Malam ini malam jumat. Elva sendirian dirumah karena orang rumah semuanya sedang berada diluar. Tadinya elva ingin ikut tapi setelah tau opa bertemu temannya untuk membicarakan masalah kerjaan akhirnya dia membatalkan niatnya untuk ikut.
Jadilah disini dia sekarang, tidur di sofa ruang tamu rumah mereka sambil menonton drama korea yang dia tonton dari laptopnya ditemani wafer coklat yang selalu setia.
Sampai aksi nontonnya terganggu karena suara pintu yang di ketuk.
ELVA POV...
Tok.. Tok ..Tok
Aku melirik jam dinding yang menunjukan pukul 19:30
Keningku berkerut, perasaan tidak ada yang tau rumah ku selain ke-lima sahabatku itu dan keluarga ku tapi keluarga ku jarang berkunjung kerumah mereka lebih sering mengajak ketemu di luar. Aku mengabaikan suara ketukan itu pikirku mungkin salah dengar.
Aku kembali melanjutkan aktivitas menonton ku. Tak lama kemudian terdengar lagi suara ketukan.
"Astagaa tuhan siapa sih ngetok-ngetok malem gini! Ganggu aja ah" kesal ku sambil berjalan menuju membuka pintu, melupakan fakta bahwa bisa saja yang mengetuk adalah orang jahat.
"Ko gada orang? Terus yang ngetok siapa dong?" Seakan tersadar akan ketololan ku, mataku pun membulat seketika. Bisa saja itu setan atau orang jahat. Saat ingin berbalik menutup pintu tiba tiba mataku ditutup, tidak tau oleh siapa. Waktu hendak berteriak, dia membisikan sesuatu di telinga ku dengan suara serak sehingga berhasil membuat aku diam. Bukan. Bukan diam karena takut. Tetapi diam karena aku tau suara itu.
Dengan cepat aku berbalik sehingga dapat melihat wajah sang pelaku. Dan langsung saja melayangkan cubitan maut ku di kedua pipinya sehingga sang empunya meringis kesakitan
"Aduh sakittttt.. Aw.. Ampun va. Aw"
"Kamu iseng banget sih bagas kalo tadi aku jantungan gimana hah" aku bertanya padanya kesal. Huh siapa coba yang gak panik kalo di isengin kaya gitu
Dia kemudian tertawa lepas, tawa yang sangat jarang diliat orang lain tapi sudah sering diliat oleh ku
"Iya iya maaf. Tadi niatnya iseng doang eh malah akhirnya kena cubit kamu" katanya sambil memegang kedua tanganku di pipinya yang memerah. Kasian juga sih
"Lagian ngapain sih ke sini? Ini tuh malem" omelku
"Yang bilang ini siang siapa sayang ?" Tanya nya sambil mencubit sebelah kiri pipiku. "Ya aku mau ngapelin pacar aku lah"
"Ish gak ada di orang dirumah gaenak kalo kamu main kesini pas rumah kosong" kataku sambil menatapnya malas
"Dih yang bilang aku mau main dirumah siapa? Aku tuh mau ngajak kamu keluar, jajan. Aku udah nelpon opa tadi minta ijin,gak lama kok" jelas bagas "Ayo. Kunci pintunya" sambil menarik tangan ku
"Kamu gila? Yakali aku make pakean gini" bagaimana bisa dia mengajak ku keluar disaat aku hanya memakai baju tidur berawarna biru donker bermotif beruang
"Tunggu sini aku ganti dulu""Udah gitu aja. kamu lucu kalo make baju tidur. Udah ganti aja bajunya celananya tetep itu,jaket jangan lupa. Oh iya,gausah bawa dompet" perintahnya
Aku hanya mendengus kemudian naik ke kamar untuk mengganti baju. Aku hanya memakai kaos hitam lengan pendek dan blazer berwarna senada. Celana tetap yang tadi sesuai perintah bagas. Aku juga tidak membawa dompet hanya Hp karena bagas yang tidak mengijinkan. Setelah memakai sedikit bedak baby dan lipbalm agar terlihat lebih segar. Fyi, aku tidak memakai parfum hanya minyak telon. Karena aku hanya sesekali menggunakan parfum.

KAMU SEDANG MEMBACA
LEONARD
Teen Fiction"Gue suka sama lo" "Ha?" "Gue suka sama lo. Gue sayang sama lo. Gue mau selalu ada buat lo, dan lo juga selalu ada buat gue. Lo budek?"