× 3 ×

172 10 2
                                    

Kim Hanbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Hanbin.

Pewaris tunggal CUBIC Corp yang memiliki satu adik perempuan bernama Hanbyul, adalah seorang lelaki dengan IQ yang cukup tinggi. Kecintaannya dalam berbisnis merupakan warisan turun temurun dari kakeknya. Ayahnya, Kim Hyunbin adalah seorang yang kaya raya. CUBIC Corp hampir menguasai setengah produk lokal Korea yang sangat dicintai oleh masyarakat Korea. Oleh sebab itu, tidak dapat dipungkiri bahwa kekayaan keluarga Kim hampir selalu menjadi sorotan publik.

Sebelum Kim Hanbin naik ke jabatannya sebagai CEO magang perusahaan ayahnya tersebut, ia sempat dikabarkan terlibat percintaan dengan banyak artis dan model. Tentu saja masyarakat Korea tidak ambil pusing karenanya. Sudah jelas Kim Hanbin adalah anak dari Kim Hyunbin, mau dibawa kemana pun tetap saja pria tersebut menjadi impian banyak gadis dan wanita karir di Korea. Terlepas dari semua gosip dan berita tersebut, sebenarnya Hanbin tidak benar-benar mengencani mereka.

Pria tampan dan kaya raya tersebut hanya berkorelasi dengan mereka, tetapi tidak mengencani mereka. Mereka saja yang berlebihan kemudian membuatnya tampak seperti Hanbin mengencani mereka. Hanbin sendiri tidak ambil pusing. Semua kesepakatan dan surat ada di tangan Hanbin, jika mereka macam-macam, bisa saja Hanbin membatalkan kontrak kerjasama mereka dan pada akhirnya mereka lah yang akan rugi. Begitulah Kim Hanbin. Semua yang ia kerjakan penuh dengan perhitungan.

Lalisa tidak lagi terkejut mendengar cerita Hyunbin tentang Hanbin di perjamuan makan malam yang diadakan khusus untuk bawahan Hyunbin yang akan bekerjasama dengan Kim Hanbin nantinya. Hyunbin mengadakan acara makan malam itu untuk mengenal lebih dekat siapa yang akan menjadi atasan mereka menggantikan posisi Hyunbin. Walau pada dasarnya, seluruh staff atas perusahaan yang berada di perjamuan makan malam tersebut lebih memilih Hyunbin tetap berada di perusahaan bersama mereka.

"Bisa ikut denganku sebentar?" tanya Hanbin setelah makan malam selesai dan mereka sekarang berada di sebuah hall dengan banyak makanan kecil yang diletakkan rapi di meja-meja bundar.

Lalisa tidak dapat menolaknya, maka ia berjalan mengikuti Hanbin ke sebuah balkon yang memperlihatkan pemandangan indah kota Seoul. Begitu indah hingga Lalisa tidak mendengarkan pertanyaan Hanbin.

"Lalisa?" panggil Hanbin untuk ketiga kalinya.

Wanita itu pun kembali tersadar lalu menatap Hanbin dengan senyum malu karena kelakuannya sendiri, "maaf, Pak. Bagaimana, Pak?"

Hanbin memutar bola matanya jengah dengan kata-kata Lalisa yang terus saja membuatnya jengkel, "berapa kali harus kuberi tahu bahwa aku tidak suka dipanggil dengan 'pak'," ucap Hanbin penuh penekanan, membuat bulu kuduk Lalisa meremang.

Ini kali pertama Lalisa merasa bahwa atasannya memarahinya. Namun sangat aneh jika dimarahi tentang hal yang bukanlah sebuah masalah serius, begitu menurut Lalisa.

"Aku hanya lebih tua dua tahun darimu, jadi jangan panggil aku dengan 'pak'. Jangan membuatku seperti seorang pria yang menyedihkan," ujar Hanbin pelan sambil menatap pemandangan di depannya.

His Big MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang