4

1.2K 101 7
                                    

di kediaman minhyun sedang mengadakan pesta bersama teman - temanya.

mereka datang bersama dengan kekasih mereka masing - masing dan di sana hanya minhyun yang tak memiliki kekasih.

" hah hyung kenapa kau masih sendiri saja apa kau tidak mau mencari pasangan " tanya jinyoung
yang di balas seyum dan gelengan oleh minhyun.

" wah hyung kau gila ya banyak sekali peria manis atau wanita yang mengantri untuk menjadi kekasih mu kau malah tidak menunjukkan ke tertarikan " ucap daniel yang berkata dengan nada kesal.

" hahahaha nati kalau sudah waktunya jodoh akan datang sendiri kan " ucap minhyun seraya terseyum manis.

" hah sesukamu saja lah hyung memang susah bicara dengan mu " ucap daniel yang bertambah kesal.

setelah itu mereka pun tertawa bersama sambil menikmati pesta tersebut.

.
.
.
.
.

di gerbang kediaman minhyun nampak seorang pemuda yang sedang menyeret sebuah koper.
" tuan muda " ucap sapam rumah yang terkejut melihat kedatangan tuan mudanya.

" em paman apa kabar " tanya pemuda tersebut terseyum ramah ke arah satpam itu.

" baik tuan muda, sini biar saya bantu membawa kopernya " ucap satpam rumah tersebut.

pemuda itu terkekeh kecil melihat tingkah canggung yang di tunjukan oleh satpam tersebut.

" hahaha paman kenapa kau gugup begitu, ah iya ini aku punya sedikit oleh - oleh untuk paman " ucap jehwan sambil memyerahkan sesuatu kepada satpam tersebut.

" trima kasih tuan muda " ucap sapam tersebut , lalu berusaha untuk mengambil alih koper yang di bawa pemuda tersebut.

" ah tidak usah paman biar aku membawanya sendiri " ucap pemuda tersebut menolak bantuan dari satpam tersebut  dengan lembut.

" yasud paman aku mau kedalam dulu badan ku terasa lelah " ucapnya dan berjalan meninggalkan satpam tersebut.

tuan muda jaehwan memang sangat baik padahal aku disini hanya seorang satpam tapi beliau mau berbicara dan sangat ramah dengan ku atau pelayan lain dirumah ini batin satpam tersebut.

.
.
.

" aku mau kekamar dulu " ucap minhyun yang berjalan meninggalkan teman - temanya.

setelah minhyun masuk kedalam kamarnya terdengar suara bel yang berbunyi.

" hah siapa yang datang bukanya kita sudah ada di sini semua " tanya daehwi

" mungkin tamu minhyun sebaiknya kau buka kan saja pintunya bodoh " ucap jisung kesal.

" ah iya baik lah aku akan liat siapa yang datang " ucap daniel seraya berjalan mendekati pintu utama rumah mewah tersebut.

daniel membuka pintu tersebut membatu melihat orang yanga ada di depanya setelah itu iya kembali menutup pintu rumah itu.

" ais kenapa daniel lama sekali line bisa kau lihat hyung mu itu kenapa dia lama sekai "  ucap jisung dan guanlin lang sung berjalan menyusul daniel .

" ada apa hyung kenapa kau kesal " tanya minhyun yang melihat jisung.

" ada apa niel hyung kenapa tidak membuka pintu " tanya guanlin yang bingung liat hyung ya yang masih mematung di depan pintu.

"ada bidari yang datang ke rumahini"
ucap daniel setelah kesadaranya terkumpul.

" hah kau sedang menggau ya hyung mana ada bidadari yang datang bertamu " ucap guanlin seraya membuka pintu tapi tak lama guanlin menutupnya kembali dan berteriak.

semua yang ada di dalam rumah berlari kearah pintu depan setelah mendengar teriakan guanlin.

" ada apa " tanya mereka bersaman yang melihat kedua orang tersebut terdiam .

" hyung ada bidadari dedepan rumah mu " ucap guanlin berseri - seri.

" hah apa katamu bidari datang bertamu " tanya jisung.

minhyun merasa penasaran lalu iya teringat pria manis yang menjadi dambatan hatinya. secepat kilat minhyun menarik pintu untuk membukanya dan iya dapat melihat wajah mahluk manis yang terlihat cemberut di depan rumahnya.

minhyun langsung memeluk mahluk tersebut dan menariknya masuk kedalam rumah.

" apa aku tidak di izinkan berada disini sehingga teman hyung tidak mengizinkan ku masuk " tanya jaehwan yang masih cemberut .

" itu salah mu sendiri sayang memiliki wajah yang begitu cantik dan manis jadi mereka mengiramu bidadari " ucap minhyun yang membuat wajah jaehwan merona.

" minhyun siapa dia " tanya jisung
" hyung ada hubungan apa kau dengan bidadari ini " tanya daniel

minhun tertawa sembari menarik jaehwan kekamar mereka dan sebelum iya benar - masuk iya berkata " kan aku tadi sudah bilang kalau jodoh pasti akan datang sendiri, yakan sayang istriku tercinta"
ucap minhyun yang menatap daniel lalu beralih menatap jaehwan.

" hah tidak mungkin " triak mereka bersamaan mendengar jawaban minhyun tadi. jahwan dan minhyun hanya tertawa.

" mati saja kau minhyun " ucap mereka bersamaan

.
.
.
.
.
.





end .









minhwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang