Bagian 10 (jenfry)

91 18 0
                                    

Jenfry pov

07-05-18

Pagi hari yang cerah, aku bangun hendak ingin membuat sarapan untuk bossku....

Aku sangat menyayanginya...
Jika aku boleh jujur, dengan sifatnya yang pemberani, tegar, dan ceria meski itu untuk menutupi kesedihannya sekalipun.

Dengan sifatnya itulah, dia berhasil membuatku jatuh hati dalam waktu 1 minggu. Saat aku menjadi manusia, saat itulah aku belajar darinya, aku berniat untuk melindungi, menjaga, dan menjadikannya milikku, meski aku tahu suatu saat nanti aku akan pergi saat dia telah menemukan kebahagiaannya.

tidurku semalam sangat nyenyak, aku merasa bebas dengan tidurku yang biasanya sangat sempit dengan adanya tiga temanku.

Saat aku membuka mata tadi pagi, aku tidak melihat mereka (3 sahabatku) berada di samping tempat tidurku....

'dimana ya mereka?'tanyaku dalam hati

'mungkin sedang lari pagi'batinku

Aku pergi kedapur, pagi ini rumah terasa sunyi. Aku membuatkan sarapan, dan aku pergi ke kamar mandi untuk melaksanakan ritual pagiku....

Aku kemudian bersiap ke sekolah...

Saat aku pergi ke dapur, keadaan dapur masih sangat sepi, tidak ada yang berubah dari semenjak aku bangun tadi.

'kemana mereka? ' banyak pikiran buruk yang muncul di otakku. Hah sudalah mungkin ada urusan yang mendesak....

Karna kekuatiranku aku langsung pergi ke sekolah tanpa memakan sarapanku, moodku sudah hilang bersamaan dengan hilangnya ketiga temanku dan pemiliku.

Aku berlari kekelas.... Kelasnya sangat kosong dan sepi...!! Dimana mereka semua!!
Emosiku mulai memuncak, aku takut terjadi apa-apa dengan pemilikku.

"jenfry!! " panggil seorang siswi, yang baru saja datang

" itu... Itu... Miche jatuh dari lantai 3 sekolah dan terjatuh ke lapangan" ucapnya cepat kepadaku

Tanpa pikir panjang aku langsung berlari ke lapangan.

Saat aku sampai disana aku melihat banyak siswa dan guru-guru yang mengerumuni tubuh seorang wanita yang terbaring berlumuran darah.

Aku berlari dan segera mengangkat kepala wanita itu.

"Miche.... Miche.. Bangun miche" teriaku sambil mengguncang tubuh mungilnya, berharap ia akan membuka matanya

"apa yang kalian lakukan?? Cepat panggil ambulans!! " bentaku kepada sekerumunan siswa, yang dari tadi hanya menonton kejadian yang terjadi di depan mereka.

Luka dikepala dan lecet ditangannya membuatku semakin tidak tega melihatnya.

Setelah ambulans datang miche langsung dibawa kerumah sakit.

***

Aku berfikir diriku adalah seorang pria yang gagal, pengecut, brengsek, dan seorang pria yang tak bisa menepati janjinya. Untuk menjaga satu orang saja kau tak bisa....

Takut... Saat ini aku takut kehilangan untuk kedua kalinya. Aku sudah kehilangan Angie ibunya miche, dan sekarang aku tidak mau kehilangan miche.

Aku sekarang sedang duduk di ruang tunggu rumah sakit, menunggu hasil pemeriksaan dokter.

Tiba-tiba pintu ruang yang di ruang pemeriksaan miche terbuka, dan bisa kulihat dari posisi duduku sekarang banyak perwat yang membawa seseorang yang terbaring dan tertutup kain putih di badannya.
Aku mendekat ke arah mereka, untuk memastikan apa yang kulihat

"ada apa dengan miche? " tanyaku pada dokter, yang berjalan bersama para perawat itu.

" seperti yang kau lihat sekarang. Benturan dikepala, dan beberapa tulang di tubuhnya patah, itu membuat kami tidak dapat menyelamatkannya" ucap dokter kecewa. Lalu dirinya kembali berjalan bersama perawat-perawat tadi.





Apa!!




Entah kenapa, tapi aku tidak dapat menerima kenyataan itu. Aku merasa dia hanya bercanda. Tapi mengapa hatiku sangat kecewa.

Aku mengikuti para perawat tadi yang membawa tubuh miche. Tapi kemana mereka akan membawanya. Aku memasuki suatu ruangan tempat perawat tadi membawa miche.

Di ruangan tersebut bisa kulihat tubuhnya, yang terbaring dengan tertutup kain putih. Ruangan tersebut sangat gelap, hanya sedikit cahaya mentari sore yang masuk ke sela-sela kecil ruangan itu. Akupun duduk di samping tubuhnya, tak percaya kalau orang yang di depanku sekarang sudah tidak bernyawa.

Aku merasa gagal...
Kenapa dia begitu cepat pergi....
Mungkin Tuhan tak mengizinkanku menjaganya....
Tapi kenapa???

Saat aku tenggelam dengan lamunanku, tiba-tiba sesuatu disudut meja ruangan itu menyala.

Dengan penasaran aku berjalan ke arah meja itu, saat tanganku mendekat ke arahnya, tiba-tiba lampu ruangan itu menyala....

"selamat ultah fry" ucap petrix, ian, ray, teman-teman sekelas, dan miche?

Apa, miche?
Dia masih hidup....
Ternyata aku tertipu, hampir saja aku kena serangan jantung..

Senyum bahagia segera muncul di bibirku, setetes air mata kebahagiaanku jatuh tanpa mereka sadari.

Ray kemudian mengambil sesuatu di atas meja, ternyata benda yang bercahaya tadi adalah kue ulang tahun.

"ada yang bisa jelasin ini semua?? " tanyaku berpura-pura marah, padahal aku sangat bahagia

" udah nanti aja jelasinnya, sekarang tiup lilinya" jawab ian mengalihkan pembicaraan

Akupun meniupnya....

"yeee.... Selamat ulta ya" ucap mereka serempak

"gini, sebenarnya ini idenya mereka bertiga"tunjuk miche kepada ray, ian dan petrix

"yaudah makasih banget ya" tambahku lagi

Makasih untuk hari ini tuhan, akan ku jaga dia selalu....

Aku berjanji
Happy birthday porsche...

Angel of the LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang