Ong hanya diam tidak bersuara, Jisung sudah bangun dari kasurnya ia mengusap-usap rambut Ong sambil tersenyum dan berkata
'aku tau kau selalu berlatih dengan keras, kau tidak ingin kami jadi terlambat latihan karenamu. Sungguh Ong kau sudah berusaha dengan keras, apa kau yakin ingin melepas Wanna One begitu saja? setelah semua usahamu selama ini' ucap Jisung
🌺🌺🌺
kali ini beberapa orang sedang berkumpul di ruang tengah seperti Baejin, Sungwoon, Minhyun, Jisung , Ong dan Daniel
Sungwoon sedang menimang-nimang ponselnya, ia beradu tatap dengan Minhyun. Minhyun hanya terseyum dan menggangguk
akhirnya Sungwoon pun menelepon seseorang, dan itu adalah Jaemin teman satu grupnya di Hot Shot
'hallo, Jaemin-ie'
'ya hyung. Ada apa?'
'Jaemin-ie, ini soal Hot Shot'
'baiklah hyung aku mengerti'
'hah? apa?'
'pertahankan Wanna One hyung, aku mendukungmu'
Sungwoon menarik nafas lega setidaknya ia tau Jaemin tidak marah padanya
'ya aku pasti mempertahankan Wanna One'
kata-kata terakhir dari Sungwoon sukses membuat Jisung, Ong, Daniel dan Baejin melihat kepadanya
bahkan saat sampai telepon di tutup mereka berempat tetap melihat kearah Sungwoon. Sungwoon balik menatap mereka sebelum akhirnya ia mengerti arti tatapan mereka
'aku sudah memutuskan, untuk mempertahankan Wanna One' tegas Sungwoon
tap..tap..tap..
happ..Baejin lari kearah Sungwoon dan langsung memeluknya
'gumawo hyung, gumawo' ucap Baejin
Sungwoon membalas pelukan Baejin
'ya, aku dan Minhyun sudah memutuskannya'
mereka kini melihat kearah Minhyun yang di tatap hanya menunjukan senyumnya dan berkata
'hari ini aku akan bertemu dengan mereka' ucap Minhyun
🌺🌺🌺
Daehwi sedang berjalan pulang ia baru saja dari supermarket tapi tiba-tiba sebuah telepon masuk, telepon dari managernya lagi
ia mengangkat telepon itu dan duduk di depan supermarket tak lama ia mematikan telepon itu. Matanya sudah berkaca-kaca, jujur saja untuk anak umur 17 tahun ini masih terasa berat baginya
ia mencari kontak seseorang dan meneleponnya
'hallo, Daehwi-ya'
suara itu sudah lama ia rindukan, sudah lama ia tidak menelepon ibunya sosok yang selalu merawatnya selama ini seorang diri. Karena ayahnya sudah meninggal sejak umurnya 3 tahun
'mom' panggil Daehwi dengan lirih
'ya ampun, kau kenapa anakku? ada masalah'
'it's okay mom. Bagaimana keadaanmu, mom?'
'ibu baik-baik saja Daehwi-ya'
tiba-tiba terdengar suara seseorang di seberang sana. Sepertinya ada seorang bawahan ibunya yang berbicara kepada ibunya, bukan pembicaraan biasa. Tapi, kali ini pembicaraan yang serius, perusahaan ibunya krisis dia mengalami kerugian besar dan memiliki jumlah hutang yang cukup besar
'Dae. Hallo?' ucap ibunya di seberang sana karena tidak ada jawaban
'ya mom' ucap Daehwi
'sungguh kau baik-baik saja Daehwi-ya?' ucap ibunya dengan nada khawatir
'ya aku baik-baik saja. Mom apa terjadi sesuatu ceritalah kepada anakmu ini' ucap Daehwi
ibu Daehwi menceritakan kepadanya ia terkena hutang yang cukup besar dan kalau tidak dibayar maka ibunya akan di penjara
🌺🌺🌺
saat ini Wanna One sedang istirahat karena latihan mereka yang cukup menguras tenaga
saat akan pergi, Daniel lupa membawa ponselnya dan kembali kedalam. Tapi, baru sampai pintu masuk ia kaget melihat Ong sedang latihan sepertinya ia sedang berusaha dengan keras
awalnya Daniel hanya berniat ingin mengintip di pintu, tapi karena ketahuan oleh Ong diapun masuk ke ruangan itu dan berjalan untuk mengambil ponselnya
'aku tidak ingin Wanna One bubar' ucap Ong saat melihat Daniel ingin keluar
dan perkataan Ong berhasil menghentikan Daniel
'sungguh aku tidak ingin Wanna One bubar, awalnya aku berpikir bahwa aku hanya akan menyusahkan kalian tapi aku mulai berpikir bahwa aku harus berusaha dengan lebih, dengan begitu aku tidak akan menyusahkan kalian. Aku tidak mau Wanna One bubar' ucap Ong
'syukurlah, kalau kau sudah sadar hyung. Kau tau, sungguh kau menyebalkan beberapa hari ini' ucap Daniel tapi masih enggan menatap Ong
'maafkan aku'
Ong menundukan kepalanya, sampai tangan Daniel merangkulnya dan dapat ia lihat senyuman Daniel yang mirip seperti kelinci itu
'tidak usah dipikirkan hyung, ayo pergi' ucap Daniel
sebenarnya hari ini sangat indah karena mereka berhasil meyakinkan Ong, Sungwoon, dan Minhyun meskipun mereka masih sangat kecewa dengan Jihoon dan Guanlin yang belum mengubah keputusan mereka
'Daehwi-ya' panggil seorang staf
Daehwi menengokkan kepalanya lalu pergi kearah staf itu
'ini ada amplop atas namamu' ucap staf itu menyondorkan amplopnya lalu pergi
Daehwi melihat isi amplop itu, itu adalah surat hasil pemeriksaan dari rumah sakit. Ia melihat hasilnya, hanya raut kecewa yang kelihatan olehnya dan dia memandang kearah seseorang lalu pergi
tbc
Vote and Comment yaa
bantu dukung aku😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene Of Wanna One
Fiksi Penggemardi balik layar inilah kehidupan asli mereka sebagai wanna one terbongkar, mulai dari kelucuan sampai kebenaran tentang lika-liku kehidupan mereka sampai tentang awal kehidupan mereka menjadi wanna one untuk selamanya atau akhir mereka menjadi wanna...