Part 2

1.8K 225 30
                                    

Kemarin, tepat pukul 9 malam, Jinyoung mengantarkan Daehwi pulang—yang nyatanya, rumah Daehwi hanya berbeda beberapa blok dengannya.

Kemarin juga, acara mengusili para submisive pembuat lagu berjalan dengan mulus. Namun mereka berdua, Jimin dan Jinyoung, berakhir dengan memar-memar di bagian tubuhnya karena di pukuli dan di lempari barang oleh pemilik ruangan, Bae Yoongi yang terkenal galak.

Walau begitu, keduanya sangat bahagia.

"Jinyoung~ Hari ini aku menumpang lagi, ya?"

Satu suara yang sangat Jinyoung hafal menghampiri indranya. Sesuatu menggelitik perutnya. Menyenangkan ketika mendengar suara laki-laki itu menyebut namanya dengan lembut.

"Yea, bahkan Kak Yoon dan Kak Ji mengancamku bila kau kenapa-napa," balas Jinyoung malas.

Tadi pagi, sebelum Jinyoung berangkat, Jinyoung sempat di peringati oleh kedua kakaknya itu agar menjaga Daehwi sebaik mungkin.

"Aw~ Aku seperti mempunyai kakak yang baik, tidak seperti si gendut tak tau diri itu!"

Jinyoung tertawa kecil. Daehwi memang memiliki satu kakak, satu tahun di atas mereka.

Katanya, Jihoon—yea namanya sama dengan kakak Jinyoung—menyebalkan, sangat. Selalu mengambil jatah makan milik Daehwi, membuatnya selalu merengut sebal. Ah, coba saja jika Daehwi tau, bahkan kedua kakaknya lebih menyebalkan dari Lee Jihoon—kakak Daehwi.

"Ah, bahkan kakak-kakakku lebih menyebalkan daripada Kak Jihoon."

"Huh! Mereka semua menyebalkan!"

Lalu keduanya kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Mereka berdua ada di kantin. Jinyoung dengan makanannya dan Daehwi dengan ponselnya.

"Kau tidak makan, Dae?"

Daehwi menggeleng lesu, "Malas. Uang jajanku saja habis di palak si gendut, dasar!"

Jinyoung kembali tertawa.

"Daehwi! Sini kau!"

Teriakan itu menggelegar di kantin, membuat beberapa pasang mata mengarahkan matanya ke sumber suara, termasuk Jinyoung dan Daehwi—yang namanya terpanggil.

"Aih, si gendut itu!" ujar Daehwi sembari melayangkan death-glarenya ke Jihoon—orang yang berteriak keras memanggil namanya.

"Apa, sih?"

"Ih! Kau kemanakan lipbalm ku, hah?!" tanya Jihoon dengan emosi yang terlihat jelas. Wajah gembulnya memerah, bibirnya pun sudah mengerucut lucu.

Mirip seperti bayi.

Bayi babi, kalau kata Daehwi.

Perlu di catat, kedua submisive yang sedang bertengkar di depan Jinyoung dan Guanlin—pacar Jihoon sekaligus sepupu jauh Jinyoung—adalah seorang penggemar pelembab bibir.

Ya, memang seperti perempuan, tapi kedua kakak beradik ini bahkan mempunyai ratusan koleksi pelembab bibir dari penjuru dunia.

Sengaja, biar dikira anak tajir, yang nyatanya memang tajir.

Tuan Lee dan Nyonya Lee sudah berhasil keliling dunia. Dan orangtua dari kedua submisive itu sedang berencana untuk melakukan keliling dunia untuk ke-dua kalinya.

"Kemarin tidak sengaja di makan Jay, minta Mami belikan lagi," jawab Daehwi santai.

Jay, nama salah satu ikan yang di pelihara oleh Tuan Lee. Ikan yang memiliki kumis—Lele.

"Ish! Menyebalkan!"

Setelah itu Jihoon beralih meninggalkan meja milik Jinyoung yang di isi oleh Daehwi dan Guanlin—yang tertinggal.

nevarno ; deephwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang