Seperti biasa Hanifa,melanjutkan novelnya di cafe dekat jendela besar.
Kacamata bulatnya melekat cantik dimatanya. Khimar bewarna hitam menutupi rambutnya dan menambah kesan anggun pada diri seorang Hanifa yang tomboy."Assalamualaikum!." Ucap seseorang.
Hanifa mendongak dan melemparkan senyuman tipisnya.
"Waalaikummussalam,kak Azmi?." Ucap Hanifa."Serius banget,ngapain sih?." Tanya Azmi sambil duduk di depan Hanifa.
"Biasalah,lanjutin buat novel!." Jawab Hanifa masih tak berkutik dari layar laptopnya.
"Nih!." Ujar Azmi seraya menyodorkan undangan pernikahannya pada Hanifa.
"Syukron!." Ucap hanifa masih asyik pada laptopnya.Cara terbaik untuk menahan rasa sakit hati karena orang yang dicintai ingin menikahi orang lain.Begitulah batinnya."Kamu kapan nyusul?." Tanya Azmi sambil menutup layar laptop Hanifa.
"Kapan-kapan!." Jawab Hanifa sambil tersenyum.
"Kakak serius!."
"Calonnya aja belum ada,kak. Bagaimana mau nikah?.Lagipula jodoh itu nggak akan kemana!."
"Mau kakak jodohin sama teman kakak nggak?."
Hanifa mengembus napas pendek."Nggak!."
"Yaudah,terserah kamu aja kalau mau jadi perawan tua!." Ucap Azmi sambil terkekeh.Hanifa memberi pelototan pada Azmi. Bukannya takut Azmi malah tertawa saat melihat ekspresi Hanifa.Hanifa hanya bisa memanyunkan bibirnya.
Hening sesaat...
"Assalamualaikum!." Ucap seorang pemuda tampan di belakang Azmi.
"Waalaikummussalam!." Jawab Hanifa dan Azmi.
"Juna?." Ucap Azmi sedikit kaget dengan kehadiran sahabatnya.
"Hai,apa kabar Lo?." Ucap Juna.Azmi dan Juna cepika-cepiki ala kaum adam.
"Alhamdulillah baik,Lo sendiri apa kabar?." Ucap Azmi.
Juna duduk di samping Azmi. Ya,di depan Hanifa juga.
"Baik donk,eh gue denger-denger lo mau nikah ya?." Kata juna membuat Hanifa malas akan topik pembicaraan yang satu ini 'Nikah'.
"Iya,insyaallah dua minggu lagi!." Ucap Azmi yang tampak senang sekali saat menjawabnya.
"Semoga lancar ya!." Ucap juna sambil menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu.
"Lo,datang ya sama Hanifa-sambil melirik Hanifa-gue butuh banget kehadiran kalian di pernikahan gue!." Ucap Azmi.
Sekilas Juna melirik Hanifa yang tampak fokus dengan laptopnya.
"Insyaallah!." Ucap juna sambil tersenyum.Kenapa harus kak juna?,lagipula kenapa kak juna mau?. Buat aku curiga saja!.
Ok,aku break dulu ya! Tunggu aja lanjutannya. Berilah vote kalian guys!. Aku ngga maksa kok
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu dalam diam
RomanceSetiap kisah cinta itu memiliki cerita yang berbeda-beda.