Sekali menjadi perusak akan tetap menjadi perusak.
SONG BY : GEISHA
JUDUL : SEMENTARA SENDIRI***
Keluar dengan keadaan marah membuat Amanda badmood ia sangat benci dengan orang yang membuatnya marah. Bukan ke toilet ataupun uks namun ia memilih untuk ke perpustakaan. Untungnya perpustakaan dalam keadaan sepi.
Ia menidurkan kepalanya dengan ditutupi dengan sebuah buku yang cukup tebal. Mencoba menenangkan pikirannya saat ini.
Clarisa tersenyum licik ia senang akhirnya sudah tidak ada yang membela Amanda saat ini. Didalam kelas Deni dan Chelsy merasa bersalah mereka sudah membuat Amanda marah.
Karena bel istirahat belum berakhir Bima menyempatkan diri untuk menemui istrinya ke kelasnya. Seperti biasa ia langsung masuk tanpa permisi.
"Den, pacar gue mana?" tanya Bima pada Deni yang sedang duduk
"Gak tau"
Bima menatap heran Deni yang menjawab dengan acuh tak acuh "Gak tau gimana?"
"Dia tadi keluar dan gue gak tau kemana" ujar Deni
"Oke thanks" Bima hendak keluar dari kelas istrinya namun Clarisa kembali menahannya.
"Bima!"
"Lepasin!"
"Enggak. Kamu kenapa cuek sama aku sih? Kamu masih marah sama aku?" ujar Clarisa yang bergelayut manja di lengan Bima
Bima melepas paksa tangan Clarisa dan meninggalkan Clarisa begitu saja.
"Kamu gak pernah aku lepas sampai kapanpun" gumam Clarisa
Bima menyusuri jalan disekolahnya tujuan pertama yang ia cari adalah kantin, ya itulah yang ada didalam pikiran Bima saat ini. Saat sampai dikantin ia melihat kalau kantin sudah sepi jadi ia memutar balik badannya dan mencari di tempat lain.
Kakinya terus berjalan mencari keberadaan istrinya, sudah beberapa tempat ia kunjungi seperti kantor guru, mushola, uks, taman, dan yang terkahir adalah toilet. Namun masih saja ia belum menemukan istrinya.
Ia gusar bingung sendiri karena sampai bel berbunyi pun masih belum ketemu. Terlintas dipikirannya kalau satu tempat belum ia kunjungi yakni perpustakaan. Ia melangkahkan kakinya dengan cepat agar segera sampai diperpustakaan.
Wajahnya mengernyit berharap jika yang sedang tidur dengan menutup wajah menggunakan buku adalah istrinya. Pelan-pelan ia membuka buku tersebut dan benar saja jika itu Amanda, istrinya.
Bima menarik kursi disebelah istrinya dan ia juga ikut menidurkan kepalanya seraya menatap istrinya. Istrinya nampak sangat nyenyak. Ia mengembangkan senyumnya, senyum yang begitu manis yang jarang dilihat oleh oranglain.
Tangannya terulur untuk menyibak rambut istrinya yang menutupi wajah. Cantik, bahkan sangat cantik wajah istrinya itu. Namun pandangan terhenti ketika melihat lebam dipipi istrinya.
"Tadi pagi gak ada lebam dipipinya, kenapa sekarang ada ya?" tanyanya sendiri. Ia mengamati cukup lama lebam yang berada dipipi istrinya, ada rasa kesal didalam hatinya mengetahui jika istrinya ini terluka.
Ia mengecup lebam dipipi istrinya seolah memberikan obat penghilang rasa sakit. Berkali-kali ia melakukan itu tanpa ragu karena mereka berada dipojokan perpustakaan.
"Engh.." gumam Amanda yang merasa terusik ia mengerjapkan matanya beberapa kali sampai terbuka sempurna.
"Bima.. kok disini?" tanya Amanda
"Harusnya aku yang tanya itu sama kamu, kenapa kamu disini?"
"Lagi badmood"
"Badmood kenapa? Itu pipi kamu juga kenapa bisa lebam begitu?" tanya Bima
Amanda masih diposisinya seperti saat tidur tadi "Mantan kamu" ujarnya
"Kalian berantem lagi?"
"Bukan aku yang ngajak dia berantem tapi dianya aja yang mulai. Awalnya aku lagi ngobrol sama Chelsy eh tiba-tiba dia nyambung-nyambung aja obrolan orang. Ya aku sih gak mau cari masalah tapi dia yang nyulut emosi aku. Dan ini juga bekas tamparan mantan kamu yang gak tau diri itu" jelas Amanda.
"Shitt, Clarisa makin keterlaluan" Bima membatin
Amanda yang masih didalam posisinya terperanjat kaget ketika suaminya menariknya untuk masuk kedalam pelukannya.
"Bima, malu ih nanti diliatin penjaga perpusnya" ujar Amanda
"Gapapa kita gak kelihatan kok, pipinya masih sakit?"
Amanda menggeleng dalam pelukan suaminya ia merasa sangat nyaman saat ini. Mereka berdua berdiam diri sama-sama menikmati suasana.
***
Amanda dan Bima kembali ke kelas mereka masing-masing saat jam pulang. Amanda berpapasan dengan Chelsy saat masuk ke dalam kelas lalu ia mengambil tasnya dan pergi.
Amanda berjalan untuk menemui suaminya yang sudah menunggu diparkiran sekolah. Namun matanya kembali panas ketika melihat Clarisa bergelayut manja ditangan suaminya.
"Murahan" desis Amanda
"Woi! Setan! Ngapain lo peluk-peluk pacar orang" teriak Amanda
Amanda tidak menyalahkan suaminya sepenuhnya karena ia tau kalau Clarisa yang terus mendekati suaminya.
"Pacar lo? Pacar gue kali" balas Clarisa
Amanda geram ia melepaskan paksa tangan Clarisa dan ia berada ditengah-tengah antar suaminya dan Clarisa.
"Murahan banget sih lo! Peluk-peluk pacar orang! Cari sana pacar kalau perlu om-om biar sekalian dapet duitnya" ketus Amanda
"Enak aja! Lo tu yang murahan, lo yang ambil Bima dari gue!" ujar Clarisa dengan nada meninggi
"STOP! Manda ayo kita pulang! Biarin aja makhluk gaib ini disini!" Bima menarik tangan istrinya dengan cepat sampai mereka berada didepan motor mereka.
"Tunggu aja kalian. Gue gak akan main-main" ancam Clarisa
Amanda dan Bima sudah pergi meninggalkan Clarisa dan sekolah. Clarisa masih berdiri diposisinya dengan tersenyum licik.
"Let's play for game, right now!"
***
Terimakasih sudah membaca cerita Amanda dan Bima
Jangan lupa vote + comment!
Tunggu kisah selanjutnya❤️
SALAM
D E B H O R A A L Y A A A
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanda & Bima [TERBIT]
Teen FictionMOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN NAMA DAN TEMPAT KARENA INI HANYALAH CERITA FIKSI CERITA INI REAL DARI IMAJINASI PENULIS. DIMOHON UNTUK TIDAK PLAGIAT DAN MENCOPY CERITA INI *** Diterbitkan oleh Glorious Publishe...