'aku bilang cukup!' hentak Donghyun
Sangmin yang memang pada dasarnya takut pada Donghyun, ia melangkah menjauh dari Minhyun
Donghyun menarik mereka untuk pergi, tapi Minhyun berusaha mengejar mereka. Ia memegang tangan Donghyun
plakk
Donghyun langsung menampar Minhyun, Mereka semua kaget Donghyun memang pemarah tapi dia tidak pernah main kasar dan baru kali ini dia main kasar
'sakit?' tanya Donghyun
Minhyun tidak menjawab, sejujurnya pipi dan tubuhnya sudah sangat sakit ia yakin pasti nanti tubuhnya akan lebam-lebam karena pukulan Sangmin. Dan sekarang di tambah lagi Donghyun menamparnya
'sakit itu, tidak sebanding dengan penderitaan kami' ucap Donghyun
Minhyun mulai terisak ia menundukan kepalanya dalam-dalam. Tapi tak lama Donghyun memeluknya
'aku kecewa padamu. Tapi, pergilah jika kau sudah tidak ingin berada di Nuest. Aku tidak menyalahkanmu' ucap Donghyun lagi
Minhyun mendongakkan kepalanya dan menatap mereka satu persatu. Dan mereka tersenyum pada Minhyun
'aku rasa pukulan itu cukup untuk melampiaskan kekecewaan ku pada mu. Pergilah, aku akan berusaha mendukung mu' ucap Sangmin
🌺🌺🌺
semua baik-baik saja, kecuali sikap mereka ke Jihoon dan Guanlin. Tapi, belakangan ini Daehwi yang biasanya cerewet berubah menjadi pendiam
'Hwi-ya aaaa' ucap Baejin menyondorkan makanan
Baejin tepat duduk bersebelahan dengan Daehwi. Tapi Daehwi tidak menengok sedikit pun, ia seperti tidak mendengar suara Baejin
'Daehwi' panggil Jisung
tapi Daehwi masih tetap diam tidak menggubrisnya
'Daehwi' panggil Jaehwan
akhirnya Daehwi sadar dan menengok kearah Jaehwan, Jaehwan menunjuk Baejin menggunakan dagunya dan saat Daehwi menengok ia melihat Baejin dengan tangannya sedang menggantung memegang makanan
'ada apa hyung?' tanya Daehwi pada Baejin
'tadi dia ingin memberikanmu makanan itu' ucap Jisung
'ahh, maaf hyung. Aku sudah kenyang'
Daehwi ingin pergi tapi tiba-tiba Woojin datang
'aku akan ke tempat Guanlin' ungkap Woojin
'memang ada apa?' tanya Jisung
'sepertinya Guanlin sedang tidak baik-baik saja'
'apa? ya sudah cepat kesana, Daehwi temanin Woojin ya'
'maaf hyung, tapi aku tidak bisa' jawab Daehwi
'kenapa Daehwi-ya? tolonglah, aku dan yang lain akan berangkat ke lokasi kita masih ada jadwal. Mengapa kau tak mau berangkat?' tanya Jaehwan
'maaf hyung, aku harus membuat tugas. Sekolah ku memberikan aku banyak tugas tadi'
'ahh begitu, ya baiklah kalau begitu. Woojin kau tak apa berangkat sendiri?'
Woojin tidak menjawab Jaehwan, ia terlalu fokus melihat Daehwi
'Woojin' panggil Jaehwan
'ahh, ya tak apa hyung. Aku pergi dulu'
Woojin melangkah maju menuju Daehwi, tadinya sebelum pergi rencananya ia akan mengusap kepala Daehwi lebih dulu. Tapi Daehwi menghindar, dia malah langsung masuk ke kamarnya. Woojin pun yang awalnya bingung, akhirnya memilih pergi
ting tong
sekitar 10 menit sudah Woojin pergi, kini ada seseorang yang datang ke dorm mereka. Ong berinisiatif membuka pintunya
betapa kagetnya ia melihat siapa yang datang
'Daniel, ada manager MMO. Katanya ingin bertemu dengan mu' ucap Ong pada Daniel. Yang sedang berkumpul di ruang tengah bersama Sungwoon, Jisung, Jaehwan
Daniel berpikir sebentar sebelum akhirnya menggangguk, ia berjalan keluar menemui manager MMO. Dan mereka duduk di balkon, karena Manager bilang ia tidak ingin masuk
'ada apa manager?' tanya Daniel
'kau tau kan apa mau ku kesini' jawab manager
'jika maksudmu melepas mereka, aku tidak mau. Aku dan Jisung Hyung masih ingin berada di Wanna One'
'tidak tau kah kau, grup ini sudah pasti akan dibubarkan'
'kalau begitu, aku dan Jisung hyung pasti akan menolaknya'
'aku tidak bertanya soal Jisung'
'maksudmu'
'dengar ini mungkin terkesan kejam, tapi mau tidak mau harus ku akui kau juga berpengaruh besar terhadap MMO. Aku tidak terlalu perduli dengan Jisung'
Manager mengeluarkan sebuah kertas dan di berikan pada Daniel. Dan Daniel langsung membacanya
'jika kau masih menolak untuk bubar, maaf tapi aku terpaksa harus mengeluarkanmu dari agensi ku. Itu adalah surat putus hubungan kerja, kami sudah siap untuk tanda tangan jika kau masih tetap pada keputusanmu'
Daniel membeku, keinginannya hanya ingin berada di Wanna One tapi mengapa harus sesulit ini. Jika ia mempertahankan Wanna One berarti ia harus siap di pecat
'pikirkan keputusanmu' manager pun beranjak pergi
Daniel diam, ia tak mampu berkata apa-apa. Tak lama ia menangis
'pilihan ini terlalu sulit' lirih Daniel
tanpa sadar, Jisung mendengarkan semuanya tapi ia tetap tidak ingin memunculkan dirinya di Daniel
🌺🌺🌺
'Daehwi-ya, bayaranmu akan sangat tinggi. Jika kau meninggalkan Wanna One. Kau tau kan kau sangat berbakat, dengan bakatmu itu kau pasti akan terkenal. Kau cukup membuat lagu dan bergabung dengan grup yang aku tetapkan'
Daehwi menghembuskan nafasnya ketika mengingat pesan Managernya tadi saat di telepon
'apa aku harus meninggalkan mereka' lirih Daehwi
tbc
Daniel dan Daehwi bimbang😱
gimana yaa jadinyaaavote and coment kawaaann

KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene Of Wanna One
Fanfictiondi balik layar inilah kehidupan asli mereka sebagai wanna one terbongkar, mulai dari kelucuan sampai kebenaran tentang lika-liku kehidupan mereka sampai tentang awal kehidupan mereka menjadi wanna one untuk selamanya atau akhir mereka menjadi wanna...