Gue langsung lari ke Jasmine. Jasmine terlihat badmood gitu pas ngomong sama cowok di depannya yang katanya Daniel namanya "Sehun".
"Jasmine! "teriak gue. Mereka yang sibuk bicara langsung menoleh ke arahku.
"Siapa? Pacarnya lo? " tanya cowok itu."Kenalin, gue sehun. Calon pacarnya Jasmine. " jawabnya.
"Gue nadhif." jawab gue.
Jasmine langsung ngerangkul tangan gue, terus di peluk. Badannya berasa gemetaran."Pergi kamu mihun. Aku sudah menolakmu beberapa kali, tapi kamu tetap datang. " bentak Jasmine pada Sehun. Gue kaget pas denger kata "mihun", gue sambil nahan ketawa.
Sehun yang mendengar namanya di ejek seperti itu langsung ingin menampar Jasmine.Gue langsung nahan tangannya agar tidak mengenai Jasmine.
"Minggir lo dhif. Lo gak berhak ikut campur urusan gue sama Jasmine. " kata Sehun."Kalo berurusan sama Jasmine, urusannya juga ke gue. " jawab gue dengan kesal.
"Emang lo siapa nya? " tanya Sehun. Gue bingung mau jawab apa, cuma temen sih. Akhirnya gue terpaksa, "Gue pacarnya. Kenapa? ."
"Oh pacarnya. Jasmine, kamu kok mau sama laki laki jelek kayak dia. " kata Sehun. Jasmine mengeratkan lagi pelukannya di tangan gue.
"Daripada sama kamu, ngaca dong. Dasar mihun bajingan. " jawab Jasmine.
Jasmine langsung narik gue untuk menjauh dari Sehun. Karena jam kuliah sudah selesai, gue anterin Jasmine pulang. Dalam perjalanan pulang, jasmine terlihat sangat sangat badmood.
"Gue harus gimana?" batin gue.
"Dhif, jangan pulang dulu. Anterin gue ke toko roti." kata Jasmine yang akhirnya bersuara.
"Oke. Buat siapa? " tanya gue berusaha membalikkan moodnya Jasmine.
"Kakakku ulang tahun. " jawabnya.
"Oh, Happy birthday ya buat kakakmu. Jasmine, udah gak usah sedih kalo mau nangis atau mau curhat ke aku gapapa kok. Aku dengerin, aku bakalan ada dimanapun Jasmine membutuhkan. " jawab gue sambil senyum ke arahnya.
Jasmine hanya ngangguk."Iya. Jadi dia itu kakak kelas aku pas SMA, dia pernah bilang bakalan masuk kuliah yang aku pilih. Dia itu nakal, suka bicara kotor, bodoh. Percuma ganteng kalau sifatnya seperti itu. Dia pernah nembak aku, tapi kutolak. Karena kutolak, dia terus membuntutiku. Saat memasuki kuliah, dia sering mendekatiku. Sudah berkali kali kutolak tapi tetap saja dia bersikeras deketin aku. Aku gak suka. " kata Jasmine.
Jasmine cerita tentang masa SMA nya saat ada Sehun. Ceritanya diakhiri dengan tangisan jasmine. Gue menepi, terus meluk Jasmine. Gue meluk Jasmine dengan sangat erat. Jasmine menangis semakin kencang dalam pelukanku.
Tangisan jasmine mereda, gue ngelepas pelukan gue. "Jangan di lepas, gini dulu. " kata Jasmine.
"Gak kuat aku jasmine, jantungku udah deg deg an ini. Astaga. " batin gue.
Terus dia ngelepas pelukan gue. Gue lanjut perjalanan ke toko kue.Pas di toko kue, jasmine bingung mau pilih kue yang mana. Karena ada 2 kue kesukaan kakaknya, red velvet dan blueberry.
"Silahkan, pilih yang mana? "tanya pelayannya.
"Nadhif, pilih yang manaa? Bingung aku " tanya Jasmine.
"Kalo aku sih red velvet. " jawab gue.
Akhirnya Jasmine memilih kue red velvet, selain kakaknya yang suka Jasmine juga suka red velvet.
"Atas nama siapa mbak? " tanya pelayan itu. "Benedict jhonson. " jawab Jasmine.
Selesai memberi nama pada kue, jasmine memilih lilin dan membeli korek api juga.
Saat pembayaran, "Terima kasih sudah berkunjung. Selamat ulang tahun ya, untuk pacarnya. ""Siapa mbak? " tanya Jasmine pada pelayan itu.
"Mbak sama pacarnya ini kan." kata pelayan itu sambil nunjuk ke arah gue.
"Bukan mbak, kami berteman. " jawab Jasmine. Gue sedikit kecewa denger pernyataan Jasmine, tapi emang bener sih. Gue belum bilang kalo gue suka sama dia.