Luka Dalam Diam

22 4 0
                                    


       Mencintai dalam diam, adalah hal yang menyakitkan. Begitu juga kita harus siap menerima luka, luka yang dalam tapi hanya kita yang merasakan sendiri.

       "Sakit....sakit....sakit" teriak Lely, dari pintu kelas. Membuat semua mata tertuju padanya.

"Siapa yang sakit Ly?" Tanya salah satu teman Lely.

"Nih....hati" jawabnya dramatis.

"Huu, aneh lo" teriak semuanya.

"Biarin, daripada nangung luka dalam diam" sindir Lely, melirik kesal Aletha yang sok sibuk dengan buku pelajaran matematika di depannya.

Lely yang geram, menuju ke tempat duduknya lalu menatap tajam Aletha.

"Sampai kapan, lo mau kaya gini sihhh!" Geram Lely.

"Aletha" teriak Lely kesal.

Kembali lagi semua mata tertuju padanya.

"Peace guys," dengan mengangkat kedua jarinya.

"Napa sih Ly," bisik Aletha lalu menarik kembali Lely duduk.

"Lo, Letha, Lo," tunjuk Lely berulang-ulang kali di kening Aletha.

"Gue kenapa?" Tanya Aletha polos.

"Lo, sampai kapan mau diam. Liat Reza sama cabe itu,"

"Huss! Anita oke,"

"Yah terserah, mau Anita ke Alita ke Linta juga gue gak peduli,"

"Ihhh kembali ke topik,"

"Toping?"

"Topik Aletha,"

"Hahaha, santai Ly,"

"Kaya di pantai," sinis Lely.

"Biarin aja dulu, gue lebih nyaman kaya gini," lirih Aletha.

"Sampai kapan, Letha,"

"Gak tau," dengan mengedikkan kedua bahu.

"Hahaha, iihh kamu ada-ada aja deh Re,"

Suara tawa nan manja milik Anita, membawa pandangan semua penghuni kelas menatap mereka.

"Loh, kenapa?" Tanya Reza kembali.

"Ihhh masa iya, kalau aku sakit kamu juga,"

"Bisalah, kan kita saling melengkapi," jawab Reza santai.

Ucapan Reza, mampu membuat Aletha tak bisa membendung air matanya. Tapi ia berusaha untuk tenang, dan tidak menunjukkan kesedihannya. Pasalnya jika dilihat Lely, bakal berabe.

"Panas....panas....panas," teriak Lely.

"Sirik aja lo, Ly," sambung ketua kelas.

"Siapa yang sirik, orang emang gue kepanasan," balas Lely sinis.

"Udah Ly," tegur Aletha.

"Udah apa? Udah untuk diam? Atau udah untuk ngerasain luka?" Tanya Lely kesal.

"Miris banget nasib lo, suka sama cowok yang gak pernah peka, udah gitu playboy cap badak lagi," lanjut Lely.

"Ly!!!"

"Ia....ia, gue diam,"

"Tapi lo juga harus berenti untuk suka sama dia," tantang Lely.

"Gue gak bisa" bisik Aletha.

"Letha, lo itu cantik, pintar, banyak kali yang suka sama lo. Lo nya aja yang bego suka sama dia,"

"Mencintai seseorang gak ada alasan kan?" Elak Aletha.

"Iya dan ninggalin pun bisa tanpa alasan," balas Lely.

Diam, hanya itu yang bisa dilakukan Aletha. Karena jujur ucapan Lely ada benarnya juga.

"Sekarang sadar lo"

"Mm....gue ke perpus dulu" kata Aletha meninggalkan Lely.

"Terserah lo, Letha. Gue hanya mau yang terbaik buat lo" teriak Lely sebelum Aletha menghilang dari depan kelas.

"Hiks...hiks...kenapa, cinta sama orang bisa semenyakitkan ini" ujar Aletha yang sudah menangis tersedu-sedu, di toilet.

"Sakit banget, Tuhan. Sakit....sakit" dengan memukul-mukul dada sebelah kirinya berulang kali.

"Bodoh" cibir seseorang.

Aletha tak mampu mengangkat kepalanya, melihat orang di depannya karena ia tau siapa orang tersebut, ia hafal betul suara tersebut.

*Reza Mevanno*, yah dia orang yang ada di depan Aletha.

"Kenapa sih, kalau sakit lo diam aja"

"Kenapa Aletha?" Tanya Reza marah, lalu menarik Aletha paksa untuk bangun.

"Kalau lo sakit, ngomong sama gue biar gue berenti" ucap Reza pelan lalu memeluk Aletha.

"Mencintai dalam diam itu, hanya akan membuat lo sakit. Dan akan ada luka, luka yang lo rasain dalam diamnya lo" lanjutnya.

Reviewnya, cekidot :

Kesalahannya itu paling banyak pada penulisan dialog. Banyak sekali dialog tag tapi tidak ditulis layaknya dialog tag, ada juga dialog biasa tapi ditulis dialog tag, seperti ini :

"Lo, Letha, Lo," tunjuk Lely berulang-ulang kali di kening Aletha. (Salah) karena itu merupakan dialog biasa tapi malah ditulis dialog tag.

"Lo, Letha, Lo." tunjuk Lely berulang-ulang kali di kening Aletha. (Karena 'tunjuk' bukan termasuk dialog tag, maka harus ditulis dengan titik, bukan koma.

"Gue gak bisa" bisik Aletha (salah) karena 'bisik' merupakan dialog tag, maka harus dikasih tanda koma.

"Gue gak bisa," bisik Aletha.

Intinya, semua kesalahan ada pada penggunaan dialog.

Celvanita

Task Part 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang