Orange

20 8 0
                                    

Sore itu, aku bersandar pada sebuah pohon rindang di padang rumput, ditemani angin sepoi-sepoi dan cahaya orange matahari. Dengan earphone di telinga dan sepucuk surat ditangan, Aku mendengarkan lantunan khas biola yang membuat air mataku menetes. Aku teringat dengan jelas, beberapa bulan yang lalu, aku bertemu dengannya di tempat ini.

*****

Seorang gadis cantik sedang asik bermain biola. Ia bermain tidak sesuai ritme dan bebas. Tapi, melodi kebebasan itu terdengar sangat indah.

"Kamu Reyhan, ya ?" Tiba-tiba ia bertanya kepadaku.

"Iya," jawabku terkejut.

"Aku Viola, teman kecil Reva."

"Ooo...aku tau," ucapku mengangguk.

"Aku boleh minta tolong ?"

"Apa ?"

"Aku suka sahabatmu," ucapnya malu-malu.

"Daniel ?"

Ia mengangguk dan memberikan sebuah senyuman indah. Wajahku memerah, aku menunduk malu. Itu pertemuan pertamaku dengannya.

"Kamu, pemain piano kan?"

"Dulu," ucapku menunduk, tiba-tiba terbayang masa lalu yang kelam pada hidupku.

"Bagaimana kalau kita itu penampilan musik?"

Aku terkejut dan langsung menolak, karena aku tidak ingin berurusan dengan piano lagi. Tapi, dengan yakin ia memberiku semangat, dan akhirnya tanpa aku sadari, aku mengiyakan ajakannya itu.

*****

Setelah itu, setiap hari kami berlatih sepulang sekolah. Daniel dan Reva menyaksikan latihan kami. Dan benar saja, ia selalu berusaha mendekati Daniel. Aku tidak tahu, tapi setiap aku melihat ia bersama Daniel, ada sesuatu yang menganjal pada hatiku. Apakah ini yang dinamakan cemburu ?.

*****

Hari demi hari bulan demi bulan kami terus latihan hingga pada suatu hari ia tidak datang. Kata Reva ia sakit, jadi aku memutuskan untuk menjenguknya ke rumah sakit. Ia terbaring sembari melihat keluar jendela. Ia tak menyadari kehadiranku, sehingga aku harus mendehem. Ia terkejut dan menatapku dalam.

"Nanti, kamu tampil sendiri ya! Aku harus melakukan perawatan dulu, untuk sementara waktu."

Ia mengepalkan tangannya, seolah ada sesuatu yang disembunyikannya dariku.

"Mau jalan-jalan keluar?"

Ia hanya mengangguk dan aku membawanya keluar rumah sakit. Ia tampak senang, tapi ada sesuatu yang menganjal dalam senyumannya.

*****

Hari yang ditunggupun tiba, aku naik keatas panggung dan mulai memainkan melody. Tiba-tiba aku melihat bayangannya sedang bermain biola disampingku. Aku bisa merasakan lantunan biolanya, suara harmoni tak beraturan tapi tetap merdu.

Setelah selesai acara, aku ternyata mendapat juara 1. Dengan semangat aku aku berlari kerumah sakit dan tak menghiraukan kedua sahabatku.

*****

Aku langsung berlari ke lantai 2 dimana ia dirawat. Tapi aku tidak menemuinya, aku hanya melihat sepasang suami istri larut dalam tangisan. Aku mendekat dan mereka menatapku serius.

"Kamu Reyhan ?"

Aku mengangguk dan mereka menjelaskan kalau Viola sudah tidak ada, ia gagal dalam operasi kanker otaknya. Aku syok, tiba-tiba tubuhku lemas. Mereka memberikan sebuah surat kepadaku.

*****

Kenangan itu, aku membuka surat itu dan mulai membaca isinya.

Dear, Reyhan. Maaf aku menyembunyikan sakitku ini. Aku sadar kalau waktuku sudah tidak lama, dan maaf aku telah mengganggu waktumu beberapa bulan ini. Ada sesuatu yang ingin kukatakan. Sebenarnya aku berbohong, aku tidak menyukai Daniel.  Dan kebohongan yang yang paling besar yang aku lakukan adalah aku sebenarnya menyukaimu. Aku tahu jika aku mengatakan kalau aku menyukaimu, maka saat aku pergi, aku akan meninggalkan sebuah luka pada hatimu. I Love U.

Viola.

Word:497

Reviewnya, cekidot

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Setiap menulis tanda baca itu harus dirangkai dengan kata sebelumnya, bukan dipisah.

"Kamu, Reyhan, ya ?" Tanya blabla... ✖

"Kamu, Reyhan, ya?" Tanya blabla....✔

Untuk penulisan kata depan 'di' dan 'ke' harus dipisah dengan kata dasar sebelumnya jika hal itu menunjukkan tempat.

'Keatas' ✖ karena 'atas' merupakan kata yang menunjukkan tempat, maka harus dipisah.

'Ke atas' ✔

LinggaFredyne8

Task Part 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang