✼ 18

1.6K 209 12
                                    

Seperi biasa, Kak Yuta menyuruh anak-anak untuk bangun pagi. Tentu saja mereka ada saja yang ngaret. Entah karena kesiangan, mandinya lama, mengantri sarapan, sampai kejadian tak terduga seperti Haechan yang membawa pergi ponsel milik Natty.

Namun pagi ini, mereka semua sudah siap di lobi utama hotel, menunggu Kak Yuta dan dua guru pendamping. Pasalnya, hari ini mereka akan pergi ke Tokyo dan berbelanja sembari mengenakan kimono.

"Akhirnya," kata Kak Yuta begitu ia sampai di lobi. "Kalo urusan belanja kalian seneng gini ya."

Mereka hanya tersenyum. Apa lagi yang perempuan.

"Ya udah yuk, busnya udah nunggu," ucap kak Yuta sambil memimpin mereka semua.

***

Udara pagi di Tokyo—tepatnya daerah Asakusa—terasa sangat sejuk. Tidak juga. Sebenarnya ini dingin yang sangat menusuk bagi Jaemin. Padahal matahari bersinar sangat terang. Mungkin karena pertahanan tubuhnya berkurang. Ia butuh sup ayam buatan bunda.

Mereka semua tiba di sebuah toko di mana toko itu menyewakan kimono modern. Dengan sangat antusias, Yejin dan kawanannya, termasuk Guru Kim, masuk ke toko dan membuka ruangan kimono khusus perempuan.

Sesuai dengan janji, Yejin dan Seongwoo memakai kimono yang warnanya senada. Merah menjadi warna pilihan mereka.

"Aih ada pengantin baru nih," celetuk Woojin.

"Wadaaaww siap nikah abis lulus," timpal Shuha yang sedang berteduh dari sinar matahari dengan payungnya.

"Do'ain aja ya." Kalimat Seongwoo tentu saja membuat Yejin malu. "Nanti kita nikah di Disney Land Jepang. Iyakan?" tanya Seongwoo pada Yejin.

Yejin terkekeh. "Gaya banget. Kayak ada uang aja deh."

"HAHAHAH MAMPUS." Haechan dengan semangat menertawai Seongwoo tepat di depan wajahnya.

Jaemin tersenyum sambil sesekali terkekeh melihat teman-temannya bercanda. Hari ini Jaemin terlihat semakin tampan dengan kimono hitam yang membalut tubuhnya. Bahkan beberapa pengunjung sempat melirik Jaemin karena terkagum dengan parasnya.

"Ayooo kita belanjaa!" ajak Kak Yuta.

"Jaemin!" Yejin memanggil Jaemin. "Sekalian cari barang-barang jastip ya? Biar nanti nggak keteteran."

Jaemin mengangguk tanda setuju. Setelahnya, rombongan SMA Seoul menyusuri indahnya Asakusa di pagi hari.

***

@ Sensoji Temple

Di depan sana ada Jeno yang sedang berdo'a dan setelahnya menggoyangkan tali yang membuat bel berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di depan sana ada Jeno yang sedang berdo'a dan setelahnya menggoyangkan tali yang membuat bel berbunyi. Kata Kak Yuta, kalau kita berharap di sini, harapan tersebut pasti akan terwujud.

Sekarang giliran Jaemin. Ia menunduk dan memejamkan matanya. Do'a untuk orang tuanya, kesuksesan di masa mendatang, dan do'a untuk Herin. "Herin, gue nggak tau lo lagi di mana. Tapi tolong, sekali aja, gue mau ketemu sama lo. Semoga kita bakal ketemu ya," batin Jaemin.

Setelah menyelesaikan ritual, ia kembali ke rombongan teman-temannya. Jeno sedari tadi tidak henti-hentinya menatap Jaemin. Ternyata Woojin, Haechan dan Seongwoo juga ikut menatapnya.

"Ada yang aneh?" tanya Jaemin. "Gue makin ganteng? Ya elah ma—"

"Gue liat Herin," kata Jeno.

i'll try + na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang