Chapter 4

164 24 6
                                    

Ada kekacauan yang terjadi saat latihan menari di kelas Mrs. Yoon, dan tentu saja, yang menjadi tertuduh adalah Seokmin.

Ini semua berawal saat Seokmin melenggang santai ke area bangunan sekolah dan akan kembali ke kelasnya setelah jadwal istirahat makan siang selesai. Setelah meminta maaf karena sibuk memperhatikan kumpulan gadis itu dan melupakannya nyaris seharian, Seokmin mengganti pakaiannya lalu pergi ke ruang praktek menari di bangunan sebelah.

Saat berjalan di koridor penghubung, tak jauh di depan mereka, ada seorang gadis yang berjalan dengan hati-hati dan menatap sekitar sambil berjalan menenteng pointe shoes. Saat merasa keadaan aman, gadis itu lalu membuang pointe shoes yang ditentengnya dengan santai ke tong sampah dan pergi.

Celakanya, Seokmin malah menghampiri tong sampah, bukannya pergi ke ruang praktek menari dan memungut sepatu balet itu.

“Apa sih yang kau lakukan? Kau bukan pemulung, kan?” Angel bersungut-sungut, belum terbiasa dengan kelakukan aneh lelaki itu.

Seokmin terus memperhatikan dan meneliti sepatu balet itu sebelum menjawab, “Benda ini sangat penting untuk latihan menari hari ini.”

Kening Angel mengernyit. “Kau kan laki-laki, sementara itu sepatu perempuan, dan lagi itu tidak akan cukup untukmu.”

“Yang mengatakan aku yang akan memakainya siapa?”

Sebelah alis Seokmin terangkat, lelaki itu menatap Angel dengan pandangan tak habis pikir. “Yang benar saja, aku juga tahu itu tidak cukup untukku.”

Satu dengusan kesal lolos, Angel tahu ia sudah kalah berdebat.

Seokmin dan Angel yang setia mengekori di belakangnya baru saja memasuki ruang latihan ketika mendapati suasana yang kacau, lantas suara seorang wanita tiga puluhan bertanya dengan nada suara yang terdengar dingin dan berhasil mengintimidasi pada salah satu siswinya yang kini berdiri seorang diri di depan barisan siswa-siswi sambil menundukkan kepalanya.

“Dimana sepatumu? Mengapa bisa hilang, Choi Yuna?”

Angel berhasil mengenali gadis itu sebagai salah satu dari kumpulan gadis yang dipandangi Seokmin sedari pagi.

Kemudian entah mengapa secara kebetulan Choi Yuna menoleh ke arah Seokmin, terkejut sebentar dan menunjuk laki-laki itu dengan marah.

“Itu sepatuku!”

Dengan langkah-langkah dewasa, Yuna mendekati posisi Seokmin dan Angel, gadis itu melempar tatapan marah sebelum berkata dengan tajam, “Ternyata memang kau,” tuduhnya.

“Tidak, bukan aku....”

Seokmin baru akan menjelaskan yang sebenarnya, tetapi tidak jadi karena gadis itu berhasil memotong kalimatnya.

“Kau selalu menjadi dalang di balik kesulitan dan kesialanku, kau selalu membuat ulah untuk membuatku kesulitan dan terlihat jelek di mata orang-orang, apa sih maumu? Bren....” kalimat gadis itu berhenti tiba-tiba, sepertinya sadar bahwa ia tidak pantas melontarkan kalimat itu di depan umum.

“Apa itu sepatumu nona Choi?” tanya Mrs. Yoon.

Choi Yuna mengangguk, “Benar.”

“Mengapa ada padamu, Seokmin?”

“Aku....”

“Dia memang selalu melakukan kejahilan yang keterlaluan dan tidak lucu padaku, kemarin dia juga yang menyembunyikan buku PR-ku dan mengembalikannya setelah waktu yang ditetapkan Mr. Chassey hampir habis. Sayang sekali Mr. Chassey hanya menyuruhnya keluar kelas.”

Untuk kedua kalinya gadis bernama Yuna itu memotong kalimat Seokmin, dari sorot matanya gadis itu terlihat jengkel sekaligus marah.

Di sisi lain Angel membulatkan matanya karena terkejut, apa-apaan itu? Ia memang tidak tahu apa yang terjadi kemarin sebelum ia bertemu dengan Seokmin, tetapi hari ini ia mengetahui semua kejadian yang sebenarnya.

「 R O U G H 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang