Part 1

80 7 0
                                    

Selagi menunggu Andra selesai mandi, gue ke dapur buat bantu mom siapin makanan.

"Mom, ku bantu menyiapkan makanan," minta gue.

"Sure!"

Gue cuma bagian nyiapin di piring dan gelas. Mom menuangkan makanan ke piring yang sudah gue siapin, terus gue taruh di meja makan. Gue liat sekeliling ruang makan, tidak ada dad.

"Mom, where's dad?" tanya gue.

"He take a bath, honey," jawabnya. Makanan telah tersajikan dengan rapi di meja makan, tinggal menunggu dad dan andra.

"KAKAKK!!" teriak Andra dari atas membuat gue kaget dan langsung lari menuju dimana Andra berada.

"What's happen?!" tanya gue.

"ini dimana? hotel? vila? apartmen?" tanya Andra sambil panik.

Ah elah bocah. Gue ngira napa

"Easy bro, we're at home," jawab gue dengan senyum terpaksa.

"WHAT?! Already arrived at home? Why not wake me up?" tanyanya dengan raut wajah yang membuat gue gemas.

"Because I pity wake you who are sleeping soundly," jawab gue.
Andra hanya menjawab dengan "Oookay." Gue langsung ngajak dia ke kamarnya dan pakai baju.

"Ini kamarmu, ndra," kata gue. Andra melihat sekeliling kamarnya,
"Horay, my new room," raut wajah Andra menjadi senang saat melihat kamar barunya. Gue hanya menghela napas lega.

"It's time to wear a shirt, bro," ajak gue. Gue nyapin baju buat Andra, dia pake sendiri.

"Honey sweety, time to eating!" mom, suara mom membuat Andra segera memakai bajunya dan segera turun ke ruang makan.

Makan siang hari ini sangat spesial. Gue langsung ambil lauk dan buat adik gue. Gue, Andra dan dad makan dengan lahap karena kelaparan. Sedangkan mom, hanya makan biasa dengan ekspresi yang sedang menahan tawa karena melihat tingkah laku kami.

Nyam... Nyam... Memang masakan mom adalah the best food ever. Gue ngelihat adik gue yang makan dengan lahap sekali. Gue seneng, akhirnya moodnya kembali ceria.

Di sela-sela makan, "Ndra, mau ikut kakak keliling sekitar sini gak?"
Andra yang fokus makan akhirnya berhenti pelan pelan.
"Hmm... Okay, i'm join," jawab andra.

"Dad, pinjam mobilmu ok?" tanya gue.

"Sure, be careful okay," jawab dad.

Selesai makan, sebelum berangkat buat keliling sekitar, gue bantu mom beres beres dulu.

"Kak, cepetaan! Aku udah gak sabar nih, aku tunggu di mobil ya,"omel andra.

"Iya bentar ndra, gausa cerewet," jawab gue. Gue segera ngerapiin habis itu ambil kunci mobil dan langsung ke garasi.

Saat di depan pintu, gue lihat ke rumah sebelah, tetangga gue cewek. Sekilas terlihat lumayan jelas wajahnya, hmm.. Beautiful.

Apa gue ke rumah sebelah aja sekalian kenalan? Ah, kapan kapan ajalah.

Di garasi, gue ngeluarin mobil dan ngelihat Andra sudah duduk di kursi mobil depan dengan nyaman.

"Enak ya, tinggal duduk doang terus pasang seatbelt," omong gue sambil nyengir.

"Iya dong, Hehehe..." jawab andra. Akhirnya gue dan Andra berkeliling sebentar.

Setelah berkeliling Andra minta pulang, "Kak, pulang. Udah capek, istirahat aja, "mintanya.

"Iya ndra, bentar lagi nyampe," jawab gue.

Andra melihat sekitar karena pemandangannya bagus. Saat sedang melihat sekitar, Andra melihat ada kakak cewek cantik.

"Kak, kakak itu cantik ya!" kata Andra sambil nunjuk cewek yang di bicarakan.

Gue yang fokus ngelihat jalan, langsung melihat yang di maksud sama adik gue. Ternyata cewek yang dimaksud sama adik gue itu cewek yang tadi gue lihat.

"Mau kenalan gak sama kakaknya?" tanya gue.

Wtf! Napa juga gue ngajak kenalan. Wajah kayak gini, udahlah. Udah terlanjur.

Andra langsung ngangguk penuh semangat. Gue parkirin mobil ke garasi terus ke rumah cewek itu sama Andra.

Yaela, pake masuk rumah segala.

Ting tong

Gue mencet bel dulu sebelumnya. Yang bukain bukan cewek tadi, mungkin ibunya.

"Oowh... siapa ya?" tanya ibu itu. Gue memperkenalkan diri gue dan andra, dan menjelaskan tujuan kedatangan kami.

"Okay, wait!" jawab ibu itu. Lalu, muncul cewek di hadapan gue. Adik gue sumringah ketemu cewek ini.

"Hello, my name is Berliana Jasmine," sapanya.

"Hello, my name is Nadhif Andrian and this is my..." belum sempet selesai memperkenalkan diri, adik gue langsung nyolot aja.

"Namaku Andra kak!" sapa adik gue dengan semangat. Cewek itu tertawa gemas melihat kelakuan Andra barusan.

"Oh iya, kau bisa memanggilku Nadhif saja," sambung gue.

"Okay, panggil saja namaku Jasmine," lanjutnya.

***

Akhirnya bisa update part 1. Seneng banget rasanya, bisa di publish.

Moga aja kalian suka sama ceritanya.

Baca terus ya gaess..

Jangan lupa vomment. WAJIB! 😂

NADHIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang