K42

1K 39 0
                                    

Sepulang sekolah, Boby sudah standby bersama Kinan didalam mobil menunggu Shani keluar, keduanya jelalatan melihat gadis-gadis SMA yang berkeliaran disekitar sekolahan Shani. Shani masuk kedalam mobil, duduk disebelah Boby dikemudi, ia kaget akan kehadiran Kinan.

"Loh? Abang ngapain?"

"Jemput adik kesayanganlah"

"Pasti ada niat lain"

"Emang, mau liatin cewe SMA, kali aja ada yang kecantol"

"Geli banget sih"

Boby tertawa, ia menjalankan mobilnya, mereka tidak langsung pulang, mereka pergi ke mall untuk membelikan Shani hp.

"Ayah ga kerja ya?" Tanya Shani

"Ngga, besok mobil mas baru nyampe Jakarta, makanya hari ini masih pake mobil ayah" ucap Boby

"Ayah berduaan doang sama bunda dirumah?"

"Iya, mau kasih kita adik lagi kali" balas Kinan

"Ooohhhh jadi mau adik baru? Ga cukup aku sama mas Oby?" Tanya Shani

"Becanda sayang, yuk ah buruan, ga sabar mau liat hengpong"

Ketiganya turun dari mobil dan masuk kedalam mall, mereka mencari store gadget resmi dan memilihkan hp untuk Shani.

"Item aja shan"

"Putih shan"

"Item aja elegan"

"Putih aja bersih"

"Putih nanti jadi kuning shan"

"Item nanti kayak bapak-bapak"

"Item terbaik shan, samaan sama mas"

"Putih shan, suci dan bersih, samaan sama abang"

"Hadeh berisik banget sih, aku pilih biru aja"

Kinan dan Boby mengerang kesal, sudah berdebat sengit, akhirnya Shani memilih warna biru. Tanpa banyak tanya lagi, Shani memerintahkan pegawai disana untuk mengambilkan hp nya.

Setelah pembayaran selesai, mereka kembali ke mobil dan langsung pulang.

"Kenapa ga mau iphone?" Tanya Boby

"Sama kayak kakak"

"Kenapa gamau item atau putih?" Tanya Kinan dari jok belakang

"Hp kakak warna item, laptopnya putih. Gamau"

Boby dan Kinan diam seketika. Saat sedang hening, hp Kinan berdering, Sakti menelfonnya.

"Aya naon anak ilang" ucap Kinan menjawab telfon

"Bang, bantuin angkat galon"

"Gelo sia"

"Eh ini abang gue bukan sik? Kok sunda gini"

"Terserah maneh, saya lagi dalam perjalanan abis mengantar yang mulia beli hp, nanti aja telfon nya ya nak"

"Oh Shani ya? Yaudah, ntar kalo udah dirumah telfon dedek Sakti ya mas"

"Gundul mu Sak Sak"

Kinan mematikan telfonnya kesal. Boby penasaran.

"Sakti?"

"He eh"

"Ngomong apa?"

"Minta angkatin galon"

"Serius?"

"He eh"

"Gajelas banget dah. Terus?"

"Emang, ga waras emang, udah tau gue gabisa angkat galon. Terus manggil dirinya DEDEK lagi, geli ga sih?"

"Payah emang"

Shani diam saja, ia memainkan hp barunya sebagai pengalihan.

Kakak ku, Kekasih kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang