Awal perkenalan

84 9 4
                                    

Pagi itu adalah hari kenaikan kelas dari kelas 10 menuju kelas 11. Zaza menyiapkan buku yang perlu di bawa, ya meskipun dia tak ada semangat sedikit pun untuk memulai berkenalan dengan orang-orang baru.
-------------
Zaza diantar dengan pak Joko supir kesayangannya yang selalu bisa membuatnya tertawa setelah penat disekolah.

"pak, jangan buru-buru. selow aja kek dipantai gitu" perkatannya tadi membuat pak Joko tertawa sekaligus bingung.

"Loh, ini sudah mepet jam masuk sekolah lho sis". Ya pak Joko memanggilnya dengan sebutan sis, biar terlihat keren, begitu katanya.

Langsung saja dia jawab "huh i'm not sure buat sekolah hari ini, kalo aja bunda ga libur aku pasti bakal bolos"
-------------
Setelah sampai disekolah anak perempuan ini segera menuju barisan upacara dimana barisan itu adalah barisan kelas 10. Pak kepsek memberi ceramah-ceramah panjang dan tidak bermutunya yang membuatnya bosan mendengarkan.

"Za,cabut yuk ke toilet,ngadem." ya itu suara Dewi yang khas,dia sering mengajak Zaza pergi ke toilet saat sedang upacara.

Bahkan pernah waktu itu mereka dihukum karna tak kunjung balik dari toilet.

"Yaudah yok,gua gerah banget" . Jawabnya memenuhi permintaan dewi.

Saat di toilet Zaza membasuh mukanya di washtafel.

"Kenapa si daritd gua lihat muka lu gasemangat gt" celetuk Dewi yang membuyarkan lamunan Zaza.

"ah, gua males banget, tar kalo kita ngga sekelas gimana? tar lu siapa yg nemeniin" candanya kepada Dewi.

"Eh tahi, lu paling yg gapunya temen".
"ah yaudah yok balik, bentar lagi bakal diumumiin ni, tar kita ribet cari kelas lagi Kalo ngga dengeriin" Zaza menjawab pernyataan Dewi dengan sedikit kesal setelah mendengar jawaban Dewi yang membuatnya tidak mood untuk membahasnya

Akhirnya mereka sudah kembali didalam barisan lagi. Dan benar Saja tak lama dari itu, mereka semua diminta untuk mencari Kelas masing-masing. Zaza dan Dewi mencari dari kelas paling terkenal nakal hingga ke kelas unggulan.

"wah gua kelas 11 Mipa b nih, nama lu mana si Za gaada dimana-dimana. Fix si lu bakal masuk kelas unggulan, tinggal 2 kelas unggulan yg belum lu cek" kata Dewi sambil mengejek.

Ya maklum saja Zaza memang tak ingin berada di Kelas unggulan, karena dia pikir kelas unggulan akan sangat membosankan, dia tetap diam dan tak kunjung beranjak dari kelas Dewi.

"Za, udah lah lagian lu juga si gamau kelas unggulan tapi selalu ranking 1" celetuk dewi menyadarkannya.

Tiba-tiba ada sebuah pengumuman "para Siswa Siswi diharap memasuki ruangannya masing-masing karena wali murid akan masuk dan memberikan penyuluhan 5 menit lagi". Zaza mulai panik, mau tidak mau dia mesti mengecek daftar nama yang ditempel didepan kelas unggulan.

Jangan lupa buat vote dan comment ya! Biar aku tambah Semangat! Maaf juga kalo ceritanya ngga menarik, it's for the first time I wrote a story

Ternyata Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang