15.

1.1K 159 7
                                    

"Kak Yo, bangun, sarapan." Gue membangunkan Kak Kyungsoo yang tidur di sofa rumah Kak Baekhyun. Yang lain udah pada bangun, nggak tahu kenapa Kak Kyungsoo tumben bangun siang.

"5 menit." Katanya dengan mata terpejam.

"Yaudah aku tunggu di ruang makan."

Kak Kyungsoo mengangguk, akhirnya gue kumpul bareng yang udah di ruang makan.

"Gimana Baekhyun, Ber?" tanya Kak Suho yang ke Berlin yang barusan turun dari tangga, dia habis tidur di kamar Baekhyun soalnya.

"Belom bangun dia. Ada suster yang jaga kok." Ucapnya dengan menguap, dia baru tidur jam 4 gara-gara nggak bisa tidur karena segitu senengnya Kak Baekhyun kembali pulih.

"Ayo makann," Kak Lay menaruh piring lauk makanan yang dia buat bareng Kak Xiumin yang baunya enak banget.

"Gue baru belajar masak sih, semoga suka ya." Kata Kak Lay ke temennya.

"Iya udah ayo makan." Ucap Kak Chen yang kemudian kita makan bareng.

Ngomong-ngomong Kak Kyungsoo belom bangun aja.

"Kyungsoo bangunin, Nan. Ntar kehabisan." Kata Kak Xiumin nyuruh gue.

Pas gue mau berdiri, "gue aja! gue yang bangunin Kyungsoo." Kak Lay nahan gue.

Kak Xiumin senyum misterius begitu Kak Lay pergi dari ruang makan yang gue kasih tatapan bingung, dan dia cuma mengendikkan bahu.

"Kacang, kacang apa yang romantis guys?" Kak Kai buka obrolan saat ditengah-tengah makan.

"Gatau," Kata Kak Sehun enteng dan ngelanjutin makannya.

"Kataku cinta padamuu~"

Krik

Semua diem, ngelirik Kak Kai.

"Apaan sih woy gak lucu." Kak Kyungsoo yang baru dateng ngelempar Kak Kai pake wadah tisu yang pas kena wajahnya.

"Udah udah ayo makan," kata Kak Suho dan kita otomatis ngelanjutin makan tanpa memedulikan Kak Kai yang sibuk ngomel.

"Makan bayi gedee," ucap gue yang gemes banget sambil masukin lengkuas ke dalem mulutnya.

"Apaan ini woy gak enak!" Ucapnya sambil memuntahkan dan bolak-balik minum.

"Ini aja enak," Kak Kyungsoo masukin jahe ke dalem mulut Kak Kai yang langsung dipukul sama Kak Kai.

Gue sama Kak Kyungsoo ketawa sambil ngetos tangan kita dan semuanya jadi ikut ketawa karena sukses ngebully Kak Kai.

"Makannya kalo makan jangan ngoceh mulu." Kata Zhaf setelah makannya habis.

"Tahu tuh, dah kali ini Kak Kai yang bagian cuci piring ya guys." Kata Berlin sambil naruh piring kotor ke tempat cuci piring, diikuti gue dan yang lainnya.

"JAHAT AH GUE GASUKA!" Omel Kak Kai.

"RASAIN LO." Gue ketawa seneng banget liat Kak Kai tersiksa gini.


***

"Nan, ayo keluar bentar." Ajak Kak Kyungsoo sambil narik gue keluar rumah Kak Baekhyun sebelum gue tanya kemana.

"Kemana kak?"

"Udah ikut aja." Katanya sambil masangin gue helm dan nyuruh gue naik sepeda ninjanya.

Udah 15 menit Kak Kyungsoo nyetir, tapi gue nggak tahu ini kemana, soalnya jalannya sepi banget. Terus dingin.

Jadi mikir nggak-nggak kan gue.

"Kak kemana sih?" Tanya gue buat yang sesekiankalinya.

"Peluk gue kalo kedinginan," Kak Kyungsoo ngeraih tangan gue dan ngebuat gue melingkarkan tangan di perutnya.

"Dingin banget kak," ucap gue akhirnya, karena emang bener-bener dingin, kita tuh kaya di tengah-tengah hutan. Apalagi gue cuma pakai kaos lengen panjang tipis.

"Bentar lagi sampe."

Akhirnya gue memilih diem dan nurut. Setelah 5 menit, Kak Kyungsoo matiin mesin motornya, "sampai."

Gue ngelihat sekitar, Gila. Ini surga?

"Kak.. ini dimana?"

Pegunungan berjejer dan didepan gue danau yang airnya jernih, awan biru menghiasi langit, dan gue serasa dikepung dengan pohon hijau-hijau yang seger banget.

puk

Kak Kyungsoo naruh jaketnya di badan gue yang ngebuat gue noleh ke belakang,

dia senyum,

yang bikin hati gue berdebar sangat kencang.

"Kak, jangan senyum."

Ucapan gue ngebuat Kak Kyungsoo balik masang wajah datarnya.

"Kenapa?"

"Soalnya aku deg-deg an." Kata gue dan setelahnya gak berani ngeliat wajah Kak Kyungsoo karena gue malu banget.

Kak Kyungsoo senyum geli, "Nan, liat aku deh."

Gue ngegeleng, "gamau, malu." cicit gue.

"Ayo sini liat," Kak Kyungsoo memegang dagu gue dan mengarahkan wajah gue kearah dia yang tersenyum dengan manisnya.

GUE MALU.

BANGET.

Gue kembali menundukkan kepala.

Kak Kyungsoo kemudian menangkup pipi gue dan mengecup kening gue dengan lembut.

Dia kemudian mengajak gue duduk di atas batu yang kering dan merangkul gue dari belakang.

"Dingin nih," katanya yang sebenernya ngode minta peluk, soalnya jaket dia gue yang pake.

Gue senyum dan akhirnya meluk Kak Kyungsoo yang disambut hangat dan meluk gue erat banget.

Bisa gue rasain telapak tangannya dingin banget. Ngebuat gue reflek meraih kedua tangannya dan gue genggem sampai gue sembunyiin di jaket gue, maksud gue biar hangat.

Kak Kyungsoo senyum lagi yang ngebentuk eyesmile, ngebuat gue reflek ikut senyum.

Gampang bangett gue leleh dihadapan manusia satu ini.

Gue sama Kak Kyungsoo nggak banyak bicara, kaya' kita biasanya.

Tapi nggak tahu kenapa, seolah-olah kita udah tahu apa yang dirasain walaupun nggak mengucapkan dengan kata-kata. Dan gue sangat nyaman dengan Kak Kyungsoo karena itu.

Kak Kyungsoo bisa memahami gue dengan hatinya.

TBC

Mohon maaf atas semua kekhilafan gue ya teman-teman dimanapun kalian berada :))

Semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT ❤

Breathtaking [DKS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang