Part 13

887 130 19
                                    

Jihoon mendengus tak suka.

Paling emosi kalau sudah kena macet. Bawaannya mau nabrak-in mobilnya ke mobil depan, agar cepat maju.

Dengan setengah gemas dan setengah emosi, Jihoon menekan klakson sekuat tenaga, membuat mobil yang di kendarai olehnya dan Daehwi, membunyikan klakson dengan keras.

Tenang, Jihoon hanya ikut-ikutan, kok. Ada yang lebih parah dari Jihoon.

Daehwi yang duduk di sebelah Jihoon—di kursi penumpang, hanya bergumam tak jelas. Melafalkan lirik lagu yang di putar radio mobil.

Sekali lagi, Jihoon mendengus tak suka lalu meninju pelan stir mobil.

Sumpah demi apapun, Jihoon mau tabrak aja mobil-mobil di depannya, uhh.

"Hwi, plis deh, kita lagi kejebak macet, kok kamu malah santai aja, sih?" tanya Jihoon sewot.

Ya gimana gak sewot, si Daehwi malah nyanyi sambil goyang-goyang gak jelas. Mau Jihoon gampar rasanya.

Gampar sampai otaknya keluar, terus Jihoon congkel matanya, lalu ususnya Jihoon jadiin lompat tali—

—duh, Jihoon gemas sekali. Efek kebanyakan nonton film psycho bareng Guanlin, kayaknya. Otaknya jadi tega sekali.

"Kiki, do you love me?" nyanyi Daehwi. Geraknya sambil nari-nari kearah Jihoon.

Duh, Jihoon bosan setengah mati. Sudah macet, lagu yang di putar lagi 'Kiki' lagi. Kalau mau tau, Hyungseob sedang demam lagu 'In My Feelings' punyanya Drake. Yang liriknya 'Kiki' itu loh.

Terus ngajak-ngajak bikin Challenge ala-ala J-Hope yang jadi booming parah.

Challenge maut, kalau Jihoon bilang. Mau dance aja harus di luar mobil, ribet amat dah.

Padahal di rumah bisa. Kenapa harus di jalanan, sih?

Jihoon menekan tombol off pada radio, dan memandang kearah Daehwi yang berhenti menari.

"Diem bentar sih, Hwi. Kita lagi kejebak macet, kalau kamu inget."

Daehwi yang mendengus kali ini, "Ya, aku cuma mau ngusir si bosan doang, eh malah Kakak undang lagi si bosan."

Jihoon mendengus lucu. Perkataan Daehwi apaan sekali, sih. Si bosan? Dikira Daehwi doang yang mau ngusir bosan? Jihoon juga mau!

Daehwi menyalakan radio kembali.

"Terserah deh, Hwi." Jihoon melempar dirinya kearah sandaran kursi.

☘☘☘

Pukul 5 lewat—hampir setengah 6, keduanya masih terjebak macet.

Ya, walau tidak separah tadi—yang sekarang itu macet-lancar gitu.

Jihoon membelokan mobilnya ke jalan pintas—katanya.

'Kan nyontek Google maps, gak tau jalan Jihoon mah.

Mbah Google Mahatau, sudah seperti Dewa, hm.

Jalurnya rada seram sih. Lewat jalan kecil gitu, tapi masih sore lah ya, aman, kali ya?

Jalan kecilnya penuh sama pohon-pohon rindang, kalau malam gimana ya seramnya? Uji nyali bisa kali, ya disini?

Jihoon meleng sedikit akibat hayalan liarnya terhadap jalan kecil ini—membuat mobilnya tidak hati-hati dan hampir terlempar akibat jalan yang terdapat polisi tidur.

Itu loh, gundukan jalan—bukan polisi tidur beneran loh ya.

Tiba-tiba saja, ada mayat tupai. Jatuh dari atas pohon rindang diatas mobil.

Kaget, Jihoon sampai pindah ke jok belakang saking kagetnya.

Daehwi cuma jerit doang, kok. Tidak se-alay Jihoon.

Keduanya memilih turun. Menyingkirkan mayat tupai tersebut.

Tupainya kasihan, matanya bolong sepertinya di congkel keluar, lalu kakinya menjuntai patah, tangannya pun terikat.

Oh, jangan lupakan perutnya yang robek—menampilkan seluruh isi organnya.

Keduanya—Jihoon dan Daehwi—meringis berbarengan.

Daehwi masuk kembali kedalam mobil, mau ambil tisu.

'Kan jijik kalau di singkirkan dengan tangan, mana kaca juga kap mobil jadi ada bercak darah tupai. Mau tak mau bersihkan dengan tisu.

"Nih Kak, beresin," suruh Daehwi sambil menyodorkan kotak tisu yang dia ambil di dalam mobil.

Jihoon mengernyit, " Kenapa gak kamu aja?"

Daehwi memasang tampang jijik, "Ih, gak mau! Kakak aja!"

Jihoon merebut kotak tisu yang di sodorkan Daehwi lalu menyingkirkan mayat tupai tersebut—di lempar dari tempat awalnya, entah kemana.

Daehwi sadar kalau ada satu buah note yang tersampir di tempat tupai tadi.

Note berwarna kuning neon—Daehwi sakit mata melihatnya, serius.

Hehe

-J


Udah. Isinya hanya itu. Daehwi gak ngerti apa maksudnya.

Apalagi inisial J. Nama yang dari J itu banyak kalau kalian mau tau.

Ada Jisung, Jimin, Jihoon, Jinyoung, Jonghyun dan masih banyak lagi.

Siapa, coba?

☘☘☘

Lewat dari kejadian tadi, keduanya lebih milih untuk melanjutkan perjalanan.

Tak mau ambil pusing.

Apalagi Daehwi yang ketemu note kuning neon, langsung dia masukan kedalam saku celana.

Ya, ya, Daehwi gak sadar kalau ada yang menyeringai melihat aksinya itu.

Terus berjalan hingga mobilnya kembali ke jalan raya yang ramai.

Dekat dengan perumahannya Jonghyun.

15 menit setelahnya, mobil yang Jihoon kendarai sudah terparkir dengan bagus di depan rumah milik Jonghyun.

Besar rumahnya. Namanya juga orang kaya, 'kan?

Keduanya bergegas masuk untuk menemui Jonghyun.

☘☘☘

Hellow!

Ti bingung mau bikin konfliknya gimana, ehe.

Mau ada yang Ti bikin mati( ͡° ͜ʖ ͡°)

Tapi kalian maunya Happy Ending, jadi bingung, hm( ͡° ͜ʖ ͡°)

Maunya sih cepat-cepat nulis biar cepat kelar, tapi idenya stuck, gimana dong?

Yayaya, mungkin setelah ini bakal slowwww sekaliii updatenya, karena Ti lagi punya banyak masalah:(

Yaudah gitu aja. Happy reading kawans-kawans💜

Lav ya!
-Ti☘

nevarno ; deephwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang