Three

57 8 4
                                    


"Ternyata lo gak sedingin yang gue kira."

- Arthania -

Pagi ini Thania berangkat dengan Arthur menggunakan motor sport merah yang baru sampai kemarin malam. Selama perjalanan, Thania berceloteh panjang lebar tentang sekolahnya kemarin. Baru juga masuk ke SMA ini Thania sudah jadi perbincangan orang orang. Arthur pun sama seperti itu, baru juga masuk ia sudah berteman dengan sekumpulan cogan SMA Maurendra. Yang jelas, mereka menjadi trending topik sekolah dari kemarin hingga hari ini.

Sesampainya di parkiran sekolah, banyak pasang mata menatap mereka berdua. Ada yang memandang mereka iri, ada juga yang memandang mereka sebal.

Tapi, Arthur dan Thania menghiraukan tatapan itu dan berjalan sambil tersenyum ramah. Mereka menyapa beberapa anak kelas yang berkenalan dengan mereka kemarin.

Oh,iya! Karena mereka berdua trending topik, banyak anak anak kalangan SMA ini yang ngefollow account instagram Arthur dan Thania. Tak sedikit yang dari mereka yang mengomentari salah satu foto Arthur dan Thania dengan komentar pedas dan juga yang mengagumi kegantengan Arthur dan kecantikan Thania.

Lalu sampai di belokan mau ke kelas Arthur mereka berdua berpisah. Ketika saat Arthur sudah masuk ke kelas, tiba tiba Thania menubruk sesuatu yang entah kenapa menurutnya sangat keras. Padahal ia tidak melihat tembok tadi, lalu saat Thania melihat dengan jelas-..

..-itu Rafa, iya Rafa. Cowok yang kemaren menolak mentah mentah sweater yang Thania pinjamkan. Tapi ternyata sekarang ia memakainya.

Rafa yang baru sadar ternyata orang yang menubruknya adalah seorang gadis keras kepala yang kemarin membuat Rafa percaya bahwa dia berbeda, lalu ia berkata, "Bisa jalan yang bener gak? Mata lo di simpen dimana sih huh? Di dengkul? Apa di sikut? Lo sengaja ya cari sensasi terus nabrak gue kayak gini?" sewotnya. Thania kaget dengan ucapan Rafa, padahal kepalanya juga sakit karena tertubruk dada bidang Rafa, lalu ia kembali membalas omongan pedas Rafa karena kesal.

"Lo yang jalan gak bener! Mata kemana pikiran kemana! Lo pikir gue sengaja gitu? NAJIS BE-GE-TE! Kalau gue tau ada lo di sana gue juga gak bakal nabrak lo kali! Hiy! Pede banget dah mas nya! Sok famous! Maksud lo apaan cari sensasi? Gue dateng ke sini niatnya mau belajar! Bukan mau cari sensasi! Denger itu dan simpen di otak lo baik baik! Dan satu lagi-.." ucap Thania lalu mendekati telinga Rafa, membuat Rafa semakin penasaran.

"..- lo itu selalu jadi cowok paling ketus dan paling egois yang gue kenal. Gak lebih. Gue emang beda sama yang lain, di saat orang lain takut sama lo. Gue malah ngelawan. Di saat orang lain menjauhi lo, gue malah mendekat. Karena apa? Karena gue pengen lo berubah, berhenti jadi orang egois dan orang paling ketus yang gue kenal. Kalau lo kayak gini terus gue akan selalu melawan. Camkan itu!" lanjut Thania lalu pergi begitu saja. Tapi setelah beberapa langkah, tangan Thania kembali di tarik oleh Rafa. Membuat Thania hampir saja terjungkal ke lantai tapi di tahan oleh lengan Rafa.

Lalu Rafa berbisik, "Temuin gue sepulang sekolah di halte belakang." Thania melongo. Thania masih benar benar syok. Baru pertama kali ia sedekat ini dengan cowok dan jelas jelas baru kemarin ia tahu namanya. Hembusan nafas Rafa mengenai wajah Thania. Lalu Thania langsung menjauhkan wajah Rafa dengan tangannya kemudian berlari dengan terburu buru karena malu.

Ah, mungkin karena kejadian itu pula ia akan kembali menjadi trending topic. Menyebalkan. Sangat menyebalkan. Lalu Thania berjalan menuju kelasnya, meninggalkan Rafa sendiri yang masih tidak menyangka ia akan melakukan dan mengatakan itu. Entah kenapa ia mengatakan itu.

ArthaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang