"Sedetik bersamamu"
Romance
***
Author’s POV
Trap ...Trap ...Trap
Gafran mengendap-endap di belakang Gea yang sedang duduk di tribun penonton. Mereka kini berada di tempat yang sama, tetapi saling mencari. Gea menunggu Gafran, sedangkan Gafran mencari Gea.Sebulan berpacaran tentu bukanlah waktu yang lama. Tetapi bagi Gafran, sebulan itu adalah waktu yang sangat indah meskipun sangat singkat. Entahlah, ketika Gafran memikirkan kembali bagaimana dia bisa berpacaran dengan Gea, semua tidak masuk akal di pikirannya. Waktu itu, Gea dengan tampilan sederhananya, rambut dikuncir kuda ala kadarnya dan yang paling Gafran ingat adalah kaos polos oblong kedodoran yang dikenakan Gea.
Gea diajak Nanda keluar waktu itu. Namun Nanda tidak memberitau ke mana mereka akan pergi. Jadilah Gea memakai pakaian seadanya. Gea mengira Nanda mengajaknya ke supermarket atau sekadar jalan-jalan di taman kota. Gea marah betul waktu itu. Gafran ingat wajah cemberut Gea karena kebohongan Nanda.
Gafran memberanikan diri untuk bertanya kepada Gea. Sungguh di luar dugaan Gafran, Gea adalah sosok yang friendly, bahkan ia cepat akbrab meski baru bicara sebentar dengan Gafran. Pertama kalinya, Gafran menemukan gadis seperti Gea. Yang tidak jaim sama sekali. Bicaranya apa adanya. Bahkan ketika ditanya apakah Gea tidak malu datang dengan pakaian seperti itu di pertandingan futsal, Gea menjawab dengan lugas kalau ia tidak malu. Gea hanya kesal dengan Nanda karena telah membohonginya. Gea memang tidak suka dengan futsal. Ia benci olahraga itu. Entahlah, Gea juga tidak tau kenapa ia tidak suka olahraga futsal.
Dari sanalah, Gafran akhirnya mulai dekat dengan Gea. Seminggu setelah pertandingan dia meminta nomor telepon Gea dari Nanda. Setelah mendapatkannya, Gafran langsung menelepon Gea dan mengatakan kalau ia ingin mengajak Gea keluar. Nanda marah saat itu, karena Gea tau, selama ini Nanda adalah penggemar rahasia Gafran. Gea juga tidak bermaksud mengkhianati sahabatnya sendiri, tapi bagaimana lagi, perasaannya juga tidak bisa dibohongi. Gea merasakan ia telah jatuh cinta kepada Gafran saat pertama kali pertemuan mereka. Sehari setelah pertemuan, Gafran dan Gea resmi pacaran. Ya, khas remaja SMA. Cukup dengan telpon, dan keluar saat sabtu malam, itu juga kalau diizinkan orangtua Gea.
Di satu sisi Gea bahagia karena mencintai Gafran, namun di lain sisi, Gea merasa menjadi sahabat paling buruk sepanjang masa. Nanda menjauh, persahabatan mereka hancur. Tidak ada acara nonton bersama di bioskop, tidak ada acara gosip aktor korea. Semua itu hilang saat Gafran meminta nomor telepon Gea.
Sebagai seorang perempuan, Nanda tidak bodoh untuk mengerti maksud Gafran. Lelaki yang dicintainya selama dua tahun ini secara diam-diam, memilih mencintai sahabatnya sendiri, Gea.
Sempat waktu seminggu berpacaran, Gea hampir memutuskan Gafran. Karena Gea tidak tahan untuk tidak bicara atau sekadar menyapa saat berpapasan dengan Nanda. Setiap kali Gea memandang mata Nanda, ada sorot kekecewaan, kesedihan, dan kemarahan di sana. Sungguh menyiksa batin Gea.
“Ngelamunin apa sih? Hm?” Tubuh Gea sedikit tersentak saat merasakan hembusan napas Gafran berbisik di telinganya.
Gea menyerahkan sebotol minuman dingin dan handuk kecil kepada Gafran.
“Mikirin sesuatu. Yang menyakitkan dan seperti tidak ada solusinya.”
“Hidup itu dibuat enjoy aja Ge. By the way, tumben akhir-akhir ini Nanda nggak bareng terus sama kamu. Kemana dia?”
Andaikan Gea punya keberanian, akan ia katakan kalau Nanda telah pergi dan menjadi musuhnya karena dia pacaran dengan Gafran. Namun hal itu hanya menyangkut di tenggorokannya dan membuat Gea tersedak.
![](https://img.wattpad.com/cover/147495192-288-k695064.jpg)