× 8 ×

27 2 0
                                    

Sore itu di ruanganya, Koo Junhoe sibuk membaca dokumen dari sekretaris pribadinya, Peter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu di ruanganya, Koo Junhoe sibuk membaca dokumen dari sekretaris pribadinya, Peter. Dokumen tersebut berisikan identitas karyawan CUBIC Corp, salah satunya Lalisa. Junhoe membaca dengan wajah serius.

Dokumen Lalisa berisikan seluruh data diri tentang wanita itu, beserta kumpulan beberapa foto Lalisa. Junhoe memandangi foto itu dengan seksama, begitu lama hingga ia melupakan kepentingan awalnya.

Wajah Lalisa terlihat lebih berisi tetapi terawat dengan mata bundar yang sangat Junhoe sukai. Rambut panjang pirang kecokelatan yang memang sedari dulu selalu menjadi salah satu hal favourite-nya dari bagian tubuh Lalisa. Serta bibir tebal Lalisa yang sungguh menggodanya.

Pria itu menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya berkonsentrasi membaca riwayat hidup Lalisa. Namun, sepertinya ada yang janggal dengan riwayat hidup Lalisa yang tertuliskan di dalam dokumen. Apakah Lalisa melakukan manipulasi dalam riwayat hidupnya sendiri? Junhoe tidak menemukan bagaimana Lalisa hidup dari wanita itu kanak-kanak hingga ia dewasa. Sepertinya ada yang salah. Dokumen ini tidak lengkap.

Mata Junhoe seketika memanas, ia rasanya ingin meledak karena kegagalannya dalam mencari tahu informasi akan adiknya sendiri.

Apakah ia sangat membenciku?

Itulah yang dipikirkan oleh Junhoe. Pikiran pria itu benar-benar tidak jernih kalau saja ia tidak ingat bahwa ia melakukan pekerjaan ini juga demi sang adik. Akhirnya, Junhoe pun mencoba menenangkan pikirannya dengan kembali memeriksa dokumen yang semalam ia lewatkan demi menenangkan hatinya.

ㅡ oOo ㅡ

Tepat pukul 12 siang, Junhoe menyudahi pekerjaannya untuk makan siang. Perutnya sudah meneriakkan sesuatu di dalam sana dan membuat Junhoe kewalahan untuk menghentikannya. Jika sudah begini, maka Junhoe bisa menghabiskan 3 piring dalam satu waktu. Mengingat pekerjaannya yang akan semakin banyak dikarenakan kerjasama yang baru dengan CUBIC Corp, serta pembukaan toko jam tangan dan parfum yang akan diselenggarakan di Gangnam, Junhoe tidak akan membiarkan pertahanan tubuhnya mudah diserang oleh virus. Karena itu, Junhoe harus mengisi seluruh energinya.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pikiran tentang keberadaan Lalisa saat ini cukup membuatnya kewalahan. Adiknya, satu-satunya, yang dulu sempat menghilang sekarang kembali muncul dihadapannya dengan keadaan yang baik-baik saja serta wajah yang semakin cantik.

"Damn!" runtuk Junhoe ketika ia mengingat kembali akan wajah Lalisa.

"Hey, Dude!" seseorang menyapa Junhoe saat pria itu hendak duduk di salah satu kursi.

Orang yang menyapanya adalah Kang Daniel, seorang teman lamanya yang juga sering makan di rumah makan dekat kantor Junhoe.

"Hey, Daniel," sapa Junhoe seadanya dengan senyuman yang biasa saja tetapi tampak menawan.

His Big MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang