// C h a p t e r 7 //

75 6 1
                                    

"On and on, I've never hated anyone

Without them hurting someone I love

On and on, I've never loved anyone

Without them hurting me, my heart's a black hole"

— For All Those Sleeping, Incomplete Me

***

Troy’s POV

Sesampainya di restoran Italia, aku dan Leila berjalan masuk menuju ke restoran Italia.

“Troy,” seseorang baru saja memanggil namaku. Dan, orang itu berjalan menuju ke arahku sekarang. “Kau datang?” ayahku langsung memberiku sebuah pelukan.

Aku melepaskannya. “Aku datang untuk menemui pelacur itu.”

Ayahku hanya memandangku, lalu memandang Leila. “Siapa dia, Troy?”

“Halo, Mr. Austin. Aku Leila.” Leila menjabat tangan ayahku.

Usaha yang bagus, Leila.

“Senang bertemu denganmu, Leila.” ayahku membalas jabatan Leila. “Mari, lewat sini.” ayahku mengarahkan kami menuju ke meja makan.

Kedua adik kembarku menyambutku dan Leila dengan riang. Dan, seorang wanita Latin itu langsung berdiri dan berjalan menghampiri kami. Wajahnya penuh dengan riasan, tetapi riasan itu tidak bisa menutupi umur sebenarnya. Dia tampak sebaya denganku. Rambut hitamnya terurai sebahu dan menutupi kedua telinganya yang berhiaskan anting berlian. Dia mengenakan dress warna metallic dengan belahan dada yang cukup rendah. Dress itu memamerkan kulit coklatnya yang berkilau. Harus aku akui, dia tampak sangat seksi. Dan, wow. Aku tidak bisa berbohong pada diriku sendiri bahwa dia tampak memuaskan, uhm, tapi, bagaimanapun, dia adalah selingkuhan ayahku.

Leila langsung menggandeng tanganku. Dia berusaha menenangkanku. “Bersikaplah yang baik, Troy.” bisiknya.

“Halo, kau pasti Troy.” sambut wanita Latin itu. “Namaku Angelina Cecilia Francesca Felix. Kau bisa memanggilku Cecil.”

Bitch. “Senang bertemu denganmu, Cecil.” aku menjabat tangannya dan memberikan senyuman palsu.

“Kau pasti pacar Troy.” sambut Cecil pada Leila.

“Tidak, dia bukan—“

“Iya, aku pacar Troy.”

Leila, kau gila!

Leila memberiku tatapan seperti ‘Ayolah. Ikuti saja ideku. Mungkin kita akan berhasil melewati ini.’

“Kalian berdua tampak romantis sekali. Aku suka dengan kalian.” puji Cecil pada kami.

Aku berdehem.

“Ayo, silahkan duduk dan pesanlah sesuka kalian. Kita sedang pesta kecil-kecilan di sini, bukan?”

Aku hanya memberikan senyuman palsu. Lagi.

“Jadi, kalian sudah berapa lama berpacaran?” tanya Cecil pada kami. Seharusnya, aku yang menanyakan hal ini padanya.

“Sepanjang tahun SMA ini.” jawab Leila berbohong.

“Ah, sungguh romantis sekali!” puji Cecil pada kami. Lagi.

“Bagaimana denganmu, Cecil?” tanyaku. “Sudah berapa lama kau menjadi wanita simpanan—“

“Sudah berapa lama anda berpacaran dengan Mr. Austin?” potong Leila. Dia memberiku senyuman, lalu mencubit tanganku. “Kau harus berhati-hati untuk berbicara, tuan.” bisiknya.

Band Saved Our Love [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang