5

1.1K 97 8
                                    

" hyung kau tau beberapa hari ini aku sering melihat seorang pemuda tampan di depan sekolah kita " ungkap daehwi pada jaehwan dan daniel.

" benarkah " tanya jaehwan

" apa dia lebih tampan dari ku " tanya daniel

" aiss kau kepedean niel " jawab jaehwan

" ih hyung dia itu sangat tampan tinggi, putih dan selalu berpakaian rapi yang terlihat sangat elegan " jawab daehwi mengebu - gebu.

" hahaha daehwi sepertinya kau terlalu banyak nonton derama " jawab daniel sambil terus tertawa.

" ais hyung kenapa membawa - bawa drama sih " jawab daehwi sinis

" ya karna orang yang kamu difinisikan tadi hanya ada dalam drama " ucap daniel yang terseyum.

" yak aku kesezzzzz " ucap daehwi lalu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan dua orang yang masih tertawa.

daniel dan jaehwanpun segera menghabiskan makanannya lalu pergi kekelas mereka. di kelas jaehwan dan teman - temanya sedang duduk santai karena jam sedang kosong, gurunya tidak dapat masuk karena sakit.

sedang asik bercanda jaehwan di kejutkan dengan pangilan seorang guru.

" kim jaehwan ikut saya keruangan kepala sekolah " ucap guru tersebut dan langsung berjalan meninggalkan kelas jaehwan di ikuti oleh jaehwan di belakang.

sesampainya di depan pintu ruang kepala sekolah guru tersebut mengetuk pintu tersebut hingga terdengar suara yang mempersilahkan mereka masuk.

" ah teryata benar kau bersekolah di sini " ucap seorang pemuda tampan, setelah jaehwan memasuki ruangan tersebut.

jahwan yang menundukan kepala seketika mendonggak kan kepalanya dan betapa terkejutnya dia .

" minhyun hyung " ucap jaehwan seraya berjalan mendekati pemuda tersebut. pemuda tersebut merentangkan tanganya agar jaehwan memeluknya tapi bukanya pelukan yang iya dapat melainkan rasa sakit, ya rasa sakit karena jaehwan menendang tulang kering pemuda tersebut.

" kenapa kau kembali hah kenapa tidak mati saja mengelilingi dunia " ucap jaehwan sinis.

" jangan marah sayang aku kan pergi untuk menjalani bisnis kan untuk mu juga " jawab minhyun

" ais menyebalkan " ucap jaehwan yang sekarang berjalan meningalkan ruangan tersebut

ais kau akan membayar perlakuan mu padaku ini hwang jaehwan, ah sakit sekali sepertinya dia menendangku sekuat tenaga batin minhyun

.
.
.
.
.
.

sepulang sekolah jaehwan , daniel dan daehwi berjalan beriringan ke arah gerbang. sesampainya di gerbang sekolah jahwan dan daniel di kagetkan dengan triakan melengking daehwi.

" waaah hyung aku bemarkan itu orang yang aku bicarakan tadi " ucap daehwi dengan mata berbinar.

seketika jaehwan dan daniel menoleh kearah yang di tunjuk daehwi dan daniel dapat melihat seorang pria tampan yang bisa dikatakan mirip seorang aktor yang sedang terseyum manis kearah mereka namun lain halnya dengan jaehwan yang melihat peria tersebut tengah menyeringai memandangnya.

merasakan alaram tanda bahaya jaehwan segera berbalik dan hendak melarikan diri hingga sebuah tangan yang menariknya dan menggagalkan niatnya.

" yak lepaskan aku tolong niel, hwi aku akan di culik " ucap jaehwan meminta bantuan temanya saat minhyun menariknya masuk kedalam mobil, lalu melajukan mobil tersebut meninggalkan sekolah itu.

daniel dan daehwi hanya bisa membatu melihat kejadian tadi ingin menolong jaehwan namun tatapan pria itu membuat nyali mereka menciut.

" semoga hyung baik - baik saja " ucap  daehwi yang diamanin daniel.

.
.
.
.
.

" hyung kau mau membawaku kemana " ucap jaehwan

" kerumah kita " jawab minhyun santai.

setibanya di sebuah rumah dengan halaman yang sangat luas minhyun memarkirkan mobilnya dan menarik jaehwan kedalam ruamah tersebut.

" aku sudah memeindahkan semua barang mu dari apertemenmu ke sini " ucap minhyun

" hah hyung kenapa kau melakukan ini aku masih ingin tinggal disana         " ucap jaehwan merengek manja

" ais kau ini sudah kabur dari rumah omma dan tidak memberikabar pada siapapun menbuat kawatir saja " ucap minhyun kesal

" ais hyung aku kan masih ingin hidup sendiri tampa adanya mengetahui setatusku " ucap jaehwan namun seketika ia menutup mulutnya .

ais mati aku kenapa aku bisa keceplosan rutuk jahwan dalam hati.

" oh jadi kau tidak mau mengakui bahwa kau telah menikah " tanya minhyun

" iya ah tidak hyung " jawab jaehwan gugup.

minhyun menarik jaehwan kearah kamar " kau akan mendapat hukuman sekarang " ucap minhyun yang membuat jaehwan merinding.

.

.

.

skip

ke esokan harinya minhyun hendak mengantar jaehwan kesekolah.

" ais kenapa kau jalan lama sekali seperti siput saja " ucap minhyun yang menahan tawa melihat cara berjalan jaehwan.

" ha memang siapa yang menyebab kan aku berjalan seperti ini " tanya jaehwan dengan wajah kesalnya.

" hahahaha maafkan hyung mu tercinta ini " ucap minhyun menggoda jaehwan

" memang hyung yang salah jadi hyung harus bertanggung jawab dengan memenuhi semua keinginan ku  " ucap jaehwan masih dengan wajah cemberutnya.

" hah kenapa aku yang di salahkan " ucap minhyun tidak terima.



























" yak apa hyung lupa kalau hyung yang telah membuang kulit pisang sembarang dan membuat ku terjatuh karenanya " ucap jaehwan.

" hahahaha baiklah hyung akan menurutu semua kemauan mu, kau ingin dilayani seperti apa diatas ranjang " tanya minhyun menyeringai

" yak mati saja kau " umpat jaehwan lalu berjalan meninggalkan minhyun dengan wajah yang memerah.

.
.
.
.
.
.


end.



maaf jika tidak menarik

minhwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang