22.

1.1K 117 25
                                    

"Na, inget pesan gue. Pokoknya lo harus hati-hati. Meskipun dia baik, tapi lo kan gatau aslinya gimana. Kalau ada apa-apa langsung chat di grup, kalo gak telfon Kyungsoo, atau lainnya, yang bisa." Kata Kak Xiumin, gue mengangguk.

"Mulai hari ini, lo gak boleh nolak dianterin pulang sama gue." Kata Kak Kyungsoo di tangga, habis belajar di lantai atas.

"Iya lah, masa Nana nolak dianter pulang pacar?" kata Berlin sambil ketawa.

Gue nyamperin Kak Kyungsoo yang duduk di tangga dengan buku pelajaran di tangannya. Dia memakai kacamata, yang membuat tingkat ke-gantengannya berlipat-lipat.

"Kak," sapa gue.

Kak Kyungsoo bergumam, lalu menggeser dirinya, sehingga gue duduk di sampingnya.

"Kak Kyungsoo kok sering banget ngilang sih?"

Kak Kyungsoo menoleh ke gue, "ayo keluar." Ucapnya nggak menjawab pertanyaan gue.

Dia menarik tangan gue dan kita berdua keluar setelah gue pamit ke Kak Suho.

Kak Kyungsoo membawa gue ke green house yang baru dibuka dua hari lalu. Disini tempatnya sejuk. Ada meja panjang dan kursi yang mengelilinginya.

Gue mengikuti Kak Kyungsoo yang duduk di salah satu kursi.

"Kak Kyungsoo udah pernah kesini?" tanya gue sambil mengamati sekitar.

"Udah," Kak Kyungsoo menopang kepalanya dengan satu tangan dan kepalanya miring menghadap gue.

Gue tersenyum, ikut menopang kepala dengan menatap kearah Kak Kyungsoo.

"Kangen," kata Kak Kyungsoo mengelus pipi gue.

Sumpah, gak bohong. Gue juga kangen.

Kak Kyungsoo selama ini dingin dan cuek. Dan gue merasa seneng banget karena kak Kyungsoo mengucap 1 kata yang bisa membuat jantung gue berdebar 3 kali lipat.

Apalagi ditambah senyumnya yang manis. Semakin membuat jantung gue berdebar berlipat-lipat.

"Kak, aku mau cerita." Ucap gue. Kak Kyungsoo mendekatkan badannya dan melebarkan matanya tanda dia antusias, dan gue senyum karena hal sekecil itu.

"Ada apa?"

Gue menampakkan wajah serius dengan menatap ke mata Kak Kyungsoo. "Kak Dyo tahu Jaemin kan? saudaranya Kak Baekhyun."

Kak Kyungsoo mengangguk, "iya. Kenapa?"

Gue melanjutkan cerita. "Kemarin dia dateng ke rumah gue. Tapi langsung pulang lagi begitu ada Kak Ai, kira-kira kenapa ya?"

Kak Kyungsoo nampak berpikir sambil bergumam-gumam.

"Aneh gak sih kak? kalo menurut aku aneh banget. Jaemin bukan orang yang kaya gitu." Heran gue.

"Emm, mungkin dia emang bener-bener keingat sesuatu?" Tanya Kak Kyungsoo yang terlihat seolah ngerti sesuatu, tapi dia sembunyiin.

Gue menghela napas. Mungkin emang ada sesuatu yang gue nggak harus tahu. Akhirnya gue nggak cerita tentang Jaemin lagi.

"Oh iya, Kak Dyo mau ke rumah aku gak nanti? Kak Ai nanyain soalnya."

Kak Kyungsoo mengangguk. "Iya, ntar beli terang bulan dulu."

Akhirnya kita ngomongin hal yang nggak begitu penting, contohnya tentang temen gue yang nyebelin, atau Kak Kyungsoo yang ceritain tentang game. Yang gue gak tahu sama sekali.

Breathtaking [DKS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang