Diam-diam, Diaminin

24 8 0
                                    

Namaku Anastsya Agnesia Wijaya, seorang anak tunggal dari pasangan Antoni Wijaya dan Naina Silvia Wijaya. Biasa aku dipanggil Anna atau Agnes. Aku adalah seorang remaja yang senang dengan keheningan. Aku tidak menyukai semua hal yang berkaitan dengan keramaian, termasuk sekolah. Tapi karena paksaan kedua orang tuaku yang sangat gila kerja, akupun menurutinya. Tapi aku selalu menyendiri di kelas. #Biasa aku dipanggil Anna atau Agnes. Hmm??🤔🤔 kurang tepat ini. Gak baku juga. Perhatikan perbaikannya ini yah.
"Aku biasa dipanggil Anna atau Agnes." 👌

***

Saat SMP kelas VIII ada seorang siswa pindahan dari Bogor. Kebetulan di masuk di kelasku. Namanya Anton, Anton Sakti Hermawan tepatnya. Ia juga sesekali menyapaku. Tapi hal itu selalu ku acuhkan karena aku menganggap itu bukan duniaku.
Setelah sekolah beberapa lama, ia menjadi famous di sekolah berkat ketanpanan dan kepandaiannya. Aku bersikap seperti biasa, selalu mengabaikan dan acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar.

Kebetulan di masuk di kelasku. ❌
Kebetulan dia masuk di kelasku.✔
Ketanpanan❌ ketampanan✔

***

Dua tahun kemudian, aku lulus dan melanjutkan ke SMA Tunas Harapan. Padahal aku tidak pernah melakukan tes masuk. Yang ku tahu, semua ini pasti karena kedua orang tuaku.
Hari pertama masuk sekolah tiba, aku berpapasan dengan Anton. Sebenarnya aku tidak menyangka kalau Anton juga masuk sekolah yang sama dengan ku. Seperti biasa, Anton selalu menjadi kebanggan guru-guru di sekolah. Bahkan ia pernah mangikuti pertukaran pelajar di Amerika selama sebulan.
Entah mengapa setelah ia beberapa kali mandekatiku dan berusaha dekat dengan ku, hatiku selalu berdesir jika kami tidak sengaja saling memangdang. Tapi aku selalu mengabaikan rasa yang kumiliki dan menjadikannya kekaguman semata. Tapi dalam diam aku selalu berdoa:
"jika memang dia jodohku, dekatkanlah jika bukan hindarkanlah aku dari berbagai fitnah". memangdang❌ memandang✔

***

Namun, semua itu tidak seindah anganku. Apalagi setelah kelulusan, ia melanjutkan keluar negeri dan aku melanjutkan di Jakarta, tepatnya di UI. Walaupun aku berat ditinggalkan oleh Anton dengan keadaan yang belum pasti, karena kami yang hanya saling diam. Tapi, Aku mencoba ikhlas dan berharap semoga ini yang terbaik.  Aku  selalu memberikan untaian doa seperti sebelum-sebelumnya.
"jika memang dia jodohku, dekatkanlah jika bukan hindarkanlah aku dari berbagai fitnah".

***
10 tahun kemudian.

"Bun, Ayah mana? Adek kangen Ayah... hiks... hiks... hiks..." rengak balita berumur dua tahun yang bernama Vela, Vela Hanita Wijaya lengkapnya. #rengak❌ rengek✔

"Iya sayang, nanti ayah pulang. Sayangnya Bunda mamam dulu yaa," bujuk sang Ibu muda, Anna.

Tiba-tiba masuk seorang pria berperawakan dewasa.
"Ini kesayangannya Ayah kenapa nangis?" Tanya sang Ayah yang baru pulang dinas 2 hari di luar kota. Ya, dia Adalah Antoni Sakti Wijaya seorang Ayah dari Vela dan suami dari Anastasya. #Kata "Tanya" harusnya ditulis dengan huruf kecil. Itu merupakan dialog tag. Perhatikan perbaikannya dibawah ini.

"Ini kesayangannya Ayah kenapa nangis?" tanya sang Ayah yang baru pulang dinas 2 hari di luar kota.

"Ayaaah..." rengek Vela sambil memeluk Ayahnya masih dengan tangis yang perlahan mulai mereda.
"Sekarang Adek diem yaa. Kan Ayah udah dateng. Mamam juga ya sayang. Terus minum obat biar cepat sembuh. Biar disuapin Ayah." ujar Anna dengan nada lembut sembari mengusap-usap rambut panjang Vela dengan sayang.

Ada dialog tag disana. Perhatikan perbaikannya ini, "Sekarang Adek diem yaa. Kan Ayah udah dateng. Mamam juga ya, sayang. Terus minum obat biar cepat sembuh. Biar disuapin Ayah," ujar Anna dengan nada lembut sembari mengusap-usap rambut panjang Vela dengan sayang. Tanda elipsis juga sebelumnya dikasih spasi.

Anton tersenyum menggendong Vela sembari memandangi Anna, istri yang sangat dirindukannya dan juga buah hati kesayangannya yang selalu demam jika tidak bertemu sehari dengannya. Ternyata usaha yang dilakukannya tidak sia-sia. Karena sebelum Anton meminang Anna 3 tahun silam, ia selalu berdoa setelah usai beribadah. Namun, doanya tersebut bukan untuk dirinya sendiri, tetapi ia selalu mengaminkan doa Anna. Karena hasil itu tidak akan pernah menghianati posesnya.

Pesan untuk penulis: Good👍👍😄 i like this. Idenya masuk tema, kesahalannya juga gak terlalu nampak. Penggunaan dialog tagnya perhatikan, yah. Diksinya juga perhatikan dengan benar. Pelan-pelan aja ngetiknya. Aku gak tau entah mungkin karena deadlinenya udah kepepet, kamu jadinya cepet-cepetan dan boom ... banyak kata yang kamu salah tulis. But selain itu, udah bagus kok.

Fre_Ay

Task Part 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang