2

852 137 43
                                    

"Kamu jangan nakal! Jangan bolos pelajaran kak jun lagi, baik-baik sama kak jun ngerti? "

"Ih bunda, kan abang belum nikah sama bapak, tapi kok disuruh tinggal bareng!?  Emang bunda gak takut abang hamil diluar nikah?  Siapa tahu bapak ini orangnya mesum! ". Chan mendelik tajam kearah jun yang cuma tersenyum manis. 

" Ya bagus dong! ".
Bunda tersenyum nakal, mencubit Pipi chan dengan kuat.
" Udah bunda pulang dulu".

"Hueeee bundaaaaa chan mau ikut pulang!". Chan narik-narik tangan bunda merengek ala-ala lohee.

" Gak ada ! kamu disini aja, bunda percaya sama kak jun"
"Jun jagain chan baik-baik ya?,  kalau dia bolos pelajaran kamu lagi segera lapor sama bunda, kalau gak sama ayah, ini anak mentang-mentang yang punya sekolah bapak nya tingkahnya jadi gak waras, suka Herman bunda".

Jun tertawa ngakak, melambaikan tangannya kearah mobil bunda yang udah menjauh dari rumah nya.

Dia mengalihkan pandangannya kearah bocah yang berada disampingnya tersebut.

Terkejut, jun hampir saja mengumpat melihat mata chan yang mendelik tajam kearahnya, bibir bocah itu maju sekitar lima sentian, hidungnya kembang kempis dan tangan nya terlipat di dadanya.

Bocah itu menghentakkan kakinya, berjalan masuk duluan kedalam rumah, meninggalkan jun yang akhirnya menghembuskan nafasnya karena sebelumnya sempat ia tahan.

" Bocah nakal".

Jun tertawa pelan, berjalan masuk kedalam rumahnyanya sambil mencari keberadaan bocah nakal itu.
Baru saja jun mau memanggil nama nya, bocah itu sudah keluar dari kamar membawa bantal kesayangan jun didalam dekapannya.

"Kamarnya kok cuma satu! Pokoknya chan gak mau tau, chan bobo di kamar bapak, bapak bobo nya diluar, deal!!!". Ucap chan sedikit berteriak, bocah itu langsung masuk kedalam kamar dan membanting pintu nya sedikit kasar.

" Ha?  Gua belum jawab perasaan". Jun mengangkat bahu nya tak peduli, dirinya memutuskan untuk menonton pertandingan bola yang tayang hari ini.

~~~

Chan membuka matanya, meregangkan badannya yang terasa sangat pegal karena tadi malam ia sempat membantu pak ujang, asisten ayahnya, mengangkat barang yang diperlukannya untuk tinggal dirumah jun.

Yah, begitu.

Malam itu Chan terkejut saat tahu kalau dia bakalan dijodohkan dengan guru nya sendiri, bahkan yang lebih parahnya bapak jun dengan mudahnya menerima, tanpa berniat membatalkan perjodohan itu, Chan beneran kesal, bahkan malam saat mereka makan direstoran milik pamannya itu, Chan sempat mau kabur dengan alasan ingin pipis, namun bunda nya menyuruh jun agar mau menemaninya.

Dan gagal.

Rencananya kedua nya juga begitu.
Saat tahu dia bakalan tinggal di rumahnya jun, Chan lantas saja langsung marah-marah.
Memberikan seratus satu lebih alasan, namun tetap saja bunda menemukan solusinya.

Bahkan saat dia bilang, baju nya belum dikemas, bunda nya langsung menjawab kalau kang ujang sudah menyiapkannya dirumah

Luar biasa

Chan beneran menderita

Untung ayah langsung membujuknya dengan embel-embel bakalan menambah uang jajan Chan, dan lohee yang bakalan membelikan nya karbu ninja edisi terbatas.

Yah, harga diri Chan cuma sebats karbu ninja yeorobun.

Chan mengalihkan pandangannya saat mendengar suara dari pintu kamar mandi yang terbuka

Bocah nakal itu membulatkan matanya terkejut, lalu menutupnya cepat dengan selimut.

"HUWAAAA BAPAK KOK BUGIL SEH!!! CHAN TAU KOK PUNYA BAPAK LEBIH GEDE DARIPADA PUNYA CHAN! TAPI GAK USAH DIPAMERIN GITU DONG!!!
HUEEE MATA CHAN TERNODAI". Chan merengek didalam selimutnya, menunjuk-nunjuk kearah yang salah, padahal jun sedang di samping lemari, tapi dia nunjuknya ke meja.

Lucu.

" Kamu sudah saya panggil daritadi gak nyaut-nyaut! "
"Saya lupa bawa handuk".

" Udah, sekarang kamu boleh lihat".
Jun menatap Chan yang terlihat takut-takut membuka matanya.
Setalah nya bocah itu langsung berdecih.

"Jangan bilang bapak tidur disini? "
Ucapnya penuh selidik.

"Gak, mana mau saya tidur sama bocah yang ileran nya gak ketampung".
Balas jun tertawa remeh, membuat Chan langsung terlihat kesal.
Bocah itu turun dari tempat tidur, menghentak-hentakkan kakinya lalu segera masuk ke kamar mandi (tak lupa membawa handuknya) dengan wajah yang berlipat-lipat.

" Hehe, padahal gua tidur disamping dia bahkan gua sempet peluk-peluk, gak nyadar kali ya?"
"Kkk imut banget sih, bau nya juga harum, bau bayi wkwkw".

~~~

🔹Monyet🔹 (Junchan) [Unb+The Unit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang