Fisik

1.1K 64 0
                                    

ELVA POV...

"Permisi, mau pesan apa?" Tanya si pelayan

"Aku mau na--" omongan ku dipotong oleh bagas

"Nasi goreng special nya 1. Jangan pake sayuran,jangan pake acar. Pedes nya sedeng aja. Telornya di ceplok. Minumnya ice lemon tea sama milkshake coklat nya 1." Kata bagas pada si pelayan yang sepertinya bingung

Aku hanya tersenyum simpul berusaha mengontrol diri agar tidak berteriak disini karena baper.. ahh ternyat si cowo tengil ini paling tau apa yang aku suka

"Kalo saya --"

"Spageti nya 1, saos tomat nya banyakin. Minumnya ice tea sama jus mangga 1"
Jelasku yang membuat bagas cengo haha

Kutup mulutnya dengan tanganku takutnya kemasukan lalat "Mingkem. Emang kamu doang yang tau kesukaan aku"

"Aduh mas sama mbanya kompak ya bisa tau-tauan gitu" kemudian pelayan itu mengulang apa yang kami pesan setelah itu pergi menyiapkan pesanan kami

10 menit kemudian makanan kami sudah di antarkan

"Busett ini nasi gorengnya banyak banget gas. Tadi mereka ga ngomong kalo sebanyak ini"

"Ya baguslah biar kamunya kenyang"

"Ya tapi ini banyak banget asliii. Yang ada aku gendut kalo makannya sebanyak ini"

Bagas yang tadinya hendak memasukan spageti ke mulutnya pun terhenti dan beralih menatapku intens sambil melipat tangannya di atasa meja

"Hmm. Emang kamu maunya badan kamu kaya gimana?kurus gitu?"

"Ya enggak kurus juga sih tapi jangan gendut lah pokonya. Tar akunya makin jelek kamunya juga kan yang malu"

"Hfftt"dia mendengus "emang yang bilang aku suka sama kamu karna ngeliat fisik siapa?"

Diam

"Kalo aku suka sama kamu cuman karna fisik doang,kamu udah aku tinggalin va" jeda sebentar,dia menarik napas "diluar sana banyak banget cewe yang deket sama aku, yang jauh lebih bagus fisiknya daripada kamu, yang bisa aku dapetin dengan gampang. Tapi aku tetep disini, aku milih kamu. Itu karna aku gapernah ngeliat kamu dari segi fisik, aku suka kamu karna kamu elva. Kamu jadi diri kamu sendiri,gak peduli sama kata orang lain, gak peduli sekalipun banyak yang lebih baik dari kamu,kamu cukup jadi diri kamu sendiri. Itu alesan aku kenapa milih kamu. Aku paling gak suka kalo kamu udah bahas masalah fisik"...

'Okey gue salah ngomong'batinku

"Makan. kalo ga abis aku yang abisin"

Setelah itu kami makan dalam diam. Tidak ada yang berani bersuara.

🐆🐆🐆

BAGAS POV...

Tanpa dia sadari dari tadi aku melihat dia yang mengusap-usapkan perutnya tanda dia sudah kenyang. Tapi masih terus saja makan. Mungkin dia takut untuk memberitahuku.

Aku langsung saja mengambil makanannya dan ku habiskan

"Jangan di paksain kalo udah kenyang, yang ada malah muntah"

Dia masih tetap diam bahkan sampai aku mengahiskan makanannya.

Aku  berdehem sebentar dari kecanggungan. Emang selalu gini kalo udah ngomong serius.

"Udah kan. Ayo pulang" ucap ku

Selama perjalanan pun kami tidak banyak berbicara. Sampai akhhirnya kami pun tiba di rumahnya.

"Makasih. Langsung pulang gausah mampir dimana mana lagi. Istirahat. Aku masuk duluan" ucapnya seraya berbalik

"Aku ga bermaksud ngomong kaya tadi. Aku cuman gasuka kalo kamu udah bahas soal fisik" dia menghentikan jalannya

Tanpa pikir panjang aku berjalan mendekatinya,membalikan tubuhnya agar menghadapku seutuhnya, kemudian ku cium puncak kepala nya sayang

"Aku sayang kamu yang apa adanya. Jangan gampang iri sama orang. Kadang kamu gatau kelebihan apa yang kamu punya. Kamu menarik untuk apa adanya kamu. Jangan ngubah diri kamu. Karna aku sayangnya sama elva bukan yang lain. Maaf udah bikin princesnya aku ini badmood" ucapku sambil meng-unyel unyel pipinya yang semakin membesar ini

"Bagas sakit pipinya digituin ih"

"Ya lagian aku gemes. Pipi kamu gedean tau yang"

"Ya terus kenapa kalo gedean?" Tanyanya nyolot

"Ya gapapa. Baguslah. Enak buat di gigit"

dia hanya mendengus kesal padaku

"Lagian aku gasuka kalo kamu kurus"

"Emang kenapa?"

"Ya gaenak aja pas di peluk,rasanya tuh kaya hmmmm rata gimana gitu. Enakan kalo gendut, empuk deh hehehe"

Seketika matanya membulat sempurna dan mendorong ku menjauh

"Ih siapa yang ngajarin mesum gini sih hah?????" Kesalnya sambil menjambak rambutku. Kebiasaan

"Aw.... Aw.... Hahaha..... aku becanda yang"
Masih berusaha melepas jambakannya

"Sana pulang sampe rumah kabarin!"

Bukannya mendengarkan aku malah semakin ingin mengerjainya, kuliat sekitar. Aman.

Aku menarik dia, gerakan yang tiba tiba membuat dia kaget. Aku segera membalikan badannya sehingga kini dia bersandar motor ku. Ku tatap dia lekat, hahahahahaha susah payah aku menahan tawa agar tidak meledeak melihat dia yang kini mendadak salah tingkah dan takut.

Semakin lama wajahku semakin mendekati wajahnya, bahkan kini dahi kami bertemu. Hingga....

"mana night kiss nya?" Kataku berbisik dengan suara rendah tepat di telinganya masih dengan posisi seperti itu bahkan saat kupegang tangannya yang sudah seperti es. Hahaha

Ku pegang sebelah tangannya, dan tangan ku yang lain memegang tengkuknya menekannya hingga semakin mengikis jarak wajah kita yang sangat dekat, dia menutup matanya dan setelah itu........

Cup












Dia membuka matanya saat merasakan kecupan di dahinya.
Dan saat itu juga tubuhnya yang tadi menegang kini melemas kembali. Mukanya bahkan memerah.

"Aku gabakal ngelakuin itu sebelum kamu sendiri yang ngijinin" kataku sambil menghapus keringat di wajahnya dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan ditiup angin.

"Sana masuk. Mandi terus istirahat. Makan lagi kalo perlu" titahku dengan sedikit mendorong dia pelan menuju gerbang rumahnya.

Saat aku melihat dia sudah membuka gerbangnya aku menaiki motor dan pergerakanku saat hendak memakai helm terhenti saat ku lihat gadisku sedikit berlari ke arahku kemudian dengan gerakan kilat dia mencium pipi kiri ku.
Setelah itu berlari memasuki rumah setelah mengucapkan 'hati hati' padaku dari kejauhan meninggalkan aku yang justru malah menjadi patung hidup sekarang.

"Anjir jantung gue" sambil memegang bagian dadaku dengan senyum lebar

LEONARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang