i'll try + na jaemin

✼ 11

Sudah sebulan Jaemin belajar di kelas 12. Teman kelasnya tidak berubah. Hanya penempatan kelasnya yang berubah. Selama ini belum ada kendala yang membuat Jaemin panik. Semuanya berjalan dengan lancar. Tapi ada yang Jaemin bingungkan.

Wali kelasnya bilang, akan ada study tour ke Jepang khusus kelas 12. Bukannya kelas 12 itu harusnya fokus belajar untuk ujian ya? Sekolah aneh.

"Ayo ikut," ajak Yejin. "Kapan lagi ke Jepang pas kelas 12?"

Jaemin hanya mengangguk. "Lo pasti ikut nggak?" tanya Jaemin.

"Iyalah. Mama udah tau duluan soalnya beliau masuk grup sosialita ibu-ibu sekolah," jawab Yejin. "Nanti gue ke rumah lo deh. Biar gue yang izin ke bunda."

Jaemin tertawa. "Nggak usah," katanya.

Yejin menyipitkan matanya, kemudian ia mendecih. "Lo pasti nggak bakal izin ke bunda dan bilang kalo bunda nggak ngizinin."

"Bacot," ucap Jaemin. "Ya udah deh. Seongwoo ikut nggak tuh?"

"IKUTLAH!" jawab Yejin dengan semangat. "Biar goals gitu kita pacaran di Jepang, uwu."

***

Sekarang Jaemin lagi sibuk nyari berkas-berkas yang harus dikasih ke wali kelas. Bunda ngebolehin Jaemin pergi. "Ikut aja. Siapa tau kamu mau kuliah di sana." Begitu kata bunda.

Ya Jaemin senang-senang saja. Toh kalaupun tidak ingin kuliah di sana setidaknya ia bisa menghirup udara Jepang.

Setelah merasa semua berkasnya sudah lengkap, ia mengemas kertas penting itu dalam satu map. Ia menyimpannya di atas meja belajar dan langsung saja menjatuhkan dirinya di kasur.

"Herin lagi apa ya?" tanyanya.

Jaemin tenggelam dalam pikirannya. Kalau saja Herin masih di sini, ia pasti akan memaksa Herin untuk ikut ke Jepang, atau mungkin sebaliknya. Tidak ada salahnya untuk memaksa. Toh kalau Herin ada di sini berarti mereka berdua sudah menjadi sepasang kekasih.

"Gue chat Herin kali ya?"

Jaemin menggeleng. Bagaimana kalau Herin sedang sibuk? Selama ini niatnya selalu ia urungkan karena alasan itu.

Sama seperti Herin. Ia juga terkurung dalam kerinduan dan mengurungkan niat untuk mengabari Jaemin dengan alasan yang sama.