'mian hyung tapi sungguh Daehwi yang benar, Guanlin mengaku-ngaku gantungan ini adalah miliknya'
'yak, gantungan itu milikku tau' bela Guanlin
Sungwoon yang belum melepaskan tangannya di telinga mereka, kini menjewernya semakin kuat sehingga mereka berteriak kesakitan
'kalian masih mau lanjut bertengkar?' tanya Sungwoon yang sudah kesal dengan sikap anak-anak mereka
'tidak hyung, sungguh' ucap Guanlin
Sungwoon melepaskan jeweran di telinga Guanlin dan Daehwi
'sekarang cepat kalian minta maaf' ucap Sungwoon
Guanlin dan Daehwi saling tatap lalu mereka membuang muka lagi
tangan Sungwoon sudah terulur ingin menjewer mereka tapi mereka langsung menyadarinya
'aaa..aaa.. baiklah hyung' ucap Guanlin
para member lain yang menyaksikan kejadian itu hanya tertawa kecil melihat bagaimana sikap kekanakan Daehwi dan Guanlin juga wajah kesal Sungwoon
'hey Jihoon, ayo bertaruh kau akan mentraktirku 5 mangkuk ramen jika Guanlin mau minta maaf duluan. Tapi, jika sebaliknya aku yang harus mentraktir kau' ucap Woojin menantang
'aahh tidak mau, percuma aku yang akan kalah' ucap Jihoon dengan nada malas
Guanlin memandang Daehwi, lalu menghela nafas
'Daehwi-ya, sudahlah kita tidak perlu bertengkar' ucap Guanlin
'kau yang mengajakku bertengkar' ucap Daehwi dengan ketus
'baiklah aku minta maaf, mian Daehwi-ya'
Guanlin tersenyum tulus pada Daehwi, dan pria itu ikut tersenyum tak lama mereka berpelukan
Jihoon tau, sudah seperti hukum alam jika Guanlin pasti yang akan minta maaf duluan pada Daehwi setiap ada pertengkaran
'jadi bagaimana cara kita membagi kamar' tanya Daniel sekali lagi
'ayo lakukan seperti biasa, melakukan gunting-kertas-batu yang menang boleh memilih duluan' ucap Baejin
'ya aku setuju dengan Baejin' ucap Ong
mereka melakukan gunting kertas batu, lalu akhirnya mereka berhasil membuat memutuskan siapa yang tidur dengan siapa dan di kamar mana
🌺🌺🌺
pantai adalah tempat terbaik dalam melepas penat mereka, ya terbukti hari ini setelah mereka puas beristirahat dan berjalan-jalan beberapa hari yang lalu, hari ini mereka memutuskan untuk ke Pantai
'hyung ayo kesini' teriak Guanlin pada Daniel
'ya baiklah' balas teriak Daniel
'sekarang kita mau ngapain?' tanya Sungwoon
'ayo kita melakukan permainan' ucap Baejin
'permainan apa?' tanya Sungwoon
'bagaimana kalau bermain petak umpet' usul Baejin
'ya baiklah ayo mainkan itu' setuju jisung
mereka bermain petak umpet, Daniel mengajukan diri untuk jaga dan mereka mengumpet
permainan ini terasa menyenangkan, hingga Daniel mulai menemukan mereka satu persatu dan terakhir yang belum ditemukan tinggal Minhyun
'aaahh Minhyun hyung sangat susah ditemukan' keluh Daniel
'itu Minhyun hyung' teriak Baejin dan berlari kearah Minhyun
mereka semua ikut berlari mengikuti Baejin, saat sampai mereka melihat Minhyun hanya diam duduk di bawah pohon. Jisung menyentuh pundak Minhyun dan ketika pria itu mendongakan kepalanya dapat terlihat dengan jelas sisa air mata dan wajah keputus asaan
'hei, ada apa Minhyun-ah' tanya Jisung
Minhyun tidak menjawab hanya diam sambil menundukan kepalanya lagi, lalu suara ponsel mengalihkan perhatian mereka
Itu adalah ponsel Minhyun, sepertinya pria itu tadi sedang membuka halaman berita karena sekarang ada seperti video seseorang yang menyampaikan berita dan mereka mendengarkannya
boy band grup terkenal Wanna One dikabarkan akan segera bubar, kami mencoba mewawancarai pihak agensi mereka dan sepertinya tidak akan ada perpanjangan kontrak. Lalu, bagaimana dengan Wanna One sendiri. Kami masih berusaha mencari informasi dari mereka
mereka terdiam mendengar berita itu, rupanya agensi sudah memutuskan tidak akan memperpanjang kontrak dan semua orang sudah tau tentang itu kecuali mereka, betapa merasa bodohnya mereka tidak tau tentang hal itu padahal itu agensi mereka
'kita harus apa hyung?' ucap Minhyun yang akhirnya membuka suara
'apa berita itu benar hyung' tanya Daniel
'mengapa agensi tidak memberitahu kita terlebih dahulu' tanya Daniel kembali
'bagaimana nasib kita hyung?' tanya Jaehwan
'bagaimana kita menjelaskannya ke wannable nanti?' tanya Baejin
pertanyaan terakhir, adalah pertanyaan yang paling mereka harus pikirkan jawabannya. Apa dan bagaimana mereka harus menjelaskan semuanya pada penggemar mereka
'aku tidak tau.. sungguh tidak tau' jawab Jisung mewakili jawaban setiap pertanyaan yang ditanyakan para adiknya
🌺🌺🌺
putus asa itu adalah hal yang mereka rasakan sekarang, mereka pulang ke rumah Daniel setelah mendengar berita itu
boom..boom..boom...boomerang
tiba-tiba ponsel Jihoon berbunyi, sebuah telepon masuk. Jihoon melihat siapa nama orang yang meneleponnya lalu ia langsung pergi dari tempat itu
'kita harus bagaimana?' tanya Baejin lagi
Baejin sangan resah, begitu pun dengan yang lain dan yang bisa Jisung lakukan hanya menenangkan adiknya itu
tak lama Jihoon datang lagi, setelah lebih dari 5 menit menghilang untuk menerima telepon
'aku pulang ke Seoul sekarang' pamit Jihoon
tbc
oke
sudah mendekati inti masalah
maaf ya kalo typo
jangan lupa vote and comment yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene Of Wanna One
أدب الهواةdi balik layar inilah kehidupan asli mereka sebagai wanna one terbongkar, mulai dari kelucuan sampai kebenaran tentang lika-liku kehidupan mereka sampai tentang awal kehidupan mereka menjadi wanna one untuk selamanya atau akhir mereka menjadi wanna...