Part1

18.1K 421 12
                                    

"oyy riss" ucap indah

"ih apaan sih ndah, gue denger kali gausah teriak-teriak napa?!"

"Hehehe maap ih, lu kenapa"

"hm, emang gua kenapa? Gua gapapa kok" jawab rissa dengan senyum manisnya

"tap.. "

"eh lu laper gak?, laper pasti kan yuk ke kantin😅"
ajak rissa sambil menarik tangan indah.

Sesampainya di kantin rissa dan indah berbincang bincang sambil makan pesanan mereka

"betewe lu tau gak, ada anak baru dikelas kita? Katanya anak anak sih ganteng banget riss, sumpah deh uhh" ucap indah heboh

"kagak tau, dan itu masih katanya so meski ganteng juga gue gak peduli" rissa cuek

"lu mah gak asik kalau gue ajak cerita cogan"

"bodo, gue duluan ya mau ke toilet lo langsung masuk aja ntar lagi udah bel masuk"

Saat rissa berjalan ke toilet ia tidak sengaja menabrak seseorang

"sorry gue gak sengaja" ucap rissa

Lelaki yang dihadapannya hanya manatap dalam mata coklat milik rissa dan pergi tanpa berkata sepatah kata pun, dan rissa pun melanjutkan langkahnya ke toilet dan pergi ke kelasnya kembali.

"untung bu dian belom dateng" kata indah menatap rissa.
Rissa hanya tersenyum sebagai balasan, dan tak lama kemudian datanglah bu dian bersama seorang murid laki-laki yang rissa tabrak tadi.

"selamat pagi semuanya"

"pagii buu" semua siswa

"sekarang kalian kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri dulu" ucap bu dian sambil mematap lelaki tersebut

"perkenalkan nama saya nathan" ucapnya singkat setelah itu matanya tidak sengaja bertemu dengan mata berwarna coklat cerah

Bu dian masih menunggu kata selanjutnya yang mungkin akan dikatakan oleh nathan, tapi ternyata nathan tidak mengeluarkan sepatah kata apapun.
"oke semuanya, apa ada pertanyaan?"

Beberapa cewek dalam kelas tersebut berebut untuk mengajukan pertanyaan kepada nathan, mulai dari pertanyaan yang wajar hingga pertanyaan yang menyangkut kehidupan pribadi, namun nathan tak memperdulikan semua pertanyaan yang diajukan oleh beberapa cewek tersebut karena nathan merasa ada yang tidak baik baik saja dalam mata coklat cerah tersebut.

"sudah sudah kalian ini, oke nathan kamu bisa duduk dengan dion"

Nathan berjalan ke bangku dion, kenapa nathan tidak bertanya siapa yang bernama dion? Karna adalah salah satu sahabat kecilnya sebelum ia pindah.

"huwaa nathann gue kangen banget ama luuuu" dion sambil merentangkan tangan nya untuk memeluk nathan, namun nathan hanya melihatnya datar karena dion tau arti dari tatapan tersebut akhirnya dia kembali duduk ditempatnya sambil tersenyum masam.

"baik semuanya, ibu tinggal dulu karena ada rapat. Ingat jangan rame dan jangan keluar kelas, mengerti?!"

"iya buuuuu"

Setelah bu dian keluar banyak siswi siswi dikelas itu yang langsung menyerbu bangku nathan dan dion agar bisa berkenalan dengan nathan, tapi sayangnya nathan terlalu cuek dan ia memakai earphone dan menaruh kepalanya di lipatan tangan nya dimeja.

"hahahaaa, kasial kalian. Nathannya kagak mau tuh kenalan ama kalian semua. Mending ama gue aja deh" ucap dion

"ogah banget, udah yuk cabut" balas liora diikuti dengan lainnya.

Hari mulai siang dan tak terasa bel pulang yaitu bel yang sangat ditunggu oleh para pelajar akhirnya bunyi.

Kringggggggggg

"oke, sampai disini pembelajaran kita sampai jumpa minggu depan dan jangan lupa dengan tugas rumah kalian" ucap bu rina guru fisika seraya keluar dari kelas.
Setelah bu rina keluar, satu persatu dari kelas rissa keluar karena ingin cepet cepet sampai rumah dan ada juga yang ingin nongkrong bersama temannya.

"riss lo bareng gue aja ya, kayaknya bakal turun hujan nih" kata indah

"nggak deh ndah, gue mau naik kendaraan umum aja" balasnya

"rissa denger ya, lo tuh gak bisa kena hujan nanti kalau lo sakit gimana?"

"tapi gue udah sakit ndah dari dulu"  ucap rissa dalam hati dengan senyum kecut

"RISSAAAAA"

"apaan sih ndah? Sakit nih telinga gue"

"lagian sih lo, gue ngomong kagak lo dengerin"

"indah sahabatku yang bawel banget kayak mak emak, gue bakal pulang sendiri oke? Gue gak bakal sakit, percaya sama gue ya"

"ogah gue percaya ama lo, musrik nanti" indah tertawa

"yaudah, lo duluan aja sana"

"oke deh, gue duluan riss byeeee"

Rissa memebalas dengan senyuman manisnya. Tanpa mereka sadari dari tadi ada yang mendengarkan percakapan mereka dari awal .
Setelah membereskan semua perlengkapan sekolah nya dan tidak ada yang ketinggalan rissa keluar dari kelas dan berjalan ke gerbang sekolah untuk menunggu angkotan umum,namun hingga langit mengeluarkan kesedihannya tidak ada satu pun kendaraan umum yang lewat didepan sekolah rissa.

Rissa menjulurkan tangan nya untuk menggapai air hujan.

"hai rain, meski lama aku gak pernah melihatmu lagi tapi aku masih selalu fans mu tauu" ucap rissa dengan senyum kecutnya

"rain aku capek, aku mau pergi, tapi aku takut rain ..."

"kenapa?"

Rissa hanya melihat sekilas dan melihat disekitarnya namun tidak ada orang lain selain dia dan nathan, ya orang yang bertanya itu adalah nathan.

"lo ngomong sama gue?" tanya rissa sambil menunjuk dirinya

Nathan hanya melihatnya sekilas.
Karna tak ada balasan akhirnya rissa diam dan melihat hujan deras tersebut hingga menjadi rintik hujan yang mereda,begitu pun dengan nathan.

"gue anterin" ucap nathan sambil melihat ke arah rissa

"gak deh, gue bisa pulang sendiri kok" balas rissa dengan senyum manisnya yang selalu menghiasi wajahnya disekolah.

"naik"

"sorry, gue duluan"

Akhirnya nathan memegang tangan rissa dan menyuruh rissa untuk naik ke motor besarnya. Dan mau tidak mau rissa akhirnya pulang bersama nathan. Disepanjang jalan nanthan maupun rissa hanya saling diam dan kalau bicara pun rissa hanya memberi tau jalan ke arah rumah nya.
Setengah jam kemudian akhirnya mereka sampai di depan gerbang rumah putih besar dan luas, ya itu lah rumahnya rissa yang lebih tepatnya rumah keluarga wijaya.

"thanks nath,gue duluan" ucap rissa dengan senyumnya namun saat ia berbalik senyum itu seakan pudar saat melihat rumah yang ada di depannya itu.

Nathan mendengar suara seperti bongkahan kaca yang pecah dan orang memaki maki di dalam rumah tersebut, tak lama suara - suara tersebut berhenti nathan mendengar suara tangis wanita yang sangat rapuh.

Tak ingin memikirkan hal itu akhirnya nathan pergi dari halaman rumah yang luas tersebut, namun selama diperjalanan menuju rumah nya ia selalu memikirkan hal yang baru ia dengar di rumah besar itu,dan tak tau kenapa hatinya merasa khawatir, ya nathan khawatir terhadap wanita yang barusan ia antar pulang yaitu rissa.

Saat diperjalanan nathan tidak sengaja .............



Haiiiiii:vvv
Maaf ya kalau cerita nya gak bagus, masih amatir soalnya hehehe:vv
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tinggalin jejak yee:*
Lopyu guyss:*













ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang