22. Wannable

1.6K 129 3
                                    


ini dia pertanyaan yang paling para Wanna One takutkan, dan kini mereka semua memusatkan perhatian pada Jihoon menunggu apa jawaban pria itu

Jihoon tampak berpikir sejenak sebelum menjawab

'aku belum bisa mengatakan apapun soal itu, kami dan pihak agensi masih merundingkannya' ucap Jihoon

'apakah kau sendiri ingin Wanna One bubar, oppa?' tanya Wannable

'tentu saja aku tidak ingin. Tapi, jika ini demi kebaikan bersama bukankah aku harus merelakannya'

'lalu bagaimana dengan kami?'

'apa?'

'kau bilang untuk kebaikan bersama, tapi jika kalian bubar pasti wannable akan sedih. Apa itu masih bisa disebut kebaikan bersama?'

Jihoon tertegun akan pertanyaan itu, Jisung duduk disamping Jihoon. Diam-diam ia juga mendengarkan pertanyaan Wannable itu, ia meremat spidolnya dengan kuat. Apakah perkataannya dengan Daniel waktu itu salah?

🌺🌺🌺

mereka sebenarnya hanya tampil lagu yang biasa mereka nyanyikan, tapi kali ini penampilan mereka terganggu. Jaehwan si pemilik nada tertinggi saat menyanyikan bagiannya suaranya tiba-tiba hilang, bahkan saat sampai selesai penampilan pun suaranya tidak kembali

'hyung, ayo kita ke dokter saja' ucap Baejin

Jaehwan hanya menggelengkan kepalanya

'tapi suaramu belum kembali juga sampai sekarang' ucap Minhyun

Mereka khawatir karena sudah memberikan minuman yang biasa mereka minum ketika suara mereka hilang, tapi suaranya tetap saja hilang

'sudahlah Jaehwan ikuti perintah hyung, ayo ke rumah sakit' ucap Sungwoon

mereka kini pergi ke rumah sakit, Jisung dan Sungwoon menemani Jaehwan masuk ke ruang dokter

'Jaehwan, apa suara mu sering hilang seperti ini?' tanya dokter itu

jaehwan menggangguk

'memang ada apa, dok?' tanya Jisung

'pita suara Jaehwan rusak' ungkap sang dokter

'apakah suaranya bisa kembali' ucap Sungwoon dengan nada sedikit terkejut

'untuk masalah suaranya pasti bisa kembali, tapi untuk bernyanyi nada tinggi. Saya minta maaf kemungkinan besar, suaranya tidak akan bisa'

Jaehwan yang mendengar hal itu tersenyum miris lalu menundukan kepalanya

cklekk

pintu ruang dokter sudah terbuka, kini delapan orang itu melihat kearah tiga orang yang baru keluar dari ruang dokter

'bagaimana?' tanya Minhyun

tapi mereka bertiga hanya diam

'hei, ada apa?' tanya Ong yang mulai khawatir

'kumohon, jawablah pertanyaan kami' ucap Minhyun

'pita suara Jaehwan rusak' ungkap Sungwoon

mereka semua terkejut akan hal itu

'dia bisa berbicara, tapi untuk bernyanyi' Jisung menghentikan ucapannya

semua melihat kearah Jisung dan Jisung hanya menggeleng

bagaikan badai lama yang baru saja sedikit reda, kini mereka terkena badai baru

kacau

itu yang menggambarkan mereka sekarang

Guanlin mendekat kearah hyungnya itu, berjongkok di depannya sambil menggenggam tangan hyungnya

'mengapa kau melakukan ini hyung? mengapa kau tidak cerita pada kami kalau suaramu sering hilang?' tanya Guanlin

Jaehwan membalas genggaman tangan Guanlin dan merematnya lebih kuat

'karena aku mencintai Wannable' dengan susah payang Jaehwan mengeluarkan suaranya meskipun sangat serak dan berbeda dari biasanya

mereka ingin menangis mendengar jawaban Jaehwan, banyak dari mereka yang tidak memikirkan Wannable sekarang

'kalian tau, saat suara ku menghilang aku harus mengkonsumsi obat-obatan lagi supaya suaraku cepat kembali. Selama setengah bulan ini, itu hal rutin yang harus aku lakukan meskipun melelahkan. Kalian tau, menyakitkan disaat aku ingin menyapa kalian atau berbicara dengan kalian disaat itu pula suara ku hilang. Jika ditanya, apakah aku lelah? jawabannya iya'

Jaehwan menghela nafasnya sejenak, mereka tau sangat menyakitkan untuk Jaehwan mengeluarkan suaranya disaat kondisinya seperti ini

'tapi, memikirkan tentang kalian, tentang kebersamaan kita, tentang cinta dan dukungan dari para Wannable, rasa lelah itu seperti meluap entah kemana. Dan yang aku pikirkan hanya kebahagiaan ku dengan kalian dan Wannable' ucap Jaehwan kembali dengan tersenyum getir

mereka diam tidak ada yang berani menjawab perkataan Jaehwan

mereka sadar disaat mereka ingin meninggalkan Wanna One, Jaehwan justru berusaha mati-matian untuk mempertahankan Wanna One

sungguh bukankah jika seperti ini, mereka terlihat egois?

🌺🌺🌺

cklek..

pintu dorm terbuka

mereka semua kini kembali ke kamarnya masing-masing setelah seharian ini pikiran mereka di buat berkecamuk

besok adalah hari penentuan. Entah, mereka akan tetap bersatu menjadi Wanna One atau mereka bubar dan berakhir dengan kesibukan mereka masing-masing

Baejin membaringkan dirinya di kasur, sejujurnya dia tidak siap dengan hari esok. Tiba-tiba saja seseorang merengkuh tubuhnya dari belakang, ia tidak perlu membalik tubuhnya dari aromanya pun ia sudah tau orang itu siapa

'menyingkirlah, Daehwi-ya aku ingin tidur' ucap Baejin

'maaf hyung, maafkan aku. Sungguh aku menyesal tentang waktu itu' ucap Daehwi

'kau tau, itu mengecewakan ku Daehwi-ya. Tapi, kemarin aku mendengar alasanmu melakukan itu dari Woojin hyung'

Daehwi diam ia menunggu lanjutan perkataan Baejin, Baejin membalikan tubuhnya menghadap Daehwi

'maafkan aku, karena tidak melihat semuanya dari posisimu'

'tidak hyung ini salahku'

'sudahlah, tidak perlu ada yang merasa bersalah lagi. Ayo tidur, hari ini sangat melelahkan untuk kita semua bukan?'

Daehwi hanya menggangguk

tbc
oke, mungkin cerita ini akan end temen-temen.
akhirnya gimana yaa..
vote and comment yaa

Behind The Scene Of Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang