Kisahku

64 15 4
                                    

Nama : Dwinda Novita
Judul: Kisahku

  "Sis, lo udah denger belom gosip terhangat hari ini?" #denger❌ dengar✔ belom❌ belum✔

    "Gosip? Gosip apaan, sih?"
    "Lo ngak tau? Sip, bagus biar gue yang kasih tau lo. Okey, dengerin gue baik-baik ya dan jangan teriak."

    "Okey"

    "Arya jadian sama Putri!!!"

1 detik.

2 detik.

3 detik.

   Hening. Tidak ada respon ataupun pergerakan sedikit pun. Hingga panggilan dari sang sahabat menyadarkannya dari lamunan itu.

     "Hei, Sis ... Sis ... Siska ....!!!!" #Kalau mau isi tanda seru sebagau penegas, tanda elipsis terakhir itu gak perlu kamu pakai. Pemborosan tanda namanya. Lihat perbagikannya baik-baik.
"Hei, Sis ... Sis ... Siska!"

     "Eh, iya kenapa?"
     "Kamu kenapa sih? Kaget ya? Sama sih, gue juga kaget pas tau itu." #Tadi pakai "lu" sekarang "kamu" hmm ... yang konsisten yah.

    "Ya, gue kaget," jawabnya singkat.
    "Yahhh berkurang satu dong cogan di SMA kita, ngak seru ih mana Arya ngak ngasih tau kita pas mau nembak. Dia ngak nganggep kita sahabatnya lagi ya ...." #ngak❌ nggak✔

  Ririn. Salah satu sahabatnya, terus berceloteh tentang gosip itu.

  Sedangkan aku? Aku hanya bisa terdiam dengan sesekali menimpali perkataanya. Menghiraukan rasa sakit di hati ini yang remuk redam bagaikan di iris dengan silet secara perlahan lalu di tusuk dengan pisau dengan kasar. Sakit ... sakit sekali. Ingin aku berlari ke toilet ataupun perpustakaan untuk menumpahkan air mata yang sudah tak bisa di bendung ini. Namun, aku tidak bisa ... tidak ada yang boleh mengetahui perasaan ini ... tidak, tidak ada yang boleh tahu.

   Aku lalui hari ini dengan sebuah topeng yang selalu melekat di wajahku, topeng yang menyamarkan suasana hati yang sedang hancur ini. Topeng yang juga kugunakan saat melihat 'dia'  bersamanya, bersama kekasih barunya.

    Arya, satu nama yang selalu aku kagumi sendari dulu, satu nama yang berhasil merobohkan pertahanan dari gadis biasa ini, satu nama yang tak kan bisa kuraih walau hati ini ingin sekali memiliki.

    Aku hanya bisa tersenyum saat dia berkata bahwa dia sangat bahagia bersama Putri, aku hanya bisa memberinya saran saat dia ingin merayakan hari jadinya yang pertama.

    Kisahku tidak lah seperti drama Indonesia yang berakhir dengan sang gadis yang akhirnya bisa mengungkapkan rasa cintanya. Karena sampai kapanpun aku tidak bisa seperti itu, karena janji persahabatan kami dulu. Janji bahwa tidak akan pernah ada cinta di persahabatan kami bertiga, persahabatan antara aku, Arya, dan Ririn.

    Hari ini adalah hari perpisahanku dan yang lainnya karena mulai besok aku akan berkuliah di Inggris.

   "Hei, lo tega ya ninggalin gue, Sis," ujar Ririn.
  
   "Maaf ya Rin, tapi kan kita tetep bisa berhubungan lewat sosmed."

    "Iya, tapi kan ... gue ngak ada temen curhat lagi di sini mana si Arya sibuk sama ceweknya terus," gerutunya. #ngak ❌ nggak✔

   "Ini kenapa nama gue di bawak-bawak?" tanya Arya kesal. *#Jangan pakai "k" lebih bagus, deh. "Bawa-bawa"*

  "Ups ... gue lupa kalo lo ada di sini," jawab Ririn dengan wajah tampah bersalahnya. #kalo❌ kalau✔

   "Udah deh, hm ... bentar lagi gue mau berangkat, gue pamit ya ... jaga diri kalian. Jangan lupain gue ya!!"

   "Iya," jawab mereka kompak.

  Aku melangkahkan kakiku memasuki pesawat dengan langkah ringan dan senyum di wajahku. Sembari menggenggam kalung yang tergantung cantik di leher ini. Pemberian Arya sebagai kenang-kenangan darinya.

   "Mulai hari ini aku akan menjalani hidup baru ku, aku ingin melupakan perasaan ini dan mencoba membuka hati untuk yang lainnya. Aku berharap semoga kisahku setelah ini akan berakhir bahagia ...."

  Selesai

Pesan untuk penulis: Good👍i like this😄 kasian banget dah😂 Kesalahannya cuma sedikit, idemu juga masuk tema. Pelan-pelan aja ngetiknya, yah.

497 words

d_winda03

Task Part 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang