Part 7

4.7K 225 1
                                    

Maaf jika ada typo bertebaran:v
Jangan lupa vote dan comment yaa:*

😚😚😚

"Riss aku pergi bentar ya" setelah mengucapkan kata itu nathan mencium kening Rissa dan berlalu dari ruangan itu menuju sekolahnya.

+++

Nathan duduk diatas motor nya sambil melihat siswa siswi yang berlalu lalang di depannya.

Mencari seseorang yang sangat ia yakini ada hubungannya dengan kejadian semalam.

Tak lama kemudian ada seorang lelaki yang menaiki motornya keluar dari gerbang sekolah dengan helm yang ia bawa ditangannya.

Nathan berjalan menghampiri lelaki tersebut dan memberi satu pukulan hingga lelaki itu terjatuh dari atas motornya.

Yah lelaki itu adalah gevan.

Gevan langsung berdiri dari duduknya dan langsung meraih kerah nathan dan membalas pukulan Nathan hingga sudut bibir Nathan sobek.

"Apa maksud lo mukul gue bangsat!!!" tanya gevan dengan rahang yang mengeras pertanda bahwa ia menahan emosi saat ini.

"Lo apain Rissa" ujar Nathan datar

Gevan diam dan menarik tangannya kembali dari kerah Nathan.

"Lo apain Rissa bangsat! Gue tau terakhir Rissa ketemu sama lo!"

"Dimana Rissa?" tanya Gevan datar

Nathan hanya berdecak saat tau lelaki itu menanyakan keberadaan Rissa saat ini.

"Gue tanya dimana Rissa sekarang" ucap Gevan dengan penuh penekanan disetiap kata yang diucapkannya.

"Apa peduli lo?!"

"Siapa lo" lanjut Nathan

"GUE ABANGNYA BANGSAT!"

nathan menatap Gevan tak percaya setelah itu ia membalikkan badan menuju motor nya yang terparkir.

Gevan menarik tangan Nathan dan memberi Nathan bogeman di pipi kanan nya hingga banyak darah yang keluar dari bibir sobek nya.

"Dimana Rissa!"

"Rissa koma, puas lo"

Setelah mengatakan itu Nathan berdiri menuju motornya dan memakai helmnya.

Sebelum pergi Nathan memberi tau dimana Rissa dirawat saat ini.

Gevan hanya diam mendengar kabar adiknya.

Tak lama kemudian Gevan memacu motornya dengan kecepatan diatas rata - rata tak memperdulikan sumpah serapah dari pengendara lain.

Yang Gevan fikirkan hanya satu yaitu pergi ke tempat kenangan masa lalunya yaitu kediaman keluarga wijaya rumah masa kecilnya.

Setelah sampai di depan Rumah Wijaya, Gevan langsung masuk dan meneriaki mama papa nya.

Tak lama kemudian datanglah wanita setengah paruh baya dan suaminya ya dia adalah wijaya dan istrinya.

ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang