WOULD YOU?

1.2K 72 2
                                    

"Dari tadi gue penasaran,  lo tumben- tumbenan bawa mobil biasanya juga gabisa pisah sama 'si manis' motor kesayangan lo itu" tanya elva yang daritadi penasaran.

Gimana ga coba?
Bagas itu aneh, disaat anak muda seusia mereka pada heboh banget punya mobil,bagas justru dia orang yang paling males bawa mobil bahkan tidak suka. Dia malah lebih sering sama 'si manis'.

" ya kan gue tau bakal jalan jauh sekarang. Ya kali bawa motor kalo ujan gimana? Apalagi bawa anak orang"
Jawab bagas sambil melihat ke elva sesekali dan kembali fokus pada jalanan

🐆🐆🐆

Sejak 1 jam yang lalu mereka sudah kembali dari kampus elva setelah itu makan sebentar baru melanjutkan perjalanan mereka ke bandung.

Bagas mengajak elva agar pergi ke villa keluarga nya di bandung.
Buat ngecek aja soalnya kata mama nya bagas ada yang nyewa vila mereka.

🐆🐆🐆

Hampir 3 jam perjalanan. Akhirnya mereka sampai di vila bagas.

Vila nya bisa dibilang besar dan sangat luas. Ditambah dengan udara nya yang masih sangat bersih karena terletak di daerah puncak.

Setelah bagas mengecek vilanya, dan elva yang hanya menunggu di mobil sembari melihat lihat keadaan di luar. Dia sendiri ingin keluar hanya bagas menyuruh untuk menunggu di saja di mobil karena dia tidak akan lama katanya.

30 menit sudah dan bagas baru saja keluar dari vilanya. Namun anehnya dia malah tidak masuk ke mobil melainkan mengetuk  kaca mobil dan menyuruh elva keluar.

"Ikut gue yuk. Semoga aja tempatnya lo suka" bisiknya

Elva hanya mengernyitkan dahinya, tanda dia tidak mengerti apa yang bagas maksud.

Waktu menunjukan pukul 16:00.
Udara disini tidak dingin tapi juga tidak  panas. Justru sangat sejuk. Padahal kalau di jakarta jam segini justru sangat panas.

Sekitar 10 menit berjalan kaki ternyata bagas mengajak elva ke rumah pohon.

Ini adalah pertama kalinya buat mereka.

Pertama kali elva melihat rumah pohon secara langsung. Dari dulu ia sangat ingin melihat ini dengan orang yang spesial

Dan,

Pertama kali juga bagas mengajak wanita selain kakanya ke rumah pohon ini. Dan elva adalah wanita pertama itu.

Bagas melihat wanita di sebelahnya sambil tertawa kecil.

"Udah ngaguminnya? Kalo udah mau naik ke atas?"

"Seriuss? Gue boleh naik ? Ke atas itu?" Tanya elva bersemangat. Bagas hanya mengangguk mengiyakan sambil tersenyum dan menarik pelan pergelangan tangan elva untuk menuju rumah pohon dan menaikinya.

🐆🐆🐆

BAGAS POV...

"WAWWWWW keren banget sihh. Akhirnya apa yang gue pengen kesampean. Tau gak?bagas lo orang pertama yang ngajak gue kesini. Ah parah ini sih" serunya heboh  hahah

'Lucu' batinku

"Suka?" Sebenarnya itu pertanyaan paling bodoh yang keluar dari mulut ku

Dan langsung mendapat tabokan dari elva "Sumpah yah gue jadi ragu kalo lu pinter gas"

"Kalo suka peluk dong" ahhh seneng banget godain elva

Tapi ini ga modus yaaaaaa,ini serius

🐆🐆🐆

ELVA POV

"Kalo suka peluk dong" kata bagas sambil mendekat ke arah ku dengan senyum nya yanggg omg  banget 😍

Rasanya itu pengen aku bawa pulang,aku simpen buat aku doang aku iket biar ga di ambil orang. Manis sekali ciptaan-Mu Tuhan

"Bagas paan sih ih"
salting? Yailah lah yaampun. Kalo cewe normal siapa yang ga melted coba kalo digituin :')

"Orang item--eh maksunya yang berkukit gelap hahaha, kalo blushing lucu juga yaaa. Tunggu sini gue ngambil sesuatu  dulu bentar" kemudian bagas turun ke bawah setelah dia mengacak rambut ku pelan

Tidak lama kemudian bagas sudah di sampingku lagi. Cuman kali ini dia sudah membawa 2 buah bantal lantai ukuran sedang,speaker kecil,dan tas ****maret yang berisi cemilan mungkin(?).

Oh iya rumah pohon ini dirawat dengan baik oleh penjaga vila atas perintah bagas langsung. Jadinya lantai di rumah pohon ini sudah di lapisi dengan karpet yang cukup tebal dengan dinding-dindingnya yang bernuansa vintage didukung oleh lampu lampu tumbler gitulah. Kayanya sih itu semua dihias oleh kaka nya bagas.

"Mau ngapain?" Tanyaku bingung
Ketika bagas sedang menyusun bantal yang tadi dia bawa

"Oh ini mau nyuci"

"Serius dong gas" kesalku sambil memutar bola mata malas

"Aduh udah gasabar di seriusin hm?" Bagas  berbalik menatap ku setelah sebelumnya memunggungi ku.

Aku tidak membalas bagas dan lebih memilih mendiamkannya dan sibuk bermain ponsel.

"Va sini nyender sini deh" aku mengikuti bagas yanh sedang menyenderkan badannya ke bantal.

"Buat lo" di berikannya salah satu jenis coklat yang elva suka

"Baca. Ada notes nya di bawah " lanjutnya

Aku pun hanya mengangguk patuh.

Saat membaca notesnya aku merasa seperti hampir berenti napas. Jantungku seakan mati sedetik. Dan yang ditulis.....

"Va gue banci banget ya haha? Dahal kita sampingan tapi gue malah ngomong pake cara kaya gini.
Gue sebenernya ga tau gimana cara ngomongnya kalo langsung ke lo gitu.

Eh ngomong-ngomong gue deg-degan ini LOL.

Va gue rasa gue nyaman sama lo.

Bukan sebagai teman tapi sebagai wanita yang gue mau.

Yang nerima kekurangan gue,

Yang selalu ada di up and down gue,

Yang selalu jadi alesan gue senyum,

Jadi moodbooster gue?

Kenapa gue bisa suka sama lo? Pasti mau nanya itukan? Hehehe

Kalo gue bilang gue gapunya alesan buat suka sama lo, percaya ga? Yang gue tau selama gue kenal lo,gue jadi gampang ketawa. Dan gue gapernah kaya gitu sebelumnya apalagi sama orang baru.

Dan kalo gue bilang gue udah sayang sama lo?

Percaya? Percaya dong

Gausah kelamaan lah..


So,would you elva putri setiawati ?

LEONARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang