Part 4

1.3K 187 6
                                    

09 Mei 2018
08.30 p.m

Hari ini Lee Daehwi, si pemuda manis kembali menginap di mansion Bae. Kembali berkutat dengan lirik lagunya bersama kedua kakak Bae Jinyoung.

Tapi, hari ini berbeda. Kedua kakak Jinyoung tidak bisa pulang karena ada syuting bersama boyband mereka, membuat Daehwi harus bekerja sendirian.

Matanya sudah berat, surai orange-nya pun sudah berantakan habis dia acak-acak. Bingung.

Si manis lagi di landa kebingungan. Otaknya seakan mati. Biasanya dia akan dengan lancar menulis lirik-lirik lagu, namun sekarang? Ah, sudahlah, dia pusing sekarang.

Wajahnya menampakan wajah kusut. Ingin tidur tetapi tidak boleh. Dia harus tetap terjaga sampai tengah malam nanti.

Tentunya untuk kejutan spesial yang dirinya persiapkan.

Kue yang tadi dia titipkan di kamar Luhan sudah di ambil. Sekarang berada di dalam lemari pendingin di kamar tamu yang biasa dia tempati.

Kamar kosong—sebenarnya—yang berada tepat di sebelah kamar Jinyoung.

Lee Daehwi, kembali menghela nafas. Dia menyerah. Otaknya sudah benar-benar butuh istirahat. Terlalu lelah. Efek sehabis menormalkan beberapa nilai yang turun akhir-akhir ini.

Terlebih, belakangan ini Bae Jinyoung mulai tidak jelas, lagi. Kembali uring-uringan seperti dulu, ketika dia—Bae Jinyoung—jatuh cinta.

Daehwi sendiri sedikit bingung, dia sepertinya tidak melihat Jinyoung yang sedang dekat dengan gadis ataupun pemuda lainnya. Hanya dia yang selalu dekat akhir-akhir ini.

—Atau hanya Daehwi yang merasa seperti itu? Apa dia kelewat percaya diri, huh?

Mengingat itu, membuat si manis merutuk ketika merasakan denyut jantungnya yang menyakitkan.

Rasa itu masih ada. Masih sama.

Dia kira, dengan menjalin hubungan dengan mantannya—dulu, bisa mengubahnya. Namun sepertinya itu tidak berhasil sama sekali.

Daehwi kembali merenung. Kembali terjatuh pada kejadian yang lalu, yang selalu membuatnya meringis tidak karuan karena denyut jantungnya yang membuatnya menderita.

Ada kah tempat penukaran jantung? Sepertinya Daehwi berniat menukar jantungnya agar tidak tersiksa, lagi.

Ingat soal mantan, Daehwi jadi merasa bersalah kepada mantannya. Dia merasa egois. Memaksakan kehendaknya sendiri. Membuatnya seperti orang yang benar-benar out of character. Benar-benar bukan Lee Daehwi sekali.

Kim Samuel. Daehwi merindukannya, sedikit. Kenangannya bersama pemuda kelahiran Amerika tersebut terbilang cukup banyak.

Sungguh, jika bisa menentukan hatinya jatuh kepada siapa, rasanya Daehwi ingin memberikannya kepada Samuel saja. Namun bisa apa jika hatinya memilih seorang Bae Jinyoung.

Setiap hari hanya bisa meratapi nasib yang kian lama makin menyakitkan. Rasa itu semakin lama semakin membuncah. Seakan-akan sebentar lagi dapat pecah, menimbulkan kesakitan yang lebih dalam—

—Atau malah kebahagian? Entahlah.

Bahkan tanpa sadar, Daehwi tenggelam pada masa lalunya terlalu lama.

Sekarang sudah menunjukan pukul 11 malam.

Daehwi meringis mengingat dirinya terlalu dramatis mengingat kenangannya yang lalu.

Menyakitkan namun dia menyukainya.

Entah, dia juga bingung.

☘☘☘

nevarno ; deephwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang