Kim Jiwon.
Pria dengan gigi kelinci dan tubuh cukup bagus tersebut merupakan teman kecil Lalisa. Ya, Kim Jiwon adalah tetangga Lalisa saat ia berumur 9 tahun. Kepribadian Kim Jiwon cukup berbanding terbalik dengan Lalisa. Pria itu tidak pernah berbenah, sangat kotor. Jika sudah begitu, maka Lalisa lah yang akan menyeterilkan segala hal yang Jiwon kenakan atau bahkan Jiwon yang akan Lalisa suruh untuk mandi.
Jiwon adalah lelaki berumur 26 tahun dan seorang pemilik toko pakaian sport dan alat olahraga terkenal di Korea. Ia sudah mulai berbisnis pada usia 23 tahun. Maka dari itu, ia bisa seleluasa saat ini karena Jiwon sendiri lebih sering memantau perkembangan toko tersebut dari rumah. Jiwon menempatkan Lalisa pada prioritas pertamanya karena ia memang sangat menyayangi wanita tersebut lebih dari bisnisnya yang ia rintis bersama sang kakak. Namun, bukan berarti ia harus memiliki Lalisa, 'kan? Maka dari itu, ia sekarang memiliki kekasih bernama Kim Jisoo.
Jiwon adalah pria yang menyelamatkan hidup Lalisa. Oleh sebabnya, Lalisa memercayai Jiwon sepenuhnya. Masa lalu Lalisa yang menurut wanita tersebut kelam membuat Lalisa selalu bergantung kepada Jiwon. Bukannya karena Lalisa manja, tetapi karena Jiwon mampu memberikan Lalisa jalan keluar yang tepat. Namun berbeda dari pemikirannya saat itu, kini Lalisa sedang benar-benar dirundung rasa bersalah sekaligus rasa kesal.
Jiwon memarahinya, tepat seperti dugaan wanita itu saat ia berada di perjamuan makan malam CUBIC Corp tadi.
"Liz, kau ini seorang ibu! Bagaimana bisa melalaikan tugas utamamu untuk tiba di rumah setidaknya sebelum anakmu pergi tidur?"
"Aku menelponmu berulang kali, mengirimimu pesan, tetapi ternyata ponselmu mati? Kemana saja sore tadi hingga kau lupa mengisi baterainya?"
"Apa kau akan membiarkan Junha menangis jika ia tahu bahwa aku tidak bisa menghubungimu sama sekali?"
"Liz! Sungguh... aku khawatir terhadapmu..."
Kalimat terakhir itu membuat Lalisa mengulas senyuman manis ke arah Jiwon. Ia tahu bahwa ini adalah kesalahannya. Lupa mengisi daya ponselnya. Tidak berani meminta ijin untuk pulang terlebih dahulu. Walau pada kenyataannya, ia tahu bahwa Presdir Hyunbin mencoba menjaga privasinya tentang ia adalah seorang ibu tunggal yang tidak memiliki seorang suami, tetapi tetap saja ia tidak berani menentang kebijakan Hyunbin.
Lalisa berjalan ke arah Jiwon, lalu memeluk Jiwon, "kau merindukanku ya? Hahaha."
"Kau memang ya... tidak pernah berhenti membuatku khawatir," gumam Jiwon pelan sambil membalas pelukan Lalisa.
"Aku sudah 24 tahun dan kau masih mengkhawatirkanku? Oh, ayolah. Aku bisa menjaga diriku sendiri, Jiwon. Kau tidak perlu khawatir. Lagipula, aku sudah bisa menentukan pilihan hidupku jadi kau tidak perlu khawatir lagi," ucap Lalisa panjang lebar sambil melepaskan pelukannya terhadap Jiwon.
Jiwon rasanya ingin berkata banyak soal apa yang telah terjadi. Apa yang menimpa Lalisa bukanlah hal yang patut diingat, memang. Akan tetapi, Jiwon hanya ingin Lalisa memiliki suatu pikiran bahwa apa yang terjadi bukanlah akhir dari segalanya. Lalisa mungkinlah seorang wanita muda yang sempurna di mata para pria yang sedang mencari pasangan hidup.
Bagaimana tidak? Wajah cantik, check. Tubuh bagus, check. Rambut panjang dan terawat, check. Selera pakaian menarik, check. Pekerja kantoran, check. Wanita rajin, check. Oh, semuanya saja Lalisa miliki. Bahkan anak imut dan menggemaskan juga Lalisa miliki. Mungkin kriteria itu tidak terdaftar di list para pria tersebut, karena mereka pasti akan berpikir Lalisa adalah seorang janda.
Jawabannya adalah, bukan!
Mungkin cerita tentang Lalisa dan masa lalunya menjadi misteri. Jiwon tidak ingin mengupasnya. Ia sekarang sedang membicarakan Lalisa di masa sekarang. Lalisa, walau bagaimana pun keadaannya, Jiwon tetap menyayanginya. Hanya itu yang perlu kalian ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Big Mistake
FanfictionI hate you as much as I loved you before ㅡLalisa. Published: 21 Desember 2019