Part 3

1.5K 197 29
                                    

Lee Daehwi's POV

Besok, hari ulang tahun Jinyoung.

Sepertinya laki-laki itu tidak menyadarinya. Selalu sama. Tidak pernah menyadari hari lahirnya sendiri.

Ah, bahkan keluarganya terlalu sibuk. Kurang perhatian. Hanya aku satu-satunya yang memperhatikannya—mungkin saja, mengingat aku yang paling dekat dengannya.

"Ah, permisi. Aku ingin mengambil kue atas nama Lee Daehwi, bisa?"

"Bisa. Tunggu sebentar," ujar salah satu pegawai di toko kue langgananku.

Toko kue. Datang kesini dengan alibi membeli cheesecake pesanannya Kak Yoongi.

Yeah, sepertinya aku harus sujud minta maaf karena telah menggunakan namanya. Dan membuat Jinyoung lumayan marah serta menyumpahi kakaknya itu.

Aish, mengingatnya saja membuatku ingin cepat-cepat minta maaf, besok.

"Mba--ah, maaf. Tuan, ini pesanannya. Terima kasih, datang kembali!"

Sepertinya dia pegawai baru. Tidak mengenaliku. Wajar saja, sih. Sudah lama tidak datang kesini, terakhir sebulan yang lalu.

Tapi kenapa harus 'mba'? Sungguh aneh. Memangnya aku terlihat seperti perempuan?

Aku mengambil kantung yang di berikan pelayan tersebut. Namun tidak beranjak untuk pergi. Lebih memilih untuk memperhatikan cheesecake yang sudah di hias di dalamnya.

Disana terlihat saus strawberry yang sengaja di bentuk untuk menulis nama Bae Jinyoung. Sengaja di request karena kue ini untuknya.

Oreo cheesecake yang di baluri cream dengan hiasan beberapa potong buah strawberry yang menggoda.

Jika saja Kak Yoongi melihatnya, aku yakin kue ini akan dia bawa ke dalam studionya dan pintu ruangannya akan dia kunci.

Ya, kuharap itu tidak terjadi.

Setelah selesai dengan acara menatap, aku kembali berjalan keluar untuk masuk kedalam mobil yang Jinyoung bawa.

Ah, ini tepat sebulan aku selalu pulang dengan Jinyoung. Tentunya karena alasan pekerjaan.

Menjadi seorang penulis lagu bukanlah hal mudah. Aku harus beberapa kali tidak tidur bersama kedua kakak Jinyoung untuk melanjutkan lirik kami. Dan bahkan hampir seminggu penuh aku tidak pulang kerumah dan menginap di mansion keluarga Bae.

"Ayo, aku sudah selesai membeli kuenya," ujarku seraya mengenakan kembali seat-belt.

Aku harus bersyukur karena Jinyoung bukanlah tipe orang yang ingin tau tentang apa saja, atau kepo. Dia langsung saja menjalankan mobilnya tanpa ambil pusing tentang kue apa yang aku beli. Tapi, sesekali dia melirik ke kotak kue itu.

Sedikit penasaran—mungkin?

Untung saja tempat kue ini tertutup, jadi sepertinya Jinyoung tidak bisa melihatnya.

☘☘☘

Author's POV

Bae's Mansion

Nyonya Bae—Bae Luhan, menyambut tamu yang berkunjung dengan hangat. Selalu begitu.

"Wah, selamat datang! Ayo kita makan siang dulu. Pasti kalian lapar, 'kan?" tanya Luhan.

Baik, sekali. Daehwi sendiri selalu senang dengan perlakuan Nyonya Bae. Dia ramah. Tidak sombong. Daehwi merasa seperti mempunyai ibu kedua. Ya, mengingat ibunya selalu saja berpergian keluar negeri bersama ayahnya.

nevarno ; deephwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang