The Guest Severant CEO - [2]

129 3 1
                                    

CEO PROJECT COLLABORATION
- navishacahya_
- nvljuul_1907

!!! Everything written in this story is purely the result of each thought. Some text in copy is an author's deal for the CEO's collaboration project !!!

ANOTHER STORY:

Naughty CEO ( Story of Satria Gagah Aswatama) President Group's Of Aswatama Group.
You can read at navishacahya_

Regret CEO ( Story of Fernands Aditya ) Chief Executive Officer Of NJe' Corporations.
You can read at nvljuul_1907

- Thanks for the participation of readers who have read and added this story to the library -

❌Not the plagiarism of this collaborative project

--- --- --- ---

Makan malam ini hampir selesai ketika para pelayan menyuguhkan wine portline 1997 di atas mejanya. Ayolah, Kenneth tidak begitu menyukai anggur ini, rasanya terlalu manis dan murah untuk ukuran anggur berusia 21 tahun, itu bukan seleranya. Kenneth lebih menyukai Grace Plato 1669 yang berasal dari belanda.

Beberapa wanita masuk memakai pakaian minim yang memperlihatkan lengkuk tubuh mereka, lengkap sudah dengan make-up dan bibir merona yang menggoda kaum adam disini.Beberapa dari mereka sudah ada yang berpasangan dan pergi meninggalkan acara, kamana lagi kalau bukan check in. AG'X corporations memang member I fasilitas menginap di hotel ini selama dua hari penuh.

Siapa yang akan menolak?.

Tentu saja, mereka dengan senang hati menerimanya. Termasuk dengan pria didepannya yang sudah tergoda dengan wanita yang duduk dengan anggun di sebelahnya, siapa lagi kalau bukan Satria.

Kenneth berdiri menaruh serbet diatas piringnya lalu melangkah pergi meninggalkan kedua temannya yang sudah asik dengan wanita mereka masing-masing. Ah tidak...bukan keduanya, hanya Satria. Adit tidak mungkin dia terlalu alim untuk masalah ini.

Kenneth keluar melalui pintu VIP di sudut kiri ruangan dengan dijaga beberapa bodyguard. Kenneth memasuki lift dan menekan lantai 4 untuk ke ruang kerjanya, kepalanya mulai berdenyut mengingat gadis pelayan tadi.

Apa dia berhalusinasi?.

Itu tidak mungkin, Kenneth tidak meminum apapun disana-termasuk wine murah tadi. Setelah sampai di ruangannya Kenneth menyuruh bodyguard nya kembali ke acara, apabila sewaktu-waktu terjadi keributan.

Kenneth melepas setelan jasnya melemparnya pada sofa kulit di ruang tamu yang biasanya untuk menyambut tamu-tamu penting, lengan kemejanya di lipat sampai batas siku jam Rolex oyster ditaruh di meja kaca. Tangannya menyisir rambut blonde kebelakang. Kakinya berjalan kearah pintu berwarna hitam yang senada dengan warna dinding disini, tidak memerlukan kunci atau free pass untuk membuka pintu ini hanya dibutuhkan sidik jari miliknya, bukan orang lain. Jadi, pintu ini hanya bisa dibuka oleh dirinya bahkan pintu ini dilengkapi sensor yang bisa Kenneth pantau dari ponselnya. See..ini hanya sebuah pintu memangnya apa yang disembuyikan oleh Kenneth didalam ruangan ini.

Nothing special. Hanya sebuah kamar tidur lengkap dengan isinya. Bukan permata atau pun uang yang dia sembuyikan, itu bukan style Kenneth Adams Swantiger. Jika dia mau permata maka Kenneth akan membelinya- membeli pertambangannya. Dan uang?, Kenneth bahkan memiliki lebih dari cukup uang bahkan kekayaan keluarganya lebih dari cukup untuk membuat sejahtera negara Ethiopia.

Kenneth duduk tempat tidurnya pikirannya menerawang tetang dia ketika masih berada di Singapore, bersama dengan wanitanya. Seandainya jika saja,ah...percuma saja jika memakai kata seandainya semua sudah terjadi bukan?. Lalu untuk apa
Kembali menyesalinya.

Kenneth meraih gelas kristal di mejanya menuangkan air putih meneguknya perlahan. Jika sedang penat seperti ini biasanya Kenneth akan meminta latte buatan khusus dari gadisnya. Tapi sekarang dia tidak sedang bersamanya,bahkan mereka berada di negara yang berbeda.

Kenneth merindukannya,

Tawanya.

Senyumnya.

Parasnya.

Bibirnya.

Ah, shit.

Bagaimana bisa dia berpikiran seperti itu disaat wanitanya ini. Kenneth membuka ponselnya melihat beberapa foto candid yang dia ambil secara sembunyi-sembunyi. Hampir semuanya adalah foto wanitanya,ketika mencuci piring, membuang sampah, membersihkan meja, mencatat pesanan, melamun dan banyak lagi. Semua foto itu disimpan dalam satu folder miliknya dan diamankan dengan sandi. Ciri khas Swantiger, menjaga apa yang mereka punya.

Ting.

Notifikasi pesan masuk di salah satu aplikasi chat miliknya membuat Kenneth mengernyit, bukan karena pengirimnya tapi karena pesannya.

Fernands Aditya : "Aku undur diri dari pestamu, aku mendapat masalah. Restoran temanku Shafa Terbakar. "

Shafa? Siapa? Wanita?.

Sejak kapan?.

Seperti keajaiban dunia, nama perempuan keluar dari mulut Fernands Aditya. Kenneth membalasnya lalu menggodanya yang hanya ditanggapi dengan datar oleh Adit. Dasar!.

Kenneth menemukan chat nya dengan omanya, Kenneth mengirimi pesan sekedar bertanya tentang wanitanya.

Bagaimana keadaannya?.

Apa dia sudah makan?.

Apa tanganya masih sering kram?.

Apa dia masih seeing kehilangan kunci apartemen?.

Sungguh terkutuklah wanitanya, berani sekali dia membuat Kenneth Adams Swantiger merindukannya.

Double shit!!.

Kenneth memang benar-benar merindukannya saat ini, tidak ada obat yang ampuh selain harus menemuinya. Lihat saja, jika Kenneth menemuinya Kenneth akan memelukmya erat sangat erat, dan menciumnya.

"Please wait."

"I will comeback for you."

"I miis U."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Guest Servants CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang