sang pembawa acara membacakan pertanyaan yang ada di nomor satu
'dari xxx untuk Daniel, seberapa besar kau mencintai Wannable?' ucap sang pembawa acara
Daniel tersenyum dan menjawabnya dengan tenang
'aku sangat mencintai Wannable, karena berkat kalian aku bertemu keluarga seperti Wanna One' ucap Daniel
beberapa member sampai menundukan kepalanya mendengar jawaban Daniel. Apakah hanya Daniel yang menganggap mereka keluarga disini?
pembawa acara itu memberikan tepuk tangan atas jawaban Daniel lalu lanjut membaca lagi
'dari xxx untuk Jihoon dan Woojin, Oppa tolong kalian berdua melakukan hal yang biasa kalian lakukan di dorm'
Woojin terdiam karena suasananya dengan Jihoon sedang sangat buruk
'apa yang biasa kalian lakukan di dorm memangnya?' ucap pembawa acara penasaran
'kami sudah melakukan banyak hal, jadi kami sudah lupa apa saja yang biasa kami lakukan' ucap Jihoon
'begini saja, bagaimana kalau kalian adu panco. Ku dengar beberapa hari yang lalu kalian pernah melakukan itu di dorm dan menguploadnya di akun kalian' usul pembawa acara
'ya baiklah' jawab Woojin
para kru mengeluarkan sebuah meja, kini Jihoon dan Woojin duduk berhadapan mereka sama-sama berusaha mengalihkan pandangan mereka
'apa ini? ayo saling tatap, jangan malu seperti ini' ucap pembawa acara sambil tertawa-tawa
mereka kini saling tatap, Jihoon menunjukan sorot mata yang sungguh ia merasa bersalah. Tapi Woojin sorot matanya kosong, dia tidak menunjukan apapun baik itu kesedihan ataupun kemarahan
mereka mulai melakukan panco, awalnya mereka sama-sama mengeluarkan tenaga mereka. Tapi mendengar Jihoon meringis akhirnya Woojin mengalah dan membiarkan Jihoon menang
'wah kau hebat Jihoon-ah' ungkap pembawa acara
setelah itu mereka kembali melanjutkan acaranya, ini adalah pertanyaan terakhir mereka
'dari xxx untuk Jisung dan Sungwoon, Oppa tolong mainkan permainan jawab cepat'
jawab cepat adalah permainan dimana misalkan salah satu pemain menyebutkan kata apa dan harus dijawab dengan lawannya
'baiklah kita mulai dari Jisung. Siap.. mulai' ucap pembawa acara
'Daniel' ucap Jisung
'rusuh'
'dongsaeng'
'hyung'
'wannable'
'saranghae'
'Wanna One'
'Hot Shot'
mereka semua terdiam, dari semua jawaban mengapa disaat Jisung menyebutkan Wanna One harus dijawab dengan Hot Shot (grup lama Sungwoon sebelum berada di Wanna One)
Sungwoon pun terdiam, ia tidak tau mengapa disaat Jisung menyebutkan Wanna One hanya Hot Shot yang terlintas di pikirannya
🌺🌺🌺
Sungwoon menahan tangan Jisung yag ingin masuk ke kamarnya, dan Jisung tersenyum pada Sungwoon lalu menggelengkan kepalanya dan masuk ke kamarnya
Sungwoon duduk di dekat balkon bersama Minhyun tak lama Jaehwan datang
'kalian sedang apa? memikirkan nasib kalian' ucap Jaehwan sambil berdiri bersandar pada dinding
'aku tau kalian memikirkan grup kalian, tapi sadar atau tidak kalian cuma memikirkan grup kalian yang lain, kalian tidak memikirkan grup kalian yang ini. Kalian tidak sadar betapa kami berusaha mempertahankan Wanna One' ucap Jaehwan kembali
mereka diam tidak membalas perkataan Jaehwan karena mereka tidak tau harus menjawab apa
'aku tidak memaksa kalian untuk di Wanna One, tapi aku cukup membenci kalian' ucap Jaehwan dengan tenang
sontak mereka berdua melihat kearah Jaehwan secara bersama. Jaehwan masih fokus pada pandangan yang di depannya lalu ia melihat kearah mereka, matanya sudah berkaca-kaca
'hyung, kalian menghancurkan mimpiku dan Baejin' ucap Jaehwan dengan lirih dan pergi
Sungguh mereka menyesal, mereka lupa bahwa Jaehwan dan Baejin hanya dari agensi kecil. Agensi mereka masih awal dan belum berkembang. Apa yang terjadi dengan mereka jika Wanna One bubar?
🌺🌺🌺
Jisung sedang diam di dalam kamar dan ada Ong disana, mereka mempunyai ranjang tingkat dua dan Ong yang tidur di tingkat duanya
Ong sedari kemarin tidak tenang. Apa keputusannya ingin Wanna One bubar itu benar?
'apa keputusanku salah? aku hanya tidak ingin menghancurkan Wanna One dengan kemampuanku yang kurang' ucap Ong berbicara pada dirinya sendiri
'salah, karena kau berpikir kau menghancurkan kami' jawab Jisung, Ong tidak tau ternyata Jisung sudah bangun. Ia pikir Jisung masih tertidur
'tapi hyung, kemampuan menariku menghambat kita semua' ucap Ong
'dan begitupun kemampuan ku juga. Dengar Ong-ah semua punya kemampuannya masing-masing, Jaehwan bisa bernyanyi dengan nada tingginya tapi ia tidak bisa menari, Guanlin yang pintar dengan rapnya tapi tidak bisa menari, Woojin yang pintar menari tapi tidak pintar bernyanyi atau kau yang kurang bisa menari tapi kau bisa bernyanyi dan suara mu sangat indah atau kekurangan member-member yang lain. Kita punya kekurangan masing-masing, dan inilah tujuan di adakannya grup ini. Supaya kita bisa saling melengkapi'
Ong hanya diam tidak bersuara, Jisung sudah bangun dari kasurnya ia mengusap-usap rambut Ong sambil tersenyum dan berkata
'aku tau kau selalu berlatih dengan keras, kau tidak ingin kami jadi terlambat latihan karenamu. Sungguh Ong kau sudah berusaha dengan keras, apa kau yakin ingin melepas Wanna One begitu saja? setelah semua usahamu selama ini' ucap Jisung
tbc
vote and comment yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene Of Wanna One
Fanfictiondi balik layar inilah kehidupan asli mereka sebagai wanna one terbongkar, mulai dari kelucuan sampai kebenaran tentang lika-liku kehidupan mereka sampai tentang awal kehidupan mereka menjadi wanna one untuk selamanya atau akhir mereka menjadi wanna...