Rated : T
Genre : Yaoi
Cast : YeWook
Catatn Author :
Story ini benar-benar saya buat sendiri, tanpa ada unsure plagiat. Tapi yang namanya cerita pasti ada sedikit kesamaan dengan yang lainnya. So bukan berarti saya plagiat. So, no plagiat, don‘t plagiat. DAN SATU LAGI.!!! cerita ini juga pernah di ada di PROJECT BOOK AMAL ANNIVERSARRY SJ dari JOH REDACTION.. SELAMAT MEMBACA
~~~~
Di sebuah rumah yang bagiku dapat dikatakan kecil ini, aku tinggal bersama seorang namja bernama Kim Yesung, yang tak lain adalah suamiku. Ah, malas sebenarnya untuk mengakui dia adalah suamiku. Bahkan belum sedikitpun aku diberi nafkah olehnya. Entahlah, dibilang menyesal menikah dengannya tapi ini sudah terjadi. Bagai pepatah ...
Nasi telah menjadi bubur.
Yah ... Mustahil bubur bisa menjadi nasi kembali, sama seperti nasibku yang tak akan bisa kembali lagi seperti sedia kala. Jujur saja, terkadang aku selalu merasa ingin menyelesaikan pernikahan ini. Tapi tak semudah itu! Banyak hal yang masih aku pikirkan jika itu terjadi.
Ah, semua itu membuatku semakin pusing saja.
Klek. Pintu dibuka.
“Wook-ah, Hyung bawakan makan siang untukmu. Kemari'lah.”
Kalian dengar itu?Itu suara Kim Yesung. Dia datang untuk membawakanku makan siang, dan jangan berpikir itu merupakan tindakan romantis!
Ku hampiri namja itu, seraya memasang wajah muram.
“Kali ini apa yang kau bawakan untukku?” ketusku padanya.
“Aku membawakan nasi dan juga sayur kentang. Beruntung staff di rumah sakit membuatkan ini, kau pasti akan suka.” Balasnya dengan tangan yang masih sibuk menaruh makanan yang dibawanya pada piring.
Ck, apa dia tak melihat wajahku yang sudah malas menatap makanan itu? Ah, Kenapa ini harus terjadi padaku?
“Ck, kau bilang beruntung? Bahkan lebih baik aku makan di rumah orangtuaku!” Dengusku.
“Jebal, Wook-ah. Aku sudah bawakan makanan ini untukmu, bahkan ini adalah jatah makanku yang aku berikan padamu. Jadi makanlah, aku akan kembali kerumah sakit lagi,” ucapnya seraya meletakan makanan di depanku.
“Dan satu lagi bisakah kau memanggilku dengan sebutan Hyung?” Ia berucap dengan wajah penuh harap.
“Hah ... mungkin nanti. Ya sudah, kau ingin kembali ke rumah sakit kan? Kembalilah!” Ucapku sambil melahap makanan itu, dan setelahnya aku mendengar suara pintu tertutup.
Ck, apa yang sebenarnya dia pikirkan? Setiap hari aku harus menunggunya datang membawakan makanan untukku, baru aku bisa makan? Benar-benar menyusahkan! Memuakan. Andai saat itu aku memilih Donghae hyung atau Kyuhyun saja, pasti aku tak akan seperti ini. Kira kira bagaimana kabar mereka? Apa mereka masih mengingatku? Aku menyesal sekali.
TeBeCe ~~
heyooo...
YWS...!!!
Saya bawa cerita baru lagi, tapi kalau udah yang pernah beli buku Amal YAOI JOY REDACTION, ga baru sih yah..
maaf kalau ada typo ny..
Votmen jusseyo.. ^^
