Chapter 9

444 67 15
                                    

"Donghan akan segera nyusul papa ke surga"

tanpa ragu Donghan memanjat ke atas palang jembatan dan saat ia telah mencapai titik tertinggi ia mulai memejamkan matanya

"maafin Donghan mah... semoga dengan kepergian aku... mama bisa lebih bahagia menjalani kehidupan baru mama"

Donghan bersiap akan menjatuhkan tubuhnya namun disaat bersamaan sebuah tangan sigap menarik tubuh donghan mundur menjauh dari jembatan.

"Yaaaaaa.... apa kau sudah gila ? kau bisa saja mati... kau tahu betapa dinginnya air sungai han di malam hari ? kau sudah pernah merasakan ribuan jarum menusuk tubuhmu? kira-kira seperti itulah rasanya... jika kau bisa menghadapi rasa sakit itu silahkan saja lakukan lagi sesukamu..."

Donghan hanya diam... tubuhnya menggigil... sepertinya nyawanya belum menyatu dengan raganya

"Kau... mengapa kau menyelamatkanku ? bukan kah ini yg kau inginkan ? melihat hidupku hancur ? lalu mengapa sekarang setelah aku benar-benar merasa hancur kau tiba-tiba datang dan bertindak seolah-olah kau adalah seorang penyelamat di hidupku ?"

"apa kau pikir dengan menyelamatkan ku aku akan mengucapkan terimakasih padamu ? yaaa Kim Taedong. sadarkan dirimu... Sampai kau mati pun. sekalipun aku tidak akan sudi mengucapkan terimakasih padamu"

"bertindaklah seakan kita tak mengenal satu sama lain... asal kau tahu..."

"....melihat wajahmu saja rasanya aku ingin muntah. Jadi enyahlah kau dari hidupku"

Donghan lalu beranjak meninggalkan Kim Taedong yang masih mematung...

Donghan puas sudah bisa mengungkapkan segala hal yg sudah sangat lama ingin ia katakan kepada calon saudaranya itu.

Lamunan Taedong tiba-tiba buyar saat handphone miliknya tiba-tiba berdering.

Dari seberang telepon terdengar suara Sulli yg bergetar menanyakan keadaan Donghan.

Panggilan pun diakhiri ketika Taedong berhasil meyakinkan Sulli bahwa Donghan sedang dalam keadaan baik.

Taedong kembali melamun, kata-kata Donghan terus terngiang di telinganya bagaikan sebuah kaset.

"Begitukah? haruskah aku mati agar bisa mendengar ucapan terima kasih darimu? baiklah..."

Taedong tersenyum pahit.

•••

Sudah 4 hari Donghan tidak muncul di sekolah, bahkan di rumahnya.
Tak satu orangpun tahu keberadaannya saat ini. Keadaan ini tak pelak membuat Sulli bersedih dan Kim Soo Hyun pun turut merasa bersalah.

Kim Taedong menunjukkan reaksi lain, ia seakan tidak perduli dengan apa yg terjadi kepada Donghan. Ia tampak asik menyeruput es cappuccinonya di kantin sekolah. Sebagai seorang lelaki dengan harga diri yg sungguh amat sangat tinggi ia merasa tidak perlu ikut campur apalagi Donghan sendiri sudah memintanya untuk enyah.

"Hey Sunbin... apa kau dengar? seorang mahasiswa melakukan percobaan bunuh diri di sungai han... untung saja ada petugas yg sedang berpatroli disana. jika tidak, mungkin sekarang ia sudah menjadi mayat hahaha"

Taedong langsung pasang kuping ketika mendengar percakapan mahasiswa lain yang duduk di meja seberang.

"Benarkah ?"

"Benar... menurut berita ia bunuh diri karena depresi dan kau tahu? usianya kira-kira seumuran dengan kita... hiiiyyyyy aku jadi ngeri..."

My Secret Love Story (TaeDonghan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang