K3

2.5K 90 0
                                    

Tiga tahun kemudian

Naomi baru saja melahirkan seorang bayi perempuan, tepat 4hari setelah perayaan ulangtahun Sakti yang ke-6. ia dan Frieza menamai putri mereka itu dengan nama Shani Indira Natio, namun selain berita suka cita ini, ada juga berita duka bagi Naomi, rahimnya diangkat sehingga ia tidak bisa melahirkan lagi. Hal ini sangat membuat Naomi sedih, tapi ia bersyukur dengan lahirnya Shani ke dunia ini, paling tidak, ia memiliki 4 anak saat ini, 3 laki-laki dan 1 perempuan.

Sakti yang sudah berumur 6 tahun, badannya sangat gemuk, bahkan terlampau sehat. Frieza dan keluarga tidak perlu membawanya ke dokter atau apapun itu untuk menyembuhkannya, cukup dengan tinggal dirumah mereka dan diperlakukan layaknya anak kandung sendiri, Sakti benar-benar sembuh dan tidak pernah sakit selain flu dan demam. Tepat seperti pesan dimimpi Frieza, anak ini memang pembawa berkah bagi keluarganya, perusahaan yang dipimpin Frieza mengalami peningkatan drastis, bahkan toko kue milik Naomi juga terkena imbasnya. Saat ini, Sakti bersama ayahnya menunggu prosesi Naomi melahirkan, Boby dan Kinan sedang berada disekolah.

"Yah, adeknya Sakti cewe apa cowo ya??" Tanya Sakti kecil

"Hmmmm gimana kalo kita tebak-tebakan" ucap Frieza

"Menurut aku sih, adeknya cowo yah" ucap Sakti

"Oke, menurut ayah sih, cewe"

"Bunda lama banget ga keluar-keluar yah? Kita kan penasaran"

"Sabar, mungkin sebentar lagi"

Frieza memang tidak menemani istrinya melahirkan, ia takut akan darah, lagipula, Naomi tidak manja, dan juga ia malu katanya kalau harus dilihat oleh suaminya saat melahirkan. Aneh.

"Bapak Frieza??" Panggil Dokter

"Ya? Saya dok" sahut Frieza menghampirinya, Sakti membuntuti ayahnya

"Selamat pak, bayi anda perempuan"

"Benarkah?? Ah, terimakasih banyak dokter"

"Sama-sama pak, silahkan masuk, sudah bersih kok, bapak perlu mengadzani bayi bapak"

"Sekali lagi terimakasih dokter."

Frieza dan Sakti masuk kedalam ruangan, Naomi tersenyum menyambut keduanya.

"Perempuan yah" ucap Naomi

"Alhamdulilah ya bun" ucap ayah mencium kening bunda

"Namanya sesuai yang kita bikinkan??"

"Iya bunda, sini ayah adzanin dulu"

Frieza menggendong bayinya, ia mengadzani bayinya itu dengan penuh haru. Sakti hanya tersenyum memandangi bundanya.

"Makasih ya bunda, udah kasih Sakti, mas Oby sama Bang Kinan adek cewek." ucap Sakti

"Sakti janji ya sama bunda, bakal jagain adik bayinya sampai dia gede nanti??"

"Sakti janji bunda, nama adek bayi nya apa??"

"Shani Indira Natio, panggil Shani ya sayang??"

"Nama yang bagus bunda, adik Shani ulangtahunnya deketan sama Sakti"

"Nanti dirayain barengan gapapa??"

"Gapapa kok bunda, Sakti bakal seneng banget dirayain barengan adek bayi"

Frieza mengajak Sakti pulang, Naomi dan Bayi masih harus berada dirumah sakit. Sesampainya dirumah, keduanya disambut oleh pertanyaan-pertanyaan dari Kinan dan Boby.

"Yah, kapan adek bayi nya dibawa pulang??" Tanya Boby

"Seminggu lagi sayang" balas Frieza

"Nanti tidur dimana??" Tanya Kinan

"Sama ayah dan bunda dong, ga mungkin tidur sama kalian kan??"

"Ga asik ah adeknya cewe" ucap Boby

"Iya nih, gabisa diajak maen" balas Kinan

"Gaboleh gitu, harus bersyukur sama pemberian Tuhan, ya?" Ucap Frieza

Sakti hanya diam saja, ia sangat senang karena dirumahnya sekarang nambah 1 penghuni, ia tidak akan kesepian lagi saat kedua kakaknya pergi bermain.

**********

Seminggu kemudian, Naomi dan bayi Shani sudah ada dirumah, Kinan, Boby dan Sakti sangat bersemangat mengajak adik bayinya bicara. Frieza terkekeh saat ketiga putranya itu cemberut tak mendapati Bayi Shani menyahuti ucapan mereka.

"Udah udah, pada tidur gih, udah malem, bayi nya mau tidur juga. Besok lagi ya" ucap Frieza

"Semoga besok dia jawab omongan kita" ucap Sakti

"Bener Sak, besok dia harus jawab kalo kita ngomong" balas Kinan

Tiga anak lelaki itu masuk kekamarnya masing-masing dan langsung tidur, Frieza dan Naomi menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah tiga lelaki itu.

Kakak ku, Kekasih kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang