Chapter 4

1.1K 158 47
                                    

"One day, we saw each other for the first time. Suddenly, I'm out of breath and my painful memories have all disappeared"

:: Ailee (Tears Stole The Heart)






















Taeyong hanya duduk diam dan memerhatikan Seulgi yang sedang asik mengobrol dengan Daniel, Soonyoung, dan Sejeong. Chungha sedang pergi ke kamar mandi, sedangkan Doyoung tidak ikut dalam acara makan malam. Walaupun ide acara makan malam bersama ini datang dari Taeyong, nampaknya pria itu merasa bosan dan sama sekali tidak bersemangat. Tentu saja, hal ini karena Doyoung tidak hadir.

"Aku ingin pergi mencari udara segar. Jika aku lama, kalian duluan saja."

"Mencari udara segar di mana?"

Taeyong tidak menghiraukan pertanyaan Seulgi. Dia langsung pergi meninggalkan restoran kemudian melangkah keluar mall. Langkah kakinya terhenti ketika dia melihat seseorang yang sangat dia kenal. Doyoung. Orang yang sedang berbicara dengan seorang pria adalah Doyoung.

"Bukankah itu sepupu Doyoung?"

Taeyong hendak menghampiri Doyoung. Namun, tubuhnya langsung terpaku ketika pria tersebut mendekap dan mencium bibir Doyoung. Taeyong menghela napas tidak percaya dan entah kenapa dadanya terasa panas.

"Firasatku benar, hubungan mereka lebih dari hanya sekadar sepupu."

***

Jihoo melihat semuanya. Jihoo melihat momen di mana Jaehyun berbicara dengan tegas pada Doyoung bahwa dia sungguh mencintai anak itu. Dia juga melihat Jaehyun mendekap dan mencium bibir Doyoung dengan lembut dan penuh dengan kesungguhan. Jihoo harus menelan kenyataan bahwa Jaehyun memang sudah menemukan orang lain yang dapat menggantikannya. Wanita itu berbalik badan. Tepat setelah itu, air mata Jihoo pun jatuh membasahi kedua pipinya. Dia menghela napas kemudian berjalan meninggalkan halaman belakang mall.

"Kau dari mana saja? Kami mencarimu sedari tadi." Ucap seorang pria berjas ketika Jihoo sampai di tempat parkir khusus VIP.

"Buka pintunya."

Pria berjas itu menghela napas kemudian membukakan pintu mobil bagian belakang untuk Jihoo. Wanita itu pun langsung masuk ke dalamnya, diikuti oleh pria berjas tersebut.

"Langsung ke apartemen. Aku ingin tidur." perintah Jihoo pada sang supir yang berada di jok depan. Sang supir pun melajukan mobil sesuai dengan perintah Jihoo.

"Kau baru saja menangis? Kenapa? Apa karena Jaehyun?"

"Kau hanya sekretaris perusahaan, Cha Eunwoo. Tolong jangan ikut campur dalam masalah pribadiku."

"Kalau begitu anggap saja kau sedang berbicara dengan sahabatmu ketika kuliah, bukan dengan sekretaris perusahaanmu. Lagipula, kita tidak sedang di perusahaan, kan? Ceritakan saja padaku apa yang telah membuatmu kacau."

Jihoo menghela napas kemudian menunduk sesaat. Dia menoleh dan menatap Eunwoo dengan senyum tipisnya, "Kalau begitu, apa kau pikir aku salah jika ingin memiliki Jaehyun? Memisahkan pria itu dari istrinya?"

"Kenapa kau ingin melakukan hal itu?"

"Karena aku mencintai Jaehyun."

The Destiny of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang