✼ 4

2.2K 314 17
                                    

Di pagi hari yang cerah ini, Jaemin mengendarai motornya dengan kecepatan normal. Di belakangnya ada Herin. Hari ini ia benar-benar datang ke rumah Herin dan berangkat ke sekolah bersamanya.

"Lo tau nggak? Mama sama papa ngasih tau alasan mereka sering berantem. Mereka juga minta maaf karena secara tidak langsung udah ngeganggu gue," ucap Herin setelah ia memberikan helm kepada Jaemin.

"Apa alasannya?"

Herin tersenyum lebar, menampilkan deretan giginya yang rapi. "Kata mama nggak boleh ngasih tau siapa-siapa," jawabnya.

Jaemin menangguk paham. Keduanya memasuki kelas bersamaan dan duduk di tempat masing-masing. Jaemin menyikut Yejin.

"Apaan?" tanya Yejin. "Eh lo jadian nggak bilang-bilang!"

Jaemin menampakan wajah kagetnya dan memukul pelan bahu Yejin. "Nggak jadian," balas Jaemin. "Nanti malem ke rumah gue napa," pinta Jaemin.

"Ngapain?"

"Yaa main aja," jawab Jaemin. "Udah lama kan nggak ke rumah gue."

"Mager."

"Nggak temen."

"Bodo amat."

Jaemin memutar bola matanya malas. Ia mengambil ponselnya dan menunjukan percakapan pesannya dengan Seongwoo. "Gue udah bilang Seongwoo kok. Katanya boleh," ucap Jaemin.

Yejin tertawa. Temannya yang satu ini sangat bodoh, pikirnya. Untuk apa Jaemin meminta izin pada Seongwoo? Yejin yakin pasti pacarnya itu akan mengizinkannya selagi dirinya bersama Jaemin.

"Abis maghrib ya," kata Yejin.

"Oke," balas Jaemin. "Gue nitip seblak. Bayarnya pake jasa persahabatan."

"Idih males banget."

kenapa part ini dikit deh?????!

i'll try + na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang