Part 8

41 3 0
                                    

Selesai mandi, gue pake baju campuran warna biru hitam dan celana jeans. Gue lihat jam di hape, pandanganku beralih ke notifikasi.

3 message from Jasmine.

2 missed call from Daniel.

1 missed call from unknown.

Astaga, bagaimana bisa notifikasi gue ramai seperti ini , batinku. Gue mulai membuka notifikasiku satu persatu.

Jasmine:

Hai Nadhif. Save kontakku ya.

Jasmine:

Oh iya, kakakku mengadakan pesta ulang tahun. Kami mengundangmu dan keluargamu. Jangan lupa datang yaa...

Jasmine:

Ajak Andra juga ya.

Nadhif:

Okay, aku akan bersiap.

send

Di ruang tamu, gue lihat Andra sedang tiduran di sofa yang empuk itu. Selagi memakai sepatu, gue coba nelpon Daniel. Tut..tut.. Sudah 3 kali gue telpon tapi tidak ada jawaban. Akhirnya gue menutup hapeku dan mengajak Andra ke pesta itu. Gue gandengan tangan sama Andra ke pesta.

Di pesta, gue ketemu sama Jasmine. Dia cantik sekali, dengan rambut terurai bergelombang.

"Hai " sapanya. "Hai, kamu cantik. "

"Waah, bener? Makasih. Soalnya kata kakak tadi aku jelek. " jawabnya.

"Kamu cantik kok. Yaah, biasalah kakakmu bercanda. " kata gue.

"Ini pesta ulang tahun apa pesta dansa? " tanya gue.

"Pesta ulang tahun, tapi kan ada dansanya juga." kata Jasmine. Wah, kesempatan nih, batin gue.

Gue langsung ngajak Jasmine dansa, "Jasmine, mau dansa denganku?". Jasmine ngangguk.
Musik berputar, jasmine mengalungkan tangannya di leher gue dan gue pegang pinggulnya dia. Gue ngedeketin wajah ke wajahnya dia sambil senyum.

Selesai dansa suasana di luar menjadi ramai lagi, Jasmine mengajakku ke kamarnya. Andra gue titip ke mom dan dad yang lagi bersenda gurau dengan keluarga Jasmine. Lantai atas sepi karena pestanya di adakan di lantai bawah dan halaman rumah. Jasmine membuka pintu kamarnya mempersilahkan gue masuk. Jasmine menutup pintunya terus tiduran di kasur.

"Haah.. menyenangkan." kata Jasmine sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Nadhif, makasi udah ngajak aku dansa. Tapi aku takut pacar kamu cemburu." lanjutnya.

Gue kaget pas Jasmine bilang gitu, "Aku gak punya pacar,Jasmine."

"Kamu ganteng, tinggi, imut, keren. Masa gak punya pacar?" tanya Jasmine.

"Maunya sih jadi pacar, tapi gak tau dianya mau atau nggak." jawab gue sambil ngode barangkali Jasmine peka.

"Waah... siapa itu?" tanya Jasmine ingin tahu. "Kamu." jawab gue to the point. Gue lihat wajah Jasmine dengan senyum yang terpaksa.

"Apa sih nadhif? Bercanda mulu." jawab Jasmine. Gue nggeleng kepala nandain kalo gue gak bercanda.

"Gue mau istirahat dhif." kata Jasmine sambil posisi duduk di kasurnya. "Sure. Bye Jasmine." Gue pergi ninggalin Jasmine, terus pulang.

Gue ganti baju dan celana biasa, terus tiduran. Di rumah sepi, karena mom, dad dan Andra masih di pesta ulang tahun kak Ben.

JASMINE POV

Aku duduk di kasur sambil chat sama Theresa. Aku kepikiran sama kata-kata Nadhif tadi. Dia beneran apa bercanda sih, batinku kesal.

Jasmine:

Theresa, gue bingung.

Theresa:

Sini-sini curhat. Nadhif ya, kenapa?

Emang Theresa sahabat gue yang paling peka.

Jasmine:

Iya. Hari ini tuh ulang tahunnya kakakku, jadi pas pulang tadi aku minta Nadhif buat nemenin beli kue. Pas udah beli, dia anterin aku pulang. Aku minta idnya terus ngomong makasi, refleknya gak sengaja cium pipinya. Terus pas pesta tadi, kan ada dansa. Dia ngajak gue dansa, Nadhif ngedeketin wajahnya ke wajahku sambil senyum. Gimana gak baper coba?. Pas dansanya udah selesai, aku ajak dia ke kamarku. Kan aku bilang, " makasi udah ngajak aku dansa, tapi aku takut pacar kamu cemburu." Nadhif jawab gak punya pacar, maunya ada pacar tapi gak tau dianya mau apa enggak. Aku tanya siapa, eh dia jawabnya "kamu" yang berarti aku. Aku bukannya seneng, tapi khawatir. Dia ngomong beneran atau hanya candaan.

Theresa:

Lo ngetik gak ada titik komanya gitu, bentar gue baca.

Lama bener Theresa, jangan jangan di tinggal tidur. Yaudah lah, aku juga capek. Mendingan tidur. batinku sambil naruh hape di meja sebelah kasur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NADHIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang