Yoon Jisung

74 9 0
                                    

Aku mengerjapkan mataku saat lampu kamarku menyala. Melirik malas ke arah jam bergambar Minion yang menunjukkan pukul 9:35 ahh aku tidur jam 7 Tadi lumayan lama juga aku tidur.

Aku bangun dan menatap malas pria di depanku.

"Kenapa ponselnya mati?"tanya Yoon Jisung yaa dia itu siapa yaa ahhh tunanganku.

"Ngantuk"ujarku lalu berbaring kembali.

Seperti yang diharapkan dia luluh dan naik ke atas ranjang.

"Aku khawatir sayang..."ujarnya saat melihat aku sibuk dengan boneka ku.

"Iyaa nanti aku kabarin dulu kalau mau tidur"jawabku dan dia mengangguk.

Aku mengedipkan mataku agar tetap terjaga, pelukan Jisung itu bisa membuat orang nyaman dan tertidur. Mungkin hanya aku entahlah.

"Mau makan?"tanyanya tak jelas karna sibuk mengecupi pipi ku.

Jujur saja aku jijik. Tapi dia bilang gemaa katanya kalau tidak cium dia bisa sakit dan harus dapat kekuatan dari pipiku.

Apa maksudnya itu?

Aku menggeleng tanda tak mau. Lalu memainkan kemejanya. Sepertinya dia langsung kesini .

"Kok belum ganti, baru pulang? Udah makan belum?"tanyaku.

"Jisung khawatir tadi, jadi langsung kesini"Jisung mengeratkan pelukannya.

"Mau aku Masakin?"tawarku yaa hanya nasi goreng aku bisa handle.

"Makan diluar saja yaa"ajaknya dan aku menggeleng. Aku sedang fase malas bergerak.

"Mau aku Masakin?"tanyaku lagi dan dia menggeleng.

"Udah gausah, kamu belum makan kan tadi waktu aku kedapur kamu ga makan apa apa"Jisung menarikku agar melihatnya.

"Tadi kan... itu.... apa.... ketiduran"gumamku takut.

"Perutnya sakit gak?"tanyanya.

Aku menggeleng dia bangkit dan mengambil ponselnya.

Sepertinya delivery ku harap pizza aku sedang sangat ingin itu.

"Aku pesan mie jjangjamoyeon yaa"teriaknya.

"Jisung pesankan aku pizza juga"teriakku dari kamar mandi.

"Yang ukuran anak anak yaa"jawabnya.

"Jisungggg ishhhhh"

Aku mengusap wajahku dengan handuk lalu keluar.

Disana dia duduk sambil menonton televisi dan aku duduk disampingnya.

"Kau tidak pesan ukuran anak anak kan?"tanyanku, dia memang tau aku tidak akan habis memakan itu tapi tidak dengan memberikanku pizza anak anak.

"Medium, kalau tidak habis nanti kalau kau mau pizza lagi aku pesan ukuran anak anak"ujar Jisung sambil menyuapiku mie nya.

"Ini bukan jjangjamoyeon"ujarku saat mencobanya.

"Aku campur tadi, aku gabung dengan makananku jadi jjangjamoyeon nya agak berbeda"aku mengangguk.

Dia memang punya kebiasaan makan ramyun dan jjangjamoyeon bersamaan.

"Aku tidur di rumahmu yaa"ujarku memohon.

"Wae?"tanyanya masih sibuk makan.

"Kemarin Haeul pindah apartemen jadi sekarang hanya aku yang disini aku takut"ujarku mengingat aku sering menonton film psycopath.

"Aku saja yang tidur disini"Jisung menoleh padaku saat berujar itu.

Aku kontan saja menggeleng, aku tidak mau disini sendirian saat dia bekerja nanti.

"Aku cuti besok jadi tidak akan meninggalkan mu sendiri disini"ujar Jisung seolah tau aku sedang memikirkan apa.

"Kalau begitu aku ikut kerumah mu nanti untuk bawa pakaian"ujarku lagi mengingat dia harus bawa pakaian untuk menginap disini.

"Aku bawa sayang, aku juga dapat sms dari pacar Haeul kalau mereka pindah makanya saat aku menelepon mu tidak kau angkat aku khawatir jadi langsung kesini dan membawa pakaian langsung mengingat kau itu penakut "ejek Jisung dan aku menunduk.

"Terimakasih yaa aku hanya takut kalau ada orang lain disini"gumamku.

Dengan pengertian dia memelukku dan membisikkan.

"Aku akan selalu melindungi malaikat kecilku ini, kalau kau terluka aku bisa mati saat itu juga, jadi jangan ceroboh dan melukai diri sendiri yaa"

Imagine With Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang