"Astaga berisik banget sih ahh!! Masih pagi jugaaa" geramnya kesal karna merasa tidur tenangnya di ganggu oleh suara tawa yang sangat merusak telinga.
Dengan terpaksa dia membuka matanya memastikan suara jelek apa yang menggangu tidurnya dan yang di dapati setelahnya ada 2 wajah bodoh tere dan gita yang saat ini sangat dekat dengan wajahnya. Elva otomatis berteriak dan mendorong kuat kepala keduanya sehingga keduanya hampir terjungkal.
"Lo berdua ngapain pagi-pagi disini astagaaaa??? Bukannya kuliah jugaaaa" tanya elva sewot seraya menatap kesal kedua sahabatnya itu.
Yang ditanggapi dengan decakan keduanya.Setelah itu dia meringis memegang jidatnya yang disentil lumayan kuat oleh tere.
"Pagi lo bilang???? Bahkan anak-anak aja udah pulang sekolah dan lo bilang ini pagi?????" Tanya tere seraya menatap heran sahabatnya itu. Bagaimana anak gadis bisa bangun pukul setengah 2 siang dan dengan santainya mengatakan bahwa ini masih pagi. Astagaaa
Semalam elva memang tidur pukul 4 pagi karena menonton salah satu drakor favoritenya yang dimainkan oleh pacar pertamanya si joongkook
"Lu tidur apa mati deh va? Bisa lama gitu" kali ini gita yang bertanya
Sementara yang di tanyai hanya menatap malas keduanya kemudian elva beranjak dari kasurnya dan meminum air di atas meja belajarnya. Setelahnya dia masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat gigi. 10 menit kemudian dia keluar menghampiri sahabatnya yang sedang bergosip tentang bagaimana tampannya senior mereka di kampus. Dasar cewe
"Gosip baee etah" kata elva sembari mengambil beberapa cemilan dan minuman dingin di kulkas kecil yang tersedia di kamarnya.
"Oh iya tadi mantan gebetan gua yang sekarang jadi pacar lo nelpon" perkataan tere barusan membuat aktifitas elva yang sedang memakan wafer coklat terhenti dan menatap tere lekat
"Apa katanya" kembali memakan wafer coklatnya tanpa berniat mengecek hp nya yang sementara di cas.
"Katanya jam 6 dia mau jemput lo. Bokapnya balik dari Aussie"
Elva mengerutkan alisnya dan menatap tere seperti mengatakan "ya terus hubungan sama gue apa?"
Tere yang paham pun langsung menjelaskan pada elva "dia mau ngajak lo kerumahnya buat dikenalin sama ortunya"
Elva yang mendengar pu tersedak hingga gita yang di dekatnya memberikannya air putih yang kemudian di teguk sampai habis.
Otaknya berpikir keras, dia merasa bahwa dia masih belom siap bertemu orang tua bagas. Dan hubungannya masih teralalu dini untuk itu. Lamunannya buyar akibat gita yang menepuk pelan belakangnya
"Anjay udah di kenalin ke ortu aja lo va"
Kata tere bangga pada elva sambil menaik turunkan alisnya"Ga siap gue" tatapan keduanya beralih pada elva yang tiba-tiba kehilangan napsu ngemilnya. Gita yang menatapnya bingung dan tere dengan tatapan kaget.
Elva yang seakan mengerti kembali menatap keduanya sekilas kemudian melihat kedepan.
"Gua minder aja ketemu ortunya. Singkatnya,gue gak siap. Kalo gue ditolak gimana" jelas elva
Tere menatap elva kesal, apa-apaan dia ini
"Lo serius kan sama bagas va? Lo suka beneran kan sama dia? Ga becanda?" Pertanyaan barusan membuat elva menatap tere malas. Bagaimana bisa dia menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu."Retoris banget pertanyaan lo. Yaiyalah gua gasuka sama bagas" sadar tangan tere hampir menjambak rambutnya, elva segera bergeser "dengerin dulu monyet! Gua gasuka sama bagas, tapi gua sayang sama dia. Lo tau sendiri dia kaya gimana orangnya. Almost perfect. Hampir semuanya dia bisa,tajir,famous,pinter lagi. Lah gue??? Cuman modal bisa napas aja hahah. Gimana bisa gua ketemu ortunya kalo gua biasa aja gini. Yanga ada malu tar si bagasnya. Kesiann"

KAMU SEDANG MEMBACA
LEONARD
Teen Fiction"Gue suka sama lo" "Ha?" "Gue suka sama lo. Gue sayang sama lo. Gue mau selalu ada buat lo, dan lo juga selalu ada buat gue. Lo budek?"