Sejak matahari terbenam, dan sejak hujan kembali membawa kenangan. Kau datang sebagai bayangan yang enggan menghilang.
Memeluk. Menyapa. Tertawa.
Namun sekali lagi, kau tetap hanya bayangan yang muncul melalui imajinasiku sebagai orang yang kurindukan. Sedang aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Selain membiarkanmu tinggal walau dalam bentuk yang tak bisa benar-benar kupeluk. Membebaskan rangkaian cerita kita yang pernah ada memenuhi kepala, menjelma menjadi tulisan-tulisan kerinduan juga kekecewaan yang mengisi buku puisi. Membenamkan namamu di sana, dan tidak memberikan izin pada siapapun untuk menggantikannya.Kau masih menjadi satu-satunya yang ku inginkan ada setiap kali hujan mereda, untuk kudekap erat tanpa jeda. Meskipun hingga nanti mungkin akan terus begini; aku yang mengharapkanmu, tetapi aku tak pernah jadi bagian dari harapanmu.
*Kolaborasi literasi dengan shescardai
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa
PoesiaSebagian perasaan yang bingung, dimana tempat yang tepat ia harus berpulang. Disini hanya tempat istirahat sementara, sebelum kata-kata bertempur memecahkan kepala yang sedang rindu-rindunya disibukkan memikirkan kenapa kau tak kunjung memberi kaba...