? Hiks.. davin salah apa?"tangis davin kecil

"Davin gak salah apa salah apa-apa sayang hiks.. davin anak baik.. jadi jangan nangis lagi ya.."ucap sang nenek sambil menghapus air mata sang cucu.

Setiap hari davin selalu menunggu kedatangan kedua orang tuanya. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun dia selalu menunggu orang tuanya datang walaupun hanya sekali dia ingin memeluk kedua orang tuanya.

True Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang